Sukses Besar, Kemenekraf: Jumbo Akan Jadi IP Lokal

- Film Jumbo sukses dengan hampir 9 juta penonton di 39 hari tayang, dan akan tayang di 17 negara.
- Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia memantau alat tulis bergambar karakter kartun internasional untuk melahirkan IP lokal.
- Kemenekraf membantu perusahaan alat tulis menggunakan karakter kartun Indonesia, serta sedang menghubungkan perusahaan fashion untuk membuat kaus bertemakan film Jumbo.
Jakarta, IDN Times - Film Jumbo sukses besar hingga berhasil menembus nyaris 9 juta lebih penonton di hari ke-39 penayangannya. Kesukesannya mengantarkan film garapan Ryan Adriandhy ini untuk tayang di 17 negara.
Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya pun mengungkapkan, Jumbo akan menjadi Intellectual Property (IP) lokal. IP sendiri merujuk pada film, buku, lagu, karakter, atau brand yang dilindungi hak kekayaan intelektual. Bagaimana selengkapnya?
1. Kemenekraf melihat tidak adanya IP lokal

Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya memantau banyak alat tulis yang bergambar karakter kartun internasional. Hal ini pun menjadi salah satu yang disorot Kemenkraf untuk melahirkan IP lokal.
"Kami melihat momentum bahwa bulan Juni adalah bulan masuk anak sekolah. Nah, kita tahu bahwa buku tulis, buku gambar, stationery, tempat pensil banyak sekali menggunakan IP-IP. Bukan IP lokal, tapi marketnya juga market lokal. Saya tidak sebut karakter-karakter IP-nya, ya," ujar Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya dalam konferensi pers pada Jumat (9/5/2025).
2. Kemenekraf memfasilitasi Jumbo menjadi IP

Kemenekraf pun membantu agar perusahaan alat-alat tulis bisa bekerja sama menggunakan karakter kartun Indonesia. Bahkan, disebutkan kalau barang-barangnya sudah masuk dalam tahap produksi.
Teuku mengatakan, "Nah, momentum itu kita pertemukan. Mereka juga dengan pencetak atau penerbit buku perusahaan stationery yang akhirnya mereka bicara sendiri secara bisnis, kita hanya memfasilitasi dan sedang diproduksi sekarang."
"Jadi, mudah-mudahan juga dalam nanti anak-anak sekolah juga bisa membeli buku stationary yang juga menggunakan IP lokal," lanjutnya.
3. Kemenekraf sebut pentingnya merchandise dalam sebuah film

Menteri Ekraf Indonesia ini juga memaparkan kalau penjualan merchandise akan lebih menguntungkan. Maka dari itu, pihaknya tengah mempertemukan perusahaan busana untuk membuat kaus bertemakan film Jumbo.
"Kami juga sedang menghubungkan nanti ke perusahaan fashion untuk membuat baju-baju kaos-kaos Jumbo, misalnya sebagai merchandise. Kita tahu bahwa industri film sebetulnya nanti pada long run itu keuntungannya lebih banyak di merchandise-nya daripada dari jumlah penonton ataupun pengembalian dari investasi film itu sendiri," pungkasnya.
Sejak tayang pada 31 April lalu, jumlah penonton film Jumbo masih terus meningkat. Digadang-gadang, film Visinema Studios ini akan menggeser Agak Laen di peringkat kedua film Indonesia terlaris sepanjang masa.