Kronologi Nadin Amizah Ungkap Kekecewaannya ke Film Bertaut Rindu

Nadin Amizah terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya terhadap film Bertaut Rindu yang diproduksi oleh SinemArt. Sang musisi mempermasalahkan penggunaan judul dan tagline film yang dianggap mirip dengan lagu-lagunya. Kritikan tersebut diunggah di akun Instagram pribadinya dan menuai berbagai reaksi dari publik.
Ia turut membagikan hasil diskusinya dengan Tian Topandi, penulis buku Bertaut Rindu yang diadaptasi menjadi film. Bagaimana kronologinya?
1. Nadin Amizah tidak memberi izin karyanya digunakan untuk film Bertaut Rindu

Mulanya, Nadin Amizah mengunggah beberapa tangkapan layar yang disertai tanggal percakapannya. Pada Februari 2024, Nadin menerima permintaan izin dari rumah produksi SinemArt untuk penggunaan lagu "Bertaut" serta lirik 'Seperti Detak Jantung yang Bertaut' untuk dijadikan judul film. Namun, ia menolak memberikan izin tersebut.
"Tapi tolong dijelasin dulu sekali lagi bahwa Nadin gak ada niatan untuk pakai lagu 'Bertaut' atau mengizinkan penggunaan judul maupun lagu bertaut ya," tulis Nadin Amizah dalam tangkapan layar tersebut yang diunggah pada Selasa (29/7/2025).
Kemudian perempuan kelahiran 2000 ini kembali membagikan screenshot chat berisi protesnya atas penggunaan lagu "Bertaut" di bulan April 2024. Pihak SinemArt lalu membantah dan berjanji akan segera menghapus konten tersebut.
Selang satu tahun, Nadin menyoroti penggunaan tagline "Semua impian berhak dirayakan" yang mirip judul lagunya, "Semua Aku Dirayakan". Ia juga kian berang ketika mendengar lagu "Seiring" yang dianggap serupa dengan lagu "Bertaut".
2. Nadin Amizah mengungkapkan bahwa ia menerima ancamn

Kritikan Nadin Amizah ini menuai reaksi keras dari publik untuk memboikot film Bertaut Rindu. Pelantun lagu "Bertaut" ini lalu memberikan indikasi kalau akan ada pihak yang menuntut dirinya karena merasa dirugikan.
"Denger-denger ada yang mau menuntut saya karena merasa dirugikan," tulis Nadin Amizah dengan latar belakang hitam pada Rabu (30/7/2025).
Ia lalu melanjutkan dengan Story Instagram lain untuk menegaskan permohonan maaf yang akan dirilis berasal dari ancaman dan tekanan pihak luar. Nadin turut menyampaikan ketakutannya akan industri film yang belum ia jamah sebagai musisi.
Nadin menulis, "Secara legal, bukti-bukti saya sama sekali tidak kuat dan bisa jadi tidak valid. Tapi secara etika, minimal musisi-musisi sudah tau production house mana yang harus dihindari saat ada ajakan kerja sama. Jika dalam waktu dekat ke depan ada video maupun statement tertulis permintaan maaf dari pihak saya, mohon ketahui bahwa saya hanya akan mengeluarkan statement itu di bawah kecaman, ancaman, dan tekanan."
3. Nadin Amizah sudah berdiskusi dengan Tian Topandi

Aksi protesnya kemudian berlanjut ke penulis buku "Bertaut Rindu", yaitu Tian Topandi. Dalam percakapan lewat Instagram, Nadin mengetahui bahwa Tian tidak mengetahui soal rencana perubahan judul maupun penolakan yang ia sampaikan terhadap lagu "Bertaut".
"Setelah berdiskusi dan cross-check data, kesimpulan ini datang: bahwa Kak Tian selaku empunya buku hanya membuat karya dan mengganti judul buku tanpa terafiliasi akan keputusan-Keputusan yang berhubungan dengan penggunaan 3 elemen yang berkesinambungan di film tersebut," tulis perempuan berusia 25 tahun ini.
IDN Times sudah berusaha menghubungi pihak SinemArt dan Rako Prijanto. Namun hingga artikel ini dibuat, kami belum mendapatkan tanggapan.