5 Kesulitan Sawako dalam Anime Kimi ni Todoke, Dianggap Bikin Sial

Sedari kecil, Sawako Kuronuma selalu hidup dalam belenggu kesendirian. Bukan karena dia tidak ingin berteman, melainkan karena dia selalu saja ditakuti oleh orang-orang di sekitarnya. Dia sering mencoba untuk menyapa teman-teman di sekolah, tetapi selalu berakhir buruk. Dia selalu menerima respon berupa orang lain yang berlari ketakutan sembari menunduk dan menggumamkan kata maaf secara berulang.

Ketika duduk di bangku sekolah menengah, Sawako juga menerima perlakuan sama seperti sebelumnya. Dia dijauhi dan ditakuti oleh semua orang di sekolah, termasuk para guru. Lagi-lagi, dia harus menikmati hari-hari kesendirian di sekolah. Namun, dia tidak pernah berusaha untuk membolos ataupun berbuat jelek, bahkan dia tidak menceritakan kesulitan yang telah dia alami selama ini kepada orangtuanya. Dia tetap bertingkah normal seakan dia baik-baik saja.

Hari-hari kesendirian Sawako Kuronuma disebabkan oleh penampilannya yang menakutkan dengan rambut hitam panjang tergerai dan senyuman yang terlihat menyeramkan seperti tawa hantu. Seakan belum cukup penderitaan yang dia alami dari kesepian, dia juga harus mendengar gosip buruk tentangnya, bahkan dia dipanggil dengan sebutan Sadako, nama hantu jepang di serial The Ring.

Semua itu dimulai ketika Sawako masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika berada di taman, dia dipanggil oleh salah satu temannya dengan nama Sadako alih-alih Sawako. Hal itu tidak sengaja didengar oleh orang lain, sehingga dia mulai dipanggil dengan sebutan Sadako. Sampai duduk di bangku sekolah menengah atas, dia masih saja dikira memiliki nama asli Sadako oleh orang lain.

Selain itu, Sawako mendapat gosip aneh. Dia dianggap sebagai sosok yang bisa berkomunikasi hingga memanggil makhluk tidak kasat mata. Maka dari itu, dia selalu gagal ketika hendak mendekati teman-teman di sekolah. Dia selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis, bahkan ada beberapa siswa yang beranggapan bahwa dia bisa memberikan kesialan bagi siapapun yang menatap matanya lebih dari lima detik atau membuatnya kesal.

Semenjak berteman dengan Shouta Kazehaya, hidup Sawako Kuronuma mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Salah satu perubahan tersebut adalah dia mampu memiliki dua teman, yakni Ayane Yano dan Chizuru Yoshida. Namun, dia juga mengalami lebih banyak kesulitan daripada sebelumnya. Oleh karena ia dekat dengan Shouta, laki-laki populer di sekolah, dia menjadi sasaran empuk bagi para penggemar Shouta.

Sawako kembali mendapat rumor, bahkan rumor kali ini lebih buruk daripada sebelumnya. Dia dianggap telah memperdaya Ayane dan Chizu agar bisa menjalin hubungan lebih dekat dengan Shouta. Tidak hanya itu saja, dia juga dirumorkan bahwa dia menjadikan Ayane, Chizu, dan Shouta sebagai tameng untuk melindunginya dari orang-orang yang tidak menyukainya dan ingin menyakitinya.

Akibatnya, Sawako terjebak dalam kesalahpahaman antara Ayane dan Chizu yang sebenarnya masih sedikit ragu dengannya. Dia juga sempat dirudung oleh sekelompok gadis. Untungnya, dia masih memiliki Shouta di sampingnya. Dia diberikan keberanian oleh laki-laki tersebut untuk mengungkapkan perasaan kepada Ayane dan Chizu. Berkat Shouta, dia mampu melewati kesulitan kali ini dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Ayane dan Chizu.

Terbiasa sendiri, Sawako Kuronuma belum pernah mengalami ketertarikan kepada lawan jenis selama hampir 14 tahun. Untuk itu, dia tidak mengetahui bagaimana perasaan suka, cinta, ataupun momen ketika hati berdebar-debar. Namun, semua itu berubah ketika dia menjadi siswa sekolah menengah, lalu bertemu dengan Shouta Kazehaya.

Berada di dekat Shouta, Sawako merasakan kebahagiaan sebab saling berbagi kisah hingga keresahan yang menggebu ketika berjauhan satu sama lain. Oleh karena dia awam tentang segala bentuk perasaan, dia pun sering merasa cemas. Dia tidak bisa memahami bagaimana perasaan yang dia miliki terhadap Shouta hingga dia berbicara dengan laki-laki lain, Ryuu Sanada, untuk memastikan. 

Setelah menyadari adanya perasaan suka terhadap Shouta Kazehaya, Sawako Kuronuma dihadapkan dengan kenyataan bahwa Ume Kurumizawa yang dia anggap sebagai teman juga menyukai Shouta. Dia juga diberitahu oleh Ayane Yano dan Chizuru Yoshida bahwa Ume Kurumizawa tidak menganggap dirinya sebagai teman. Dia mendekati Sawako hanya karena gadis tersebut ingin mengambil hati Shouta.

Sawako menyadari bahwa dia hanya bisa berbagi cerita tentang Shouta dengan Ume, sosok yang juga mengenal laki-laki tersebut dengan baik. Dia pun menjadikan Ume sebagai sosok pertama yang dia beri tahu tentang perasaannya terhadap Shouta. Hanya karena menyukai orang yang sama, dia tidak bisa berteman dengan Ume meski sebenarnya ingin. Kabar baiknya, dia dianggap rival, seorang saingan yang baik, oleh gadis tersebut.

Beberapa kesulitan Sawako dalam anime Kimi ni Todoke mampu dilewati olehnya berkat kehadiran Shouta Kazehaya sebagai sosok penyelamat. Jika tidak ada seorang penyemangat, seperti Shouta, dia mungkin saja tetap terbelenggu di dalam kehidupan yang suram. Untungnya, dia bisa memiliki masa remaja yang mengesankan, bukan?