6 Sifat Pemimpin dari Captain America yang Bisa Kamu Contoh
![6 Sifat Pemimpin dari Captain America yang Bisa Kamu Contoh](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/08/1557495530964-43da29a867d49c1f351ac6b665d26419-06e7f0ea016fe74ab75a6bbfe0615bab_600x400.png)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Captain America adalah superhero di Marvel Cinematic Universe (MCU) yang selalu jadi sorotan. Karakter yang disebut sebagai simbol superhero dan kebanggaan Amerika Serikat ini memiliki jiwa kepemimpinan dan karisma tinggi. Tak heran banyak superhero lain yang menurut padanya.
Pada dasarnya, Steve Rogers adalah pria baik yang mendapat pelatihan di militer sebelum akhirnya jadi seorang patriot. Sebagai pemimpin Avengers, Captain America mempunyai sifat pemimpin yang bisa kita contoh dan teladani. Superhero Marvel ini patut dicontoh!
Baca Juga: 5 Kesalahan Terbesar Captain America di MCU, Ada yang Fatal!
1. Rela berkorban dan mendahulukan kepentingan bersama
Sejak awal kisahnya di Captain America: The First Avengers (2011), Steve Rogers yang baru saja bergabung dengan militer berani menutup granat dengan tubuhnya untuk melindungi rekan-rekanya. Hal tersebut meyakinkan para perwira militer untuk memberinya serum tentara super. Di akhir film, Steve juga mengorbankan dirinya dalam upaya menghentikan bom HYDRA.
Sifat tersebut patut di contoh. Sebagai pemimpin yang baik, kamu harus punya jiwa patriot yang rela berkorban jika diperlukan. Karena rekan kita adalah tanggung jawabmu. Kamu harus bisa jadi pemimpin yang mengayomi rekan-rekanmu selayaknya Captain America.
2. Mengerti kemampuan anggota tim dan memanfaatkanya semaksimal mungkin
Sebagai seorang pemimpin, sudah seharusnya tugas kita untuk mengetahui karakteristik seluruh anggota tim. Jika tidak peka soal hal ini, maka teamwork bakal tidak maksimal atau malah penuh konflik.
Captain America sebagai pemimpin Avengers tentu bisa jadi inspirasi. Steve Rogers tidak punya kemampuan super ataupun senjata dewa, namun dirinya tak tergantikan di tim Avengers. Kenapa? Tentu saja karena skill leadership dan kepekaanya terhadap kemampuan anggota tim. Steve selalu bisa meramu strategi yang efektif untuk melawan musuh, seperti dalam film The Avengers (2012)
3. Berani mengakui kesalahan
Meskipun memiliki integritas dan pendirian yang kuat, Captain America tidak pernah menolak kritikan. Sifatnya tersebut yang membuat dia dihormati oleh rekan maupun masyarakat. Steve tidak malu untuk mengakui kesalahan dan menanggung konsekuensi jika memang dia salah.
Dalam Captain America: Civil War (2016), Steve mengakui bahwa dirinya salah karena tidak memberitahu Tony soal kematian orang tuanya. Itulah mengapa dia meninggalkan perisai miliknya karena merasa tidak pantas membawa benda peninggalan ayah Tony. Jika kamu memang seorang pemimpin sejati, maka jangan takut menerima kritikan, ya!
Baca Juga: 5 Hal Buruk yang Iron Man Lakukan di MCU, Bikin Avengers Kesal!
Editor’s picks
4. Teguh dengan pendiriannya
“When the mob and the press and the whole world tell you to move, your job is to plant yourself like a tree by the river of truth, and tell the whole world 'No, You Move.”
Yang jadi permasalahan konflik dalam Captain America: Civil War (2016) adalah penolakan Steve Rogers untuk menandatangani perjanjian Sokovia yang bertujuan mengontrol dan mengatur kegiatan para superhero. Secara garis besar, perjanjian tersebut membuat Avengers jadi antek pemerintah. Captain America tentu saja menolak.
Meskipun punya julukan sebagai simbol superhero Amerika, namun Steve Rogers percaya bahwa Avengers harus tetap independen tanpa ada pengaruh dari pemerintah. Hal tersebut karena pengalamanya ketika pemerintah disusupi HYDRA selama bertahun-tahun di Captain America: The Winter Soldier (2014).
Steve akan tetap teguh dengan keyakinanya meski harus melawan rekan-rekanya dan menjadi musuh seluruh dunia. Tak heran jika pada akhirnya terjadi konflik besar di film ketiga Captain America tersebut.
5. Menginspirasi lewat aksi, bukan hanya teori
Lebih banyak aksi, kurangi bicara. Kalimat tersebut sangat cocok menggambarkan Steve Rogers. Meskipun Steve Rogers sangat jago dalam rousing speech, namun ia selalu beraksi setelah menyemangati rekan-rekanya. Itulah mengapa Steve Rogers didapuk sebagai pemimpin Avengers.
Pidatonya dalam Captain America: The Winter Soldier (2014) sebelum menyerang Hellicarrier seorang diri menyadarkan orang-orang bahwa Steve adalah orang yang tidak bicara omong kosong. Jika kamu adalah seorang pemimpin, kamu bisa belajar untuk bisa memberi contoh dan tak hanya memberi perintah saja.
6. Mampu mengambil keputusan sulit dan bertanggung jawab
Captain America tidak jarang harus menjadi musuh pemerintah dalam upayanya mengungkap konspirasi. Salah satunya dalam Captain America: Civil War (2016), Steve tahu menentang Sokovia Accord akan membuatnya buronan, namun hal tersebut tak menghentikanya. Steve juga bertanggung jawab membebaskan rekan-rekanya yang ditahan karena memberontak.
Menjadi pemimpin seperti Steve yang bisa mengambil keputusan sulit adalah hal penting. Sebagai pemimpin, kamu adalah pembuat keputusan terakhir. Kamu juga harus berani bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Jangan jadi pengecut!
Captain America memang tokoh fiksional yang dibuat sebagai panutan ideal bagi para superhero ataupun masyarakat. Memang banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari karakter ini. Siapkah kamu meningkatkan kerakter kepemimpinan kamu dengan mencontoh Captain America?
Baca Juga: 10 Evolusi Dramatis Captain America dalam Marvel Cinematic Universe
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.