10 Kemiripan Karakter Aqua dan Kana di Anime Oshi no Ko, Suka Skeptis!

Pasca Aqua jadi pasangan resmi Akane di reality dating show, Kana mulai menjaga jarak dari Aqua. Aqua pun terpaksa menyamar jadi Pieyon agar didengarkan gadis itu. Saat itulah mereka melakukan obrolan ringan mengenai fakta bahwa Kana tak menyukai paprika meski menyanyikan lagu tentang sayuran itu. Aqua mengaku sependapat dengan Kana dan mereka juga menambahkan daftar bunga krisan sebagai makanan yang tak disukai karena rasanya yang terlalu kuat.

Aqua versi remaja dengan ekspresi murung khasnya mungkin tak mengejutkan jika melontarkan kalimat-kalimat skeptis untuk mengkritisi kecenderungan perilaku manusia. Akan tetapi Kana yang sesekali penuh semangat pun nyatanya sering melontarkan prediksi-prediksi skeptis mengenai masa depan. Mereka mungkin karakter paling skeptis di sepanjang seri Oshi no Ko. Meski begitu, mereka juga punya cara tersendiri mengatasi perasaan tersebut dan tidak terus menerus terjebak dalam perasaan negatif.

Untuk urusan kritik, lidah tajam Kana jelas yang paling unggul. Meski begitu dengan pembawaan yang tenang, Aqua juga tipe yang tak ragu-ragu berpendapat jujur saat dibutuhkan. Berkat itu jugalah kedua karakter ini sering dimintai pendapat untuk bahan evaluasi.

Meski mereka bisa blak-blakan ketika mengkritik masalah pekerjaan, keduanya sangat tertutup jika menyangkut urusan hati. Terutama Aqua dengan segala rahasia kehidupan yang tak bisa sembarangan ia sebarkan. Karena sifat mereka itu, keduanya sering perlu bantuan orang luar untuk memancing diluapkannya perasaan terpendam. Mem-cho dan Miyako sering mengambil peran sebagai pemantik agar Aqua atau Kana mau bersuara.

Aqua dan Kana adalah tipe orang yang lebih suka menjaga jarak dari orang lain sambil menyatakan kenyamanan diri sendiri adalah yang paling penting. Meski begitu, tindakan mereka seringkali bersifat kontradiktif. Keduanya cenderung mendahulukan kebahagiaan orang-orang di sekitar mereka dibandingkan diri sendiri.

Itu sebabnya Kana sempat takut bekerja dalam grup. Ia takut akan menyeret teman-temannya dalam kegagalan yang biasa dialaminya. Bahkan di masa lalu, ia pun bekerja keras dalam kariernya demi kebahagiaan sang ibu.

Aqua lebih parah dalam hal ini. Itu sebabnya kematian Ai membuatnya merasa bersalah hingga berdampak pada perubahan sifatnya secara drastis. Ia juga menjadi lebih protektif terhadap Ruby. Nantinya sifat ini jugalah yang menjadi dasar tindakan Aqua menjaga jarak dari Kana. Baik Aqua maupun Kana, keduanya cenderung mengambil tanggung jawab lebih dari yang seharusnya mereka tanggung.

Kana dan Aqua sama-sama tipe yang tidak suka bergantung berlebihan pada orang lain. Dalam kasus Aqua, hal itu lebih mudah dipahami mengingat jiwa dalam dirinya adalah seorang pria dewasa dari sisa kehidupan dokter Gorou Amamiya. Sementara itu Kana mungkin mengembangkan sifat tersebut setelah pengalaman pahit ditinggalkan orang-orang terdekat, begitu popularitasnya sebagai aktris cilik usai.

Bagaimanapun, sifat kedua karakter anime ini terlihat memesona dengan kedewasaan dan kemandiriannya. Kerapuhan yang coba mereka sembunyikan juga hanya membuat orang lain ingin ikut menanggung beban dan melindungi mereka dari kehancuran. Kasus saat Aqua menyembunyikan PTSD-nya atau Kana yang awalnya berusaha menghadapi skandal fotonya seorang diri adalah sebagian kecil contohnya.

Kana tumbuh sebagai gadis mandiri yang pandai beradaptasi. Ia mampu memberikan saran bijak dan menyemangati orang-orang di sekitarnya. Meski kadang juga tak ragu melontarkan kata-kata pedas dan bersikap angkuh, sebenarnya Kana mudah kehilangan kepercayaan diri. Ia takut keberadaannya tak dibutuhkan orang lain.

Aqua sendiri sering terlihat tenang seakan perkataan dan perbuatan orang lain tak bisa mengusiknya. Meski begitu, beberapa kali ia mengaku sebenarnya merupakan tipe orang yang rapuh. Contoh kasusnya saat ia mendapatkan reaksi penolakan dari Kana. Dengan masa lalu menyakitkan semasa kecil, tak mengherankan jika akhirnya mereka memiliki kepribadian rapuh dan berpura-pura kuat untuk menutupinya.

Kana kecil jelas tak melakukan hal demikian, tetapi Kana remaja memasarkan dirinya sebagai aktris yang akan membantu bintang lain bersinar. Kana melakukannya untuk bisa bertahan di industri hiburan. Hal itu masih sempat ia lakukan saat beradu akting dengan Akane dalam pertunjukan Tokyo Blade.

Aqua juga melakukan hal yang cukup serupa. Contohnya saat ia memerankan karakter stalker dan memancing emosi Melt demi menyediakan panggung bagi akting Kana untuk bersinar. Dalam Tokyo Blade, sekali lagi Aqua menarik Kana ke dalam sorot lampu dan mencegah gadis itu ‘bersembunyi’. Mereka adalah pribadi yang benar-benar sensitif dan peduli dengan orang lain terlepas dari ekspresi cuek andalan mereka saat mode santai.

Demi mencari dalang pembunuh Ai, Aqua bekerja keras mempelajari akting. Meski sempat menyerah dan memilih peran di balik layar sebagai opsi kedua, saat kesempatan berakting datang, Aqua tak segan-segan kembali berusaha. Kana dan Sutradara Taishi Gotanda adalah beberapa karakter yang menyukai tipe akting Aqua. Kana menyebutnya sebagai ‘akting seseorang yang telah berusaha dengan gigih’.

Kana sendiri jelas telah berusaha sekuat tenaga memperjuangkan karier aktingnya. Bahkan saat ia sibuk dengan kegiatan sebagai idol, akting masih jadi passion yang ingin ia perjuangkan. Kana juga tipe orang yang bekerja keras demi memenuhi harapan orang lain. Itu sebabnya dulu ia terus mengasah kemampuan menyanyi hingga skill-nya jauh meningkat dibandingkan saat pertama kali merilis "Tarian Paprika" meski tak terlalu menyukai bidang tersebut. Alasan serupa juga berlaku saat ia berjuang menjadi idol atas permintaan Aqua.

Ingat alasan Aqua sempat menyerah pada akting? Ia menganggap dirinya tak memiliki bakat. Hal itu mungkin juga terkait PTSD yang membuat ia terbatas saat mengeksplorasi akting dengan emosi. Meski begitu sebenarnya berdasarkan penilaian Sutradara Gotanda, kemampuan Aqua membaca keinginan penulis naskah, membaca situasi, dan menggabungkan teknik akting yang pernah dilihatnya juga merupakan bakat. Ia tak seharusnya berkecil hati.

Sedangkan Kana masih merasa kemampuan menyanyinya tak cukup baik meski punya skor hampir sempurna di karaoke. Ia sering merasa kalah dengan Akane meski sang rival berpikiran sebaliknya, juga merasa dirinya tak cukup cantik meski Aqua jelas berpendapat sebaliknya. Intinya, baik Aqua maupun Kana, sering memandang diri lebih rendah daripada yang seharusnya karena mereka menerapkan standar yang tinggi untuk diri sendiri.

Salah satu daya tarik karakter-karakter Oshi no Ko yaitu sifat mereka yang cukup realistis. Terutama Aqua dan Kana ketika memanfaatkan segala sumber daya termasuk koneksi. Tumbuh dalam industri hiburan, membuat mereka sadar betul sisi buruk industri dan tak lagi bersikap naif.

Sepanjang tak merugikan pihak lain secara berlebihan, mereka cukup rela menempuh jalan kotor dengan penuh tanggung jawab. Contohnya saat Aqua dibantu mendapatkan peran sebagai stalker, ia juga balas membantu Kana mendapatkan kondisi ideal untuk menampilkan performa akting terbaik. Saat B-Komachi mendapatkan kesempatan tampil di Japan Idol Festival berkat koneksi dari produser Masaya Kaburagi, Kana dan kawan-kawan berlatih semaksimal mungkin hingga pertunjukan berjalan cukup sukses.

Kemiripan karakter Aqua dan Kana di anime Oshi no Ko memang bukan satu-satunya koneksi khusus. Hampir tiap karakter utama Oshi no Ko punya satu dua kemiripan dengan karakter lainnya. Itu yang membuat mereka bisa saling terhubung. Sebab pada dasarnya orang-orang cenderung suka berkumpul dengan tipe yang serupa diri mereka atau lumrah disebut sefrekuensi. Apakah kamu juga sependapat? Tulis tanggapanmu di kolom komentar!