5 Kru Topi Jerami yang Menyimpan Trauma Terbesar

- Nami memiliki latar belakang mengerikan karena dijajah oleh Arlong dan ibunya dibunuh di hadapannya.
- Tony Tony Chopper dibuang karena dianggap aneh. Ini membuatnya merasa bahwa seisi dunia membencinya.
- Nico Robin adalah korban kejahatan Pemerintah Dunia. Ia diburu sejak usia 8 tahun karena bisa membaca Poneglyph.
Di balik keceriaan Bajak Laut Topi Jerami, setiap anggota kru ini menyimpan traumanya tersendiri. Setiap anggota kru memiliki masa lalu yang sulit dan pahit. Meski hidup mereka tetap tidak terlepas dari konflik, mereka baru menemukan kenyamanan setelah bergabung dengan Bajak Laut Topi Jerami.
Dari semua anggota, kali ini penulis sudah merangkum lima kru Topi Jerami yang memiliki trauma paling besar dalam seri One Piece. Siapa saja karakternya? Simak ulasan berikut!
5. Nami

Ketika pertama kali diperkenalkan, Nami memang terlihat seperti karakter yang licik. Dirinya bahkan pernah diduga mengkhianati Topi Jerami dengan mencuri Going Merry dan harta karun milik Topi Jerami. Meski begitu, Nami memiliki alasan yang sangat kuat untuk pengkhianatannya.
Terlepas dari reputasinya sebagai si Kucing Pencuri, Nami memiliki latar belakang yang mengerikan. Desanya dijajah oleh Arlong dan ibunya, Bell-mère, dibunuh di hadapannya. Nami kemudian dicap sebagai pengkhianat oleh penduduk Cocoyasi karena dirinya bergabung dengan Bajak Laut Arlong.
Ternyata, alasan Nami bergabung dengan kru Arlong bukanlah untuk mengkhianati desanya, tetapi justru untuk menyelamatkan desanya. Nami terpaksa bergabung dengan kru Arlong untuk membeli kembali Cocoyasi dari Arlong. Sayangnya, bahkan ketika Nami sudah memberikan uang yang diminta oleh Arlong, Arlong tetap tidak mau melepaskan Cocoyasi. Untungnya, Nami bertemu dengan Luffy yang tidak hanya menyelamatkan hidupnya, tetapi juga kampung halamannya.
4. Tony Tony Chopper

Tony Tony Chopper bisa dibilang sebagai kru paling polos di Topi Jerami. Namun, di balik kelucuannya, Chopper menyimpan trauma yang sangat mendalam. Chopper sendiri sebenarnya terlahir sebagai seekor rusa kutub.
Suatu hari Chopper tidak sengaja memakan Buah Iblis Hito Hito no Mi. Buah Iblis ini memberikan Chopper kemampuan berpikir, berjalan, dan berbicara seperti manusia. Karena dianggap aneh, Chopper dibuang oleh ibu dan kawanannya sendiri.
Selain tidak diterima sebagai rusa kutub, Chopper juga tidak diterima oleh manusia. Orang-orang menganggap Chopper sebagai monster yang harus dibunuh. Hal ini membuat Chopper merasa bahwa seisi dunia seperti membencinya.
Untungnya, Chopper bertemu dengan Hiriluk dan Dr. Kureha yang mau menerimanya. Sayangnya, Chopper kembali merasa terpuruk setelah dirinya salah memberikan jamur beracun pada Hiriluk. Itu sebabnya, Chopper terus belajar untuk menjadi dokter terbaik di dunia yang akan membantu orang sebanyak mungkin.
3. Brook

Dalam kru Topi Jerami, Brook memang salah satu kru yang selalu terlihat ceria. Dirinya selalu hadir dengan lelucon tengkorak hidup yang garing. Namun, di balik tawanya yang khas, Brook menyimpan trauma yang mendalam, terutama terhadap kesepian.
Brook sendiri sudah menjadi bajak laut ketika Gol D Roger baru mendirikan krunya. Sebelumnya, Brook bisa dibilang sebagai orang kedua dalam Bajak Laut Rumbar. Hingga suatu hari, Bajak Laut Rumbar bentrok dengan kru musuh.
Kru musuh menggunakan racun untuk membunuh kru Bajak Laut Rumbar. Alhasil, seluruh kru Rumbar mati, tak terkecuali Brook. Namun, berkat Buah Iblis Brook, Yomi Yomi no Mi, jiwa Brook kembali ke tubuh Brook yang hanya tinggal rambut dan tengkorak.
Selama 50 tahun, Brook berlayar sendirian di sekitaran Segitiga Florian. Semua orang takut pada Brook karena mereka menganggap Brook sebagai hantu. Untungnya, Topi Jerami akhirnya datang dan mengakhiri penderitaan Brook dari kesepian selama 50 tahun.
2. Sanji

Terlahir sebagai seorang pangeran tidak menjamin untuk memiliki kehidupan yang menyenangkan. Hal tersebut bisa dilihat dari sosok Sanji. Sanji sendiri sebenarnya adalah anak dari Raja Kerajaan Germa sekaligus salah satu ilmuwan paling terkenal di dunia, Vinsmoke Judge.
Ingin menciptakan pasukan yang kuat, Judge melakukan eksperimen pada anak-anaknya sendiri. Eksperimen ini membuat anak-anak Judge terlahir dengan kekuatan super. Namun, sebagai gantinya, mereka akan tumbuh menjadi orang yang tidak memiliki hati nurani.
Berkat obat yang diminum oleh ibu Sanji, Vinsmoke Sora, Sanji menjadi satu-satunya anak Judge yang terlahir sebagai anak normal. Meski Sanji sebenarnya adalah anak yang penuh kasih sayang, Judge menganggap Sanji tidak lebih dari produk gagal. Karena terlahir normal, Sanji sering mendapatkan perundungan dari saudara-saudaranya. Namun, Judge sama sekali tidak peduli dengan hal tersebut.
Tentu saja, itu bukanlah satu-satunya hal buruk yang dilakukan oleh Sanji. Suatu hari, Judge memalsukan kematian Sanji dan mengurungnya di bawah tanah. Hal tersebut ia lakukan guna menyingkirkan anak yang ia anggap sebagai produk gagal.
Untungnya, Sanji berhasil melarikan diri dari Kerajaan Germa berkat bantuan kakaknya, Vinsmoke Reiju. Dari semua anak Judge, Reiju adalah satu-satunya saudara Sanji yang peduli pada Sanji. Setelah melarikan diri dari Kerajaan Germa, Sanji bertemu dengan banyak orang yang menyayanginya, seperti Zeff dan Topi Jerami.
1. Nico Robin

Tidak diragukan lagi jika Nico Robin adalah salah satu karakter paling tragis dalam seri One Piece. Sebelum bergabung dengan Topi Jerami, hidup Robin selalu diliputi oleh penderitaan. Robin memiliki trauma mendalam akan masa lalunya sehingga hal tersebut membentuknya menjadi sosok yang enggan hidup.
Robin sendiri adalah korban dari kejahatan Pemerintah Dunia. Saat dirinya masih kecil, ibunya dibunuh dan kampung halamannya dibakar hanya karena para cendekiawan Ohara meneliti Abad Kekosongan. Tak berhenti di situ, sebagai satu-satunya orang Ohara yang berhasil selamat, Robin sudah diburu oleh Pemerintah Dunia sejak usianya masih 8 tahun.
Pemerintah Dunia bahkan tidak main-main dalam memburu Robin. Hanya karena dirinya bisa membaca Poneglyph, Pemerintah Dunia menyebar fitnah agar semua orang ikut memburu Robin. Mereka melabeli Robin sebagai Anak Iblis dan dianggap berbahaya karena ingin menggunakan Senjata Kuno. Lebih gila lagi, Pemerintah Dunia bahkan memberikan bounty sebesar 79 juta berries hanya untuk anak 8 tahun.
Sepanjang perjalanannya, kehidupan Robin dipenuhi dengan pelarian dan pengkhianatan. Robin tak hanya sering menjadi korban pengkhianatan, tetapi dirinya juga sering mengkhianati orang lain demi bertahan hidup. Untungnya, Robin bergabung dengan Topi Jerami yang mau menerimanya apa adanya.
Luffy memang layak untuk disebut sebagai kapten yang baik. Melalui Topi Jerami, Luffy berhasil menciptakan keluarga harmonis yang bisa saling menyembuhkan satu sama lain. Tak peduli sedalam apa trauma mereka, kelima karakter di atas terbilang beruntung karena mereka berada dalam kru yang tepat. Jadi, bagaimana pendapatmu?