Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fajar Nugros dalam gala premiere Perempuan Pembawa Sial pada Kamis (11/9/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)
Fajar Nugros dalam gala premiere Perempuan Pembawa Sial pada Kamis (11/9/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Jakarta, IDN Times - Film Perempuan Pembawa Sial menjadi karya yang cukup personal bagi sang sutradara, Fajar Nugros. Ia menyisipkan berbagai pengalaman hidupnya ke dalam cerita film terbarunya ini.

Mulai dari hal sederhana, seperti makanan favorit, hingga ketakutan masa kecil yang membekas ketika bertemu Didik Nini Thowok. Apa saja pengalaman pribadi Fajar Nugros yang dimunculkan dalam Perempuan Pembawa Sial?

1. Fajar Nugros sangat suka rendang

Fajar Nugros dalam gala premiere Perempuan Pembawa Sial pada Kamis (11/9/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Dalam film Perempuan Pembawa Sial, terdapat karakter bernama Bana yang diceritakan memiliki rumah makan Padang dengan rendang sebagai masakan andalannya. Di balik kisah itu, terselip pengalaman pribadi Fajar Nugros. Ia menyisipkan kecintaannya pada rendang yang menjadi makanan favorit sejak kecil.

"Karena aku dari kecil emang suka rendang. Jadi suka dengan rendang. Pernah sama Mas Hanung waktu ke Padang hanya untuk melihat patungnya si Malin Kundang. Dan itu yang kemudian aku padukan untuk menjadi cerita ini," kata Fajar Nugros dalam konferensi pers pada Kamis (11/9/2025).

2. Fajar Nugros soal memasukkan elemen andong

Fajar Nugros dalam gala premiere Perempuan Pembawa Sial pada Kamis (11/9/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Selain rendang, Fajar Nugros juga memasukkan elemen andong ke dalam adegan menegangkan saat Bahu Laweyan muncul. Hal ini muncul dari kenangannya di masa kecil.

"Kita dulu pernah waktu kecil pulang kelewat maghrib dan bertemu dengan andong itu di Alun-Alun Selatan Jogja sampai kita memastikan dengan benar, beneran orang bukan, ya? Dan kita nyemplung selokan pulang dimarahin. Momen-momen itu yang coba dihidupkan dengan warna-warna yang kita ingat dalam kepala," cerita sang sutradara yang juga menggarap film Inang tersebut.

3. Fajar Nugros sempat takut banget melihat topeng Didik Nini Thowok

Fajar Nugros dalam gala premiere Perempuan Pembawa Sial pada Kamis (11/9/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Selain itu, kehadiran Didik Nini Thowok dalam Perempuan Pembawa Sial juga terinspirasi dari kenangan masa kecil sang sutradara. Fajar Nugros mengenang momen ketika sekolahnya berkunjung ke sanggar tari milik sang maestro.

"Jadi SD-ku di Jogja itu ada kunjungan ke sanggar tari Eyang (Didik Nini Thowok) lah. Namanya anak-anak kecil, lari-lari terus langsung-langsung aja belum ketemu Eyang-nya udah ngintip ngintip jendela, lihat topengnya Eyang yang ini, dia balik badan terus trauma lah," ujar Fajar Nugros yang mengundang tawa audiens.

Tak hanya memuat ketakutan masa kecil atau pengalaman hidup, film ini juga merefleksikan ketakutan Fajar Nugros setelah beranjak dewasa, yakni menghadapi kerasnya kehidupan. Lewat Perempuan Pembawa Sial, ia menggambarkan bagaimana tantangan hidup bisa terasa menakutkan, bahkan ketika kita sudah tumbuh dewasa.

"Semua yang ada di sini mungkin jumpscare dan ketakutannya itu yang kita kumpulin dulu dari aku SD sampai besar itu tadi. Dan ketakutan terbesar kita setelah dewasa seperti yang dialami Mirah, kita kadang-kadang dalam hidup itu merasa bahwa, 'Kok aku susah banget nyari ini, susah banget, ya hidup?'" ungkap sang sutradara.

Film Perempuan Pembawa Sial siap bikin kamu takut di bioskop pada 18 September 2025.

Editorial Team