Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Lagu Underrated Oasis yang Seharusnya Jadi Hits, Pernah Dengar?

Oasis (instagram.com/oasis)
Oasis (instagram.com/oasis)
Intinya sih...
  • "I Hope, I Think, I Know" dari album "Be Here Now" menunjukkan Oasis mampu menciptakan lagu pop rock berkualitas dengan vokal energik Liam Gallagher.
  • Noel Gallagher menulis "Going Nowhere", lagu yang melankolis dan relatable, menunjukkan sisi introspektifnya di tengah popularitas band.
  • "Up In The Sky" adalah bukti kontribusi Noel sebagai gitaris hebat dan penulis lagu, dengan keseimbangan antara punk dan melodi ala The Beatles.

Ketika membicarakan Oasis, sebagian besar orang akan langsung terpikir lagu-lagu ikonik, seperti “Wonderwall”, “Don’t Look Back in Anger”, atau “Live Forever”. Namun, di luar deretan hit yang mendominasi radio dan konser mereka, ada banyak lagu brilian yang justru tenggelam di balik popularitas band ini.

Beberapa di antaranya menjadi favorit para penggemar setia, tetapi tetap tidak mendapat pengakuan yang layak di kalangan pendengar umum. Padahal, lagu-lagu ini tidak kalah berkualitas dan bahkan lebih menarik dibandingkan beberapa hit terbesar mereka.

Berikut deretan lagu underrated Oasis yang seharusnya bisa menjadi hit besar, tetapi entah kenapa tidak mendapat sorotan. Kamu yang fansnya mungkin tahu, nih!

1. "I Hope, I Think, I Know"

Album Be Here Now sering kali disebut sebagai titik balik Oasis bukan dalam arti positif, melainkan sebagai album yang dianggap terlalu berlebihan. Namun, “I Hope, I Think, I Know” adalah salah satu lagu terbaik yang pernah direkam band ini. Di tengah lagu-lagu panjang dalam album, lagu ini hadir dengan durasi lebih terkendali, sehingga lebih mudah dinikmati.

Salah satu kekuatan utama lagu ini terletak pada struktur pop rock yang solid lengkap dengan melodi catchy. Liam Gallagher membawakan lagu ini dengan energi luar biasa, bahkan bisa dibilang melampaui beberapa vokalnya di lagu-lagu lain yang lebih populer, seperti “Slide Away.”

Be Here Now mungkin menandai awal dari penurunan Oasis dalam industri musik, tetapi lagu ini adalah pengingat bahwa mereka masih mampu menciptakan momen-momen gemilang dalam setiap rilisan.  

2. "Going Nowhere"

Ketika seorang musisi mencapai puncak popularitas, ada kecenderungan mereka kehilangan hubungan dengan realitas orang biasa. Namun, Noel Gallagher berhasil menulis “Going Nowhere”, lagu tentang seorang anak muda yang bermimpi besar, tetapi sadar bahwa mimpinya mungkin tak akan terwujud, di saat ia sendiri telah mencapai kesuksesan luar biasa.

Lagu ini menjadi bukti bahwa Noel tidak melupakan asal-usulnya dan tetap mampu menulis lirik yang relatable bagi banyak orang. Ditambah  nuansa melankolis dan sedikit jazzy, “Going Nowhere” memiliki atmosfer berbeda dari kebanyakan lagu Oasis. Dengan akor dimainkan di luar tuning standar, lagu ini justru semakin terasa seperti mimpi yang tidak bisa sepenuhnya digapai.

3. "Roll It Over"

Album Standing on the Shoulder of Giants sering dianggap sebagai titik terendah Oasis. Pasalnya, album ini mencerminkan kelelahan dan kebingungan Noel Gallagher setelah tahun-tahun penuh kejayaan dan gaya hidup hedonistik. “Roll It Over” adalah salah satu lagu paling menyentuh di album ini, menampilkan sisi lebih introspektif dari Noel yang jarang terlihat di lagu-lagu sebelumnya.

"Roll It Over" terasa seperti perpisahan yang menyedihkan, baik dengan masa-masa indah yang telah berlalu maupun dengan rekan-rekan band yang perlahan mulai meninggalkan Oasis. Liriknya berbicara tentang seseorang yang merasa ditinggalkan dan kehilangan arah, yang bisa jadi merupakan refleksi perasaan Noel saat itu terhadap bandnya sendiri.

4. "Up In The Sky"

Banyak orang mengenal Oasis sebagai band dengan melodi kuat dan lirik tajam, tetapi sering kali kontribusi Noel sebagai gitaris justru kurang mendapat perhatian. "Up In The Sky" adalah bukti ia tidak hanya seorang penulis lagu yang hebat, tetapi juga memiliki insting gitar luar biasa. Lagu ini menggabungkan elemen rock klasik dengan pengaruh punk yang kental.

Secara musikal, “Up In The Sky” memiliki keseimbangan antara keagresifan punk dan melodi menarik ala The Beatles. Lagu ini terasa seperti hasil persilangan antara “Paperback Writer” dan “Day Tripper” dengan sentuhan khas Britpop yang membuatnya terdengar segar. Sayangnya, di antara album Definitely Maybe, lagu ini sering terlupakan padahal memiliki potensi besar.

5. "Round Are Way"

Di era (What’s the Story) Morning Glory? hampir semua lagu Oasis terasa seperti klasik yang tak tergantikan. Namun, di tengah gemerlapnya hit besar seperti “Wonderwall” dan “Don’t Look Back in Anger”, ada lagu-lagu seperti “Round Are Way” yang seharusnya mendapatkan lebih banyak perhatian.

Dengan aransemen lebih ceria dan tambahan seksi horn yang membuatnya terasa berbeda dari lagu-lagu Oasis lainnya. Lagu ini memiliki semangat optimisme yang jarang terlihat dalam katalog Oasis, seakan menjadi pengingat bahwa terkadang tidak ada salahnya untuk hanya menikmati hidup dan merayakan momen-momen kecil.  

6. "Let's All Make Believe"

Setelah album Be Here Now, Oasis mengalami masa transisi yang sulit. Mereka tidak hanya kehilangan arah secara musikal, tetapi juga menghadapi ketegangan internal yang semakin parah. “Let’s All Make Believe” adalah lagu yang secara tidak langsung mencerminkan perpecahan tersebut, dengan lirik yang terdengar seperti seruan putus asa untuk kembali ke masa-masa lebih sederhana.

Lagu ini memiliki kesan pahit-manis, terutama saat Liam menyanyikan bagian yang menyiratkan bahwa persahabatan dan hubungan di dalam band sudah tidak lagi sekuat dulu. Untuk para penggemar yang mengikuti perjalanan Oasis sejak awal, lagu ini bisa terasa menyedihkan, karena menandakan tidak semua luka bisa sembuh dengan mudah.  

7. "The Meaning of Soul"

Liam Gallagher selalu memiliki aura bintang rock, bahkan sebelum ia membuka mulut. Kepribadian yang tajam dan gaya vokalnya yang khas menjadikannya salah satu frontman paling karismatik dalam sejarah musik. “The Meaning of Soul” adalah salah satu lagu di mana Liam benar-benar bersinar dan menunjukkan sisi garangnya.

Dengan durasi singkat dan aransemen sederhana, lagu ini terasa seperti ledakan energi yang spontan. Liam menyanyikan setiap kata penuh keyakinan seolah menegaskan bahwa ia tidak peduli dengan ekspektasi orang lain. Ia hanya ingin bermain musik dengan cara yang paling autentik baginya.

Lagu-lagu underrated ini adalah bukti bahwa di balik kesuksesan besar yang Oasis raih, masih ada banyak lagu keren yang menunggu untuk ditemukan. Jika kamu belum familier dengan beberapa lagu ini, mungkin inilah saatnya untuk menggali lebih dalam dan menemukan sisi lain dari Oasis yang tak kalah menarik, nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us