Menunggu Doctor Sleep? Ini 5 Fakta Menarik Prekuelnya, The Shining

Bagi penulis novel aslinya, Stephen King, film The Shining lebih pantas disebut sebagai sebuah film yang terinspirasi dari novelnya daripada sebuah adaptasi. Ketidaksukaannya bukannya tanpa alasan.

Ia merasa kalau film yang disutradarai oleh Kubrick ini mengabaikan tema-tema penting yang hendak ia sampaikan, seperti perpecahan keluarga atau bahaya alkohol. Ia juga awalnya tidak setuju dengan pemeran karakter utamanya.

Stephen King bahkan sampai memproduksi serial televisinya sendiri, yang mengadaptasi dengan lebih faithful terhadap bukunya (walau pun tidak sesukses film adaptasi Kubrick). Ketidaksukaannya ini bahkan dijadikan tema penting di novel dan film yang bertemakan pop culture era 80-an, Ready Player One.

Dibanding dulu, pendapatnya terhadap film ini sudah mulai menghangat. Ia bahkan menyebut The Shining sebagai salah satu film favoritnya, walau masih tidak bisa menerimanya sebagai sebuah adaptasi dari novelnya.

Di salah satu adegan paling memorable dari film The Shining, di saat Jack Torrence menghantamkan kapak berkali-kali ke pintu untuk membuat lubang dan kemudian mengintip dari sana, dialog "Here's Johnny!" awalnya tidak ada di dalam naskah, dan murni merupakan improvisasi dari Jack Nicholson.

Begitu juga dengan adegan Jack yang bermain bola tenis dengan melemparnya kesana-kemari. Di naskahnya, hanya tertulis "Jack is not working". Ide untuk memainkan bola itu adalah idenya sendiri.

Adegan lain yang diimprovisasi oleh pemerannya adalah bagaimana Danny seolah berbicara dengan jarinya saat ia berbicara dengan "teman khayalan"-nya, Tony. Danny Lloyd sudah melakukannya dari pertama kali audisi, dan Kubrick memutuskan untuk membiarkannya.

Sang sutradara, Stanley Kubrick, menyembunyikan fakta bahwa film yang dimainkan oleh Danny Lloyd (yang waktu itu masih berusia 7 tahun) merupakan film horor, dan bahkan tidak diizinkan untuk menontonnya sampai ia besar.

Dalam salah satu wawancara pada saat ia dewasa, dia berkata: "Dia (Kubrick) ingin saya berakting ketakutan, tapi dia tidak ingin saya merasa ketakutan. Bahkan ada hari-hari di mana saya tidak diizinkan untuk datang ke lokasi syuting karena mereka sedang merekam adegan tertentu."

Danny bahkan bercerita kalau ia baru tahu kalau film yang ia perankan sewaktu kecil itu adalah film horror pada saat dia SMA.

Dibandingkan dengan perlakuannya terhadap pemeran Danny yang tampak penuh perhatian untuk memastikan ia tidak mendapatkan trauma, sikapnya terhadap pemeran Wendy justru berkebalikan 180 derajat.

Untuk mendapatkan ekspresi kelelahan dan ketakutan yang nyata dari Shelley Duvall, Kubrick dikatakan sangat sering membentak-bentak Duvall dengan suara keras untuk setiap kesalahan kecil yang dia lakukan, dan bahkan sampai menyuruhnya untuk mengulang take sampai ratusan kali. Bahkan ada yang berpendapat kalau sikap Kubrick berkontribusi terhadap depresi yang Duvall sekarang alami.

Saat diwawancarai mengenai hal ini di kemudian hari, dia berkata bahwa ia paham betul kalau Kubrick melakukannya untuk mendapatkan hasil yang terbaik, walau dia juga mengakui jika dia tidak akan pernah lagi mau merasakan pengalaman yang serupa.

Di film The Shining, salah satu adegan yang paling diingat penonton adalah ketika Wendy membuka naskah novel yang ditulis oleh Jack. Naskah yang tak peduli berapa lembar pun dibalik, hanya berisi satu macam kalimat: All work and no play makes Jack a dull boy.

Nah, tahukah kamu? Ternyata, naskah yang menunjukkan jatuhnya Jack ke dalam kegilaan ini ada yang membuat versi fisiknya, lho. Buku yang setebal 80 halaman di mana tiap halamannya makin menunjukkan seberapa jauh Jack jatuh ke jurang kegilaan itu dihargai 9 hingga 24 dolar, tergantung tipe sampul yang dipilih. 

Nah, tadi itu adalah lima fakta menarik mengenai film The Shining. Sekuel dari The Shining, Doctor Sleep, akan tayang pada akhir Oktober tahun ini. Bagaimana ekspektasimu?