Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Dragon Mendirikan Pasukan Revolusioner dalam One Piece?

Pasukan Revolusioner
Pasukan Revolusioner (dok. Toei Animation/One Piece)

Ayah dari Luffy sekaligus anak dari Garp, Monkey D Dragon, kini dikenal sebagai musuh terbesar Pemerintah Dunia. Dragon sendiri merupakan pendiri sekaligus pemimpin dari Pasukan Revolusioner. Tidak seperti bajak laut, Pasukan Revolusioner merupakan organisasi yang bertujuan untuk menggulingkan Pemerintah Dunia. 

Fakta menariknya, Dragon sebenarnya pernah menjadi Marinir di Angkatan Laut. Lantas, apa yang membuat Dragon memutuskan untuk berkhianat dan berbalik menjadi musuh Pemerintah Dunia. Daripada semakin penasaran, yuk, simak ulasan berikut!

1. Dragon tidak menemukan keadilan dalam Angkatan Laut dan Pemerintah Dunia

Dragon mengungkapkan bahwa dirinya mantan Marinir.
Dragon mengungkapkan bahwa dirinya mantan Marinir. (dok. Shueisha/One Piece)

Sebagai anak dari seorang Marinir yang terpandang, Dragon sempat mengikuti jejak ayahnya untuk menjadi seorang Marinir. Tentu saja, Dragon dibesarkan oleh Garp dengan memiliki rasa keadilan yang sangat tinggi. Namun, setelah bergabung dengan Angkatan Laut, menjadi Marinir ternyata tidak seperti yang dibayangkan oleh Dragon. 

Alih-alih melindungi warga sipil, tugas utama Marinir hanyalah melindungi Bangsawan Dunia dan mengikuti perintah Pemerintah Dunia. Hal ini tentunya bertentangan dengan moralitas Dragon. Dirinya selalu mengalami dilema moral ketika Pemerintah Dunia memerintahkannya untuk membunuh warga sipil. 

Selama menjadi Marinir, Dragon sama sekali tidak menemukan keadilan, baik dalam Angkatan Laut maupun Pemerintah Dunia. Yang ada di sana hanyalah kebobrokan dan kejahatan. Hal tersebut yang membuat Dragon muak pada Pemerintah Dunia sehingga dirinya memutuskan untuk mundur dari Angkatan Laut. 

2. Insiden God Valley menjadi titik balik bagi Dragon

Dragon menyelamatkan Shamrock dan Shanks.
Dragon menyelamatkan Shamrock dan Shanks. (dok. Shueisha/One Piece)

Pada chapter 1.159, terungkap bahwa Dragon juga terlibat dalam Insiden God Valley. Saat itu, dirinya masih menjadi seorang Marinir yang berpangkat rendah. Mau tak mau, satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanyalah mengikuti perintah atasannya. 

Kemungkinan besar, Insiden God Valley merupakan kali pertama Dragon menyaksikan kebrutalan Angkatan Laut dan Pemerintah Dunia. Dengan mata kepalanya sendiri, Dragon menyaksikan bagaimana para Bangsawan Dunia membunuh orang-orang tidak bersalah dengan brutal. Dragon ingin melindungi warga sipil, tetapi ia malah menerima perintah untuk melindungi Bangsawan Dunia dan ikut membunuh warga sipil. 

Sebagai seseorang dengan rasa keadilan yang tinggi, tentunya Dragon tidak bisa menerima hal tersebut. Padahal, dalam kasus ini, Bangsawan Dunia adalah pelakunya. Alhasil, Dragon memutuskan untuk menentang perintah atasannya dan mengikuti kata hatinya. 

Selama Insiden God Valley berlangsung, Dragon melakukan beberapa aksi heroik. Pertama, dirinya menyelamatkan bayi Shamrock dan Shanks. Tak hanya itu, Dragon juga secara tidak sadar menembak seorang Bangsawan Dunia yang hendak membunuh Bartholomew Kuma. 

Momen tersebut menjadi pertama kalinya Dragon bertemu dengan Emporio Ivankov, Ginny, dan Kuma. Bergabungnya mereka dengan Pasukan Revolusioner bukanlah suatu kebetulan. Sebagai orang-orang yang pernah ditindas oleh Pemerintah Dunia, Dragon yakin bahwa mereka akan bergabung dengan kelompoknya untuk melawan Pemerintah Dunia. 

3. Insiden Ohara menjadi puncak kemarahan Dragon

Dragon berbicara dengan Dr. Vegapunk di Ohara.
Dragon berbicara dengan Dr. Vegapunk di Ohara. (dok. Toei Animation/One Piece)

Sebagai orang yang sudah melihat kejahatan Pemerintah Dunia sejak Insiden God Valley, Dragon sudah menyimpan amarahnya sejak lama. Namun, Dragon masih membutuhkan waktu untuk melakukan pemberontakan. Hingga setelah Insiden Ohara, Dragon akhirnya memantapkan niatnya untuk mendirikan Pasukan Revolusioner. 

Pada Insiden Ohara, sekali lagi Pemerintah Dunia membunuh orang-orang tidak bersalah. Setelah para cendekiawan Ohara ketahuan meneliti Abad Kekosongan, Buster Call dilakukan di Ohara. Selama Insiden Ohara berlangsung, Ohara dihancurkan dan orang-orang Ohara dibunuh. Hanya ada dua orang yang selamat dari insiden ini, yaitu Nico Robin dan Jaguar D Saul. 

Setelah Ohara dihancurkan, Dragon sempat mengunjungi Ohara. Di sana, dirinya bertemu dengan Dr. Vegapunk. Dragon mengatakan niatnya untuk mendirikan Pasukan Revolusioner dan sempat mengajak Vegapunk untuk bergabung dengan kelompoknya. 

Namun, Vegapunk menolak karena Pasukan Revolusioner tidak memiliki uang untuk membiayai penelitiannya. Saat itu, Vegapunk juga sebenarnya sudah muak dengan kebobrokan Pemerintah Dunia. Namun, sebagai seorang ilmuwan, Vegapunk ingin terus menciptakan penemuan yang bisa berguna bagi dunia sehingga dirinya terpaksa bekerja untuk Pemerintah Dunia. 

Alhasil, Dragon memutuskan untuk mendirikan Pasukan Revolusioner bersama Ivankov. Saat itu, namanya belum Pasukan Revolusioner, melainkan Pejuang Kebebasan. Namun, setelah kelompok ini terus berkembang menjadi besar, Dragon memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Pasukan Revolusioner. 

Pada dasarnya, alasan Dragon mendirikan Pasukan Revolusioner karena dirinya sudah muak dengan kebobrokan Pemerintah Dunia. Dragon sudah menyimpan amarahnya sejak lama, lalu Insiden Ohara yang membuat kemarahan Dragon semakin memuncak. Alhasil, dirinya akhirnya memutuskan untuk mendirikan Pasukan Revolusioner. Jadi, bagaimana menurutmu tentang kelompok pemberontak yang satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Hype

See More

[QUIZ] Kalau Jadi Anak Raffi Ahmad, Karaktermu akan Seperti Cipung atau Rafathar?

15 Sep 2025, 22:25 WIBHype