Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sutradara Jelaskan Makna Anak Macan serta Judul Internasionalnya

Sutradara Jelaskan Makna Anak Macan serta Judul Internasionalnya.jpg
Amar Haikal dan Muhammad Alfat Apriansyah di acara press screening "Anak Macan" di Metro Cinema Kemang, Jakarta, Kamis (13/11/12025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times – Kabar baik datang dari dunia perfilman Indonesia. Film pendek karya Amar Haikal berjudul Anak Macan (2025) bakal diputar di dua festival bergengsi, Leeds International Film Festival (LIFF) dan Singapore International Film Festival (SGIFF). Film ini mengangkat kisah yang lahir dari pengalaman nyata di Bantar Gebang, memadukan tema lingkungan, identitas, serta maskulinitas anak muda.

Lewat Anak Macan, Amar ingin mengajak penonton melihat sisi manusiawi di balik realitas keras yang ada di dekat kita. Yuk, simak penjelasan sang sutradara tentang makna di balik judul dan pesan tersembunyi dari film ini!

1. Amar Haikal jelaskan alasan kenapa filmnya berjudul Anak Macan

Amar Haikal jelaskan alasan kenapa filmnya berjudul Anak Macan.jpg
Amar Haikal jelaskan makna judul filmnya setelah press screening "Anak Macan" di Metro Cinema Kemang, Jakarta, Kamis (13/11/12025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Amar mengungkap bahwa ide awal film ini datang saat dirinya melakukan syuting dokumenter di Bantar Gebang. Di tengah lingkungan yang distopian itu, ia mendengar para petugas kebersihan menyebut anak-anak yang bermain di gunung sampah sebagai "Anak Macan."

"Karena mereka dianggap nakal dan agresif, dan kebanyakan dari mereka sudah tidak bersekolah lagi," ucapnya setelah acara press screening di Metro Cinema Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/12025).

Julukan itu, lanjutnya, memiliki konotasi yang menarik. Anak-anak itu tumbuh di antara sampah kiriman dari kota besar seperti Jakarta, bermain dan mencari penghidupan di tempat itu. Dari situlah muncul gagasan untuk menggali sisi kemanusiaan lewat Anak Macan.

"Mereka bermain di sana, main bola di sana, nyari bola di sana. Penghidupannya juga dari sampah-sampah itu," imbuh Amar.

Bersama Bintang Panglima, Amar kemudian menulis cerita yang juga menyinggung toxic masculinity dari anak 12 tahun yang mencari kenangan tentang ibunya yang sudah meninggal.

"Dia (tokoh utama, Eki) punya tendensi untuk mengeksternalisasikan agresifnya gitu di depan banyak orang, dan menurutku itu 'Anak Macan.' Anak-anak yang ganas tapi dia tidak mengetahui siapa dirinya dan siapa ibunya," jelasnya.

2. Amar ingin memberikan double meaning dalam judul internasionalnya

Amar ingin memberikan double meaning dalam judul internasionalnya.jpg
Amar Haikal jelaskan makna judul filmnya setelah press screening "Anak Macan" di Metro Cinema Kemang, Jakarta, Kamis (13/11/12025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Anak Macan sendiri menggunakan judul internasional My Plastic Mother yang dipilih di tahap akhir proses kreatif. Amar menjelaskan, judul itu merepresentasikan banyak lapisan dalam ceritanya.

"Judul My Plastic Mother itu sebetulnya kayak kita nemunya tuh very late in the process, gitu. Kayak kalau gak salah bahkan setelah draft ke sekian belas gitu. Karena ujung-ujungnya adalah film ini bukan hanya tentang lingkungan, ya," tambah Amar.

Dengan latar Bantar Gebang yang menjadi tempat pemrosesan sampah terbesar se-Asia Tenggara, sudah jelas kalau film ini menyentil kebiasaan buruk soal sampah dan perilaku konsumtif.

"Film ini bukan hanya tentang lingkungan. Kayak aku merasa kita semua perlu lihat tempat ini, gitu. Kayak gunung sampah ini tuh kelakuan kita. Produk-produk yang kita lihat di sana, logo-logonya, warna-warni plastik itu ada di rumah kita semua setiap harinya. Jadi aku selalu pengen ngasih lihat tempat ini ke sebanyak orang di kota-kota besar, di Jakarta khususnya," ujar Amar.

Namun, di balik pesan ekologis itu, film ini juga menyuguhkan perjalanan emosional seorang anak yang berkeliling di gunung sampah untuk mencari memori tentang ibunya.

"Sebenarnya respon dari dua aspek cerita yang berjalan dalam waktu yang sama, gitu. Aspek pertama adalah tentang tempat ini, tentang lingkungan ini. Dan aspek kedua yang menurutku sebetulnya meaning-nya, makna intinya adalah tentang pencarian diri seorang anak," papar Amar.

Lewat judul My Plastic Mother, Amar ingin memberikan double entendre atau makna ganda dalam karyanya yang berjalan secara paralel. "Aku selalu pengen punya dua interpretasi yang berbeda. Itu sampai judulnya sekali pun," akunya.

3. Soal kritik konsumerisme dalam film Anak Macan

Soal kritik konsumerisme dalam film Anak Macan.jpg
Amar Haikal jelaskan makna judul filmnya setelah press screening "Anak Macan" di Metro Cinema Kemang, Jakarta, Kamis (13/11/12025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Meski filmnya berlatar isu lingkungan, Amar menegaskan bahwa ia tidak berniat membuat film yang menggurui.

"Aku bukan aktivis lingkungan, pertama gitu ya. Maksudnya aku juga seorang konsumer yang kadang-kadang berlebihan juga. Masih suka pakai botol plastik gitu, kalau mesen kopi pakai plastik. Tapi memang perjalanan dokumenterku 2021 itu merubah banget, kayak menampar sekali gitu," ujarnya.

Setelah melihat realita di Bantar Gebang, ia menyadari bagaimana dampak konsumerisme alias konsumsi berlebihan dapat menimbulkan gunung-gunung sampah yang merampas ruang hidup manusia.

"Aku melihat hasil konsumerisme menjadi gunung gitu, menjadi gunung-gunung yang tidak hanya merampas tempat orang hidup tapi yang udah meninggal sekalipun masih ketibaan longsornya. Jadi di situ tuh turning point aku merasa bersalah sebetulnya gitu dengan konsumerismeku sendiri," jelas Amar.

Sekali lagi, Amar ingin film ini menjadi cermin tanpa menghakimi. Alih-alih, penonton lebih sadar dengan lingkungannya dan memulai perubahan dari hal kecil.

"Jadi aku start dari situ. Kita bercerita tentang seorang anak yang mencari barang ibunya, bukan bercerita tentang monster sampah atau gunung yang harus kita selesaikan masalahnya. The best I can do, the best we can do di film ini adalah untuk menunjukkan gitu. Showing, showcasing the reality, gitu," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us

Latest in Hype

See More

Lineup Musisi yang Tampil di AMI Awards 2025, Ada Raisa-Rony Parulian

13 Nov 2025, 21:28 WIBHype