Menenangkan, 5 Rekomendasi Film yang Bagus Buat Self-Healing

Kedi adalah film dokumenter tentang kucing-kucing di Istanbul, Turki. Konon, Istanbul tidak lengkap tanpa kehadiran kucing. Hewan yang satu ini ada di bagian manapun di seluruh penjuru kota itu. Sebagian merupakan hewan peliharaan penduduk, sebagiannya lagi hidup liar namun begitu dicintai semua orang. Ada sejarah yang cukup panjang mengenai kedatangan kucing ke Istanbul yang nantinya akan diketahui di pertengahan film.

Kamu yang mungkin awalnya tidak suka kucing, bisa jadi justru berbalik 180 derajat dan tertarik memelihara kucing setelah menonton film garapan sutradara Ceyda Torun ini. Kenapa? Soalnya, film ini menyentuh sisi kemanusiaan. Melalui komentar orang-orang serta sikap mereka terhadap kucing, kamu bisa turut bersimpati terhadap makhluk kecil menggemaskan ini. Didukung dengan visual yang memanjakan mata serta backsound yang ‘adem’, film ini cocok sekali untuk menenangkan diri. Kedi tersedia di kanal Youtube Red.

Merupakan adaptasi film Jepang berjudul sama, Little Forest versi Korea dibintangi oleh aktris berbakat, Kim Tae Ri. Kamu tidak akan menemukan plot twist yang mengejutkan di film ini. Juga tidak dengan alur cerita yang memuncak sampai klimaks nan menegangkan. Namun karena itulah film ini jadi bagus buat self-healing.

Ceritanya sangat dekat dengan apa yang dihadapi generasi millenial saat ini. Susahnya mencari pekerjaan, tertekan dengan pekerjaan di kota, Hye Won akhirnya memutuskan pulang kampung. Di kampung halamannya, Hye Won menjalani gaya hidup slow-living. Ia makan dari bahan-bahan makanan yang ia tanam dan petik sendiri. Dari situ ia mulai berdamai dengan dirinya sendiri dan juga ibu yang dulu mendadak meninggalkannya. Cerita makin seru dengan kehadiran dua sahabat yang diperankan oleh Ryu Jun Yeol dan Jin Ki Joo. Pokoknya wajib tonton!

Gak cukup cuma satu Little Forest, kamu juga perlu tonton Little Forest versi Jepang. Secara visual memang kalah apik dari versi Korea, namun Little Forest yang ini punya cerita yang lebih detail.

Filmnya sendiri sebenarnya merupakan adaptasi dari manga berjudul sama dengan setting tempat di Komori, yang kalau diterjemahkan artinya little forest. Secara alur, Little Forest versi Jepang mendekati 100 persen mirip dengan cerita aslinya dalam manga karya Daisuke Igarashi. Termasuk lokasi yang diambil, juga benar-benar tampak berada di tengah hutan nan terpencil, sangat sesuai dengan judulnya. Selain itu, interaksi Ichiko sang tokoh utama dengan penduduk setempat juga lebih intens jadi lebih terasa kehidupan desanya.

Nah, saking detailnya, Little Forest versi Jepang dibagi menjadi dua bagian, yang mana masing-masing terdiri dari dua musim. Setelah nonton bagian Summer/Autumn, lanjutkan ke bagian Winter/Spring.

Berbeda dari versi Korea, Little Forest versi Jepang tampak lebih dekat dengan kenyataan sehari-hari karena menangkap momen-momen ketika sang tokoh melakukan trial and error dalam memasak makanannya. Secara garis besar, Little Forest yang ini juga bisa membantu penonton untuk berdamai dengan diri sendiri.

Satu lagi film yang alurnya cenderung datar tapi sarat makna nan menenangkan jiwa. Our Little Sister digarap oleh sutradara Hirokazu Koreeda yang sudah langganan penghargaan dalam berbagai festival film. Ceritanya diangkat dari manga berjudul Umimachy Diary (Sea Town Diary) karya Akimi Yoshida. Dikisahkan tiga bersaudara yang tinggal di Kamakura, sebuah kota di tepi laut, secara sukarela merawat adik tiri yang baru mereka ketahui di hari kematian sang ayah.

Pelan-pelan, luka lama terbuka kembali begitu keempat bersaudara itu tinggal bersama. Bayangkan saja, anak dari selingkuhan sang ayah kini tinggal satu atap dengan mereka. Baik sang adik tiri, anak-anak kandung, maupun seluruh keluarga besar itu berpotensi meledak emosinya sewaktu-waktu. Uniknya, drama keluarga ini berjalan dengan apik tanpa villain. Our Little Sister akan membuat kamu berpikir kembali, bahwa setiap orang layak untuk hidup.

Semoga mengobati kesedihanmu, selamat menonton!