Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret band Paramore (instagram.com/paramore)
potret band Paramore (instagram.com/paramore)

Musik adalah salah satu medium ekspresi paling efektif. Tak hanya untuk si musisi, pesannya bisa tersampaikan lebih mudah ke khalayak luas lewat melodi yang catchy dan lirik yang mengena.

Seperti tiga belas lagu berikut yang mencoba menjegal budaya patriarki dan toxic masculinity. Dengarkan sekarang, yuk!

1. CHVRCHES - Good Girls

"Good Girls" merupakan single utama CHVRCHES dari album terbaru mereka Screen Violence yang dilepas akhir Agustus 2021 lalu. Lagu ini berisi kritik mereka pada stereotip dan ekspektasi yang melekat pada perempuan. Kalau suka "Good Girls", jangan lupa dengarkan juga "Final Girl" yang tak kalah akuratnya. 

Good girls don’t cry/ And good girls don’t lie/ And good girls justify but I don’t/ Good girls don’t die/ And good girls stay alive/ And good girls satisfy but I won’t

2. Sam Fender - Greasy Spoon

Ini bisa dibilang salah satu lagu terbaik Sam Fender pada awal kemunculannya di tahun 2017. Lagu guitar-driven ini menyoroti sikap kebanyakan orang yang menganggap remeh pelecehan seksual dan kekerasan pada perempuan. 

Cat calling white van patrolling/ In the streets as she walks from work/ Rip hard and jeer from a far/ As he sits with a drooling smirk/ She hardly sleeps/ She hardly eats/ She hardly breathes/ When you're in her breathing space

3.  IDLES - Samaritans

Tak mau ketinggalan, band punk IDLES juga mendedikasikan satu albumnya di tahun 2018 yang berjudul Joy as an Act of Resistant untuk melontarkan kritik pedas pada toxic masculinity. Langkah IDLES menuai decak kagum karena jarang lagu rock atau punk yang menyinggung isu ini. Apalagi diperparah dengan banyaknya musisi dari skena tersebut yang terjerat kasus pelecehan seksual. 

Man up/ Sit down/ Chin up/ Pipe down/ Socks up/ Don't cry/ Drink up/ Don't whine/ Grow some balls he said/ Grow some balls/ The mask of masculinity is a mask a mask that's wearing me

4. Boston Manor - On A High Ledge

Boston Manor mengangkat fakta tingginya angka bunuh diri di kalangan pria muda Inggris lewat lagu "On a High Ledge". Liriknya mengarah pada kecenderungan laki-laki untuk menyembunyikan perasaannya dan harus terlihat kuat, hingga menghancurkan diri mereka sendiri. Lagu ini diambil dari album studio ketiga mereka yang berjudul GLUE pada 2020 lalu. 

Father, I think I'm different/ I don't like playing with the other boys/ Father, I'm different/ I like the way the flowers smell

5. Wolf Alice - Smile

Sebagai band dengan vokalis dan penulis lagu perempuan, tak heran kalau Wolf Alice pun ambil bagian dalam upaya melawan seksisme lewat album baru mereka, Blue Weekend. Di lagu "Smile" misalnya, Elie menyindir sikap kebanyakan orang yang cenderung meremehkan perempuan. 

Don't call me mad/ There's a difference, I'm angry/ And your choice to call me cute has offended me/ I have power, there are people who depend on me 

6. Pale Waves - You Don't Own Me

Diambil dari album Who Am I? yang rilis awal 2021 lalu, "You Don't Own Me" yang mengingatkanmu pada lagu-lagu 2000an tak hanya enak didengar, tetapi juga berisi pesan perlawanan pada budaya seksis yang sering menyasar perempuan. Entah komentar tentang penampilan fisik, cara berpakaian, seakan hanya perempuan yang harus berusaha menjaga diri dan beradaptasi dengan keadaan. 

Don't cut your hair too short 'cause it looks better long and straight/ Don't make the first move, no, 'cause dignity will always wait/ Just learn to bite your tongue, were you not taught when you were young?/ Don't show too much skin, don't even start to speak your mind

7. chloe moriondo - I Eat Boys

Jika didengarkan sekilas, lagu ini memang cukup gory, tetapi sebenarnya merupakan bentuk sarkasme pada laki-laki yang gemar melakukan cat calling dan melecehkan perempuan di jalan tanpa alasan. 

Don't look at me like that, eyes on the pavement/ Walking but my legs are shaking/ Hands off kid or you'll wake up in my basement/ And all of the feds have to break in

8. Paramore - Rose-Colored Boy

Lewat cuitannya di tahun 2018, Paramore menjelaskan bahwa lagu ini sebenarnya adalah bentuk kritik mereka pada tuntutan untuk tetap optimis dan bahagia, hingga lupa bahwa kita semua punya waktu-waktu untuk merasa sedih dan tak ingin tersenyum.

Namun, dengan lirik yang seakan dilontarkan perempuan pada laki-laki, lagu ini juga cocok jadi ekspresi melawan seksisme di lingkungan pertemanan atau profesional, di mana perempuan diharapkan tersenyum dan tak mendramatisir keadaan. 

Just let me cry!/ A little bit longer/ I ain’t gon smile/ If I don’t want to/ Hey man, we all can’t be like you/ I wish we were all rose-colored, too/ My rose-colored boy

9. Beach Bunny - Blame Game

Tanpa analogi atau metafora seperti lagu Paramore sebelumnya, "Blame Game" langsung pada intinya. Mereka mengkritik sikap masyarakat dan aparat yang tak bisa berhenti menyalahkan korban saat terjadi kasus pelecehan seksual. Liriknya lekat dengan pengalaman banyak orang. Miris. 

Guess it’s my fault my body’s fun to stare at/ Sorry my clothes can’t keep your hands from grabbing/ Yeah, it’s my problem, I’m asking for it/ Guess you’re the victim and I’m the suspect

10. No Doubt - Just A Girl

Tak hanya lagu-lagu baru, salah satu masterpiece dari No Doubt yang dirilis tahun 90an ini ternyata juga berisi kritik pada budaya patriarki dan seksisme yang meremehkan perempuan sejak kecil.

'Cause I'm just a girl, oh, little old me/ Well, don't let me out of your sight/ Oh, I'm just a girl, all pretty and petite/ So don't let me have any rights

11. Taylor Swift - The Man

Taylor Swift menulis lagu ini sebagai bagian dari album Lover. Dikemas dalam balutan melodi pop yang menggugah, ternyata pesan di liriknya gak main-main. Ia menyinggung berbagai privilese yang dimiliki laki-laki dibanding perempuan. 

They'd say I hustled/ Put in the work/ They wouldn't shake their heads and question how much of this I deserve/ What I was wearing/ If I was rude/ Could all be separated from my good ideas and power moves?

12. Haim - Man From The Magazine

Haim juga merilis sebuah lagu acapella berjudul "Man From The Magazine" yang tak kalah pedasnya mengkritik sikap menyebalkan laki-laki saat mengomentari serta meremehkan kemampuan perempuan. 

Man from the magazine, what did you say?/ "Do you make the same faces in bed?"/ Hey, man, what kind of question is that?/  What did you really want me to say back?

13. Ramengvrl, Marion Jola, Danilla - Don't Touch Me

Dari tanah air, trio Ramengvrl, Marion Jola, dan Danilla kompak merilis single kolaborasi yang berbau anti pelecehan seksual. Dengan lirik yang menggugah dan melodi modern, pesan di lagu ini jadi lebih mudah tersampaikan. Lagu berisi kritik sosial seperti ini masih langka di kalangan musisi perempuan tanah air. Semoga ke depan lebih banyak yang menyusul. 

Why should I be the one who takes the blame?/ Over and over feelin’ all the same/ Messin’ my head might as well be insane, yeah/ I just can’t stand all of your silly games/ Stop telling me I do thing for my self/ Here is a warning get your dirty hands off me, yeah

Senang banget melihat banyak isu selain percintaan yang bisa disampaikan lewat lagu. Ada beragam genre pula. Mana favoritmu? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team