Fajar Nugros dalam gala premiere Perempuan Pembawa Sial pada Kamis (11/9/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)
Selain itu, kehadiran Didik Nini Thowok dalam Perempuan Pembawa Sial juga terinspirasi dari kenangan masa kecil sang sutradara. Fajar Nugros mengenang momen ketika sekolahnya berkunjung ke sanggar tari milik sang maestro.
"Jadi SD-ku di Jogja itu ada kunjungan ke sanggar tari Eyang (Didik Nini Thowok) lah. Namanya anak-anak kecil, lari-lari terus langsung-langsung aja belum ketemu Eyang-nya udah ngintip ngintip jendela, lihat topengnya Eyang yang ini, dia balik badan terus trauma lah," ujar Fajar Nugros yang mengundang tawa audiens.
Tak hanya memuat ketakutan masa kecil atau pengalaman hidup, film ini juga merefleksikan ketakutan Fajar Nugros setelah beranjak dewasa, yakni menghadapi kerasnya kehidupan. Lewat Perempuan Pembawa Sial, ia menggambarkan bagaimana tantangan hidup bisa terasa menakutkan, bahkan ketika kita sudah tumbuh dewasa.
"Semua yang ada di sini mungkin jumpscare dan ketakutannya itu yang kita kumpulin dulu dari aku SD sampai besar itu tadi. Dan ketakutan terbesar kita setelah dewasa seperti yang dialami Mirah, kita kadang-kadang dalam hidup itu merasa bahwa, 'Kok aku susah banget nyari ini, susah banget, ya hidup?'" ungkap sang sutradara.
Film Perempuan Pembawa Sial siap bikin kamu takut di bioskop pada 18 September 2025.