5 Momen Epik Luffy Tiba-tiba Jadi Serius dalam One Piece

Saat Topi Jerami tiba di Sabaody, Camie sempat diculik untuk dijual di Rumah Pelelangan Manusia. Tentunya, acara pelelangan tersebut dihadiri oleh para Bangsawan Dunia yang ingin membeli budak. Meski tahu di sana banyak Bangsawan Dunia, Luffy dan teman-temannya tetap pergi untuk menyelamatkan Camie. 

Namun, setibanya di sana, identitas Hachi sebagai manusia ikan terungkap. Spontan, Saint Charlos langsung menembak Hachi setelah mengetahui bahwa Hachi adalah manusia ikan. Alih-alih merasa bersalah, Charlos justru menari kegirangan karena telah menembak seorang manusia ikan. 

Kesal dengan tingkah sang Bangsawan Dunia, raut wajah Luffy seketika berubah menjadi penuh dengan amarah. Tanpa berpikir dua kali, Luffy langsung memukul Charlos tepat di wajah hingga sang Bangsawan Dunia pingsan. Hingga saat ini, momen tersebut masih menjadi momen paling memuaskan dalam seri One Piece. 

Water 7 Saga memang memiliki banyak momen yang emosional, salah satunya mungkin ketika Topi Jerami menyelamatkan Nico Robin di Enies Lobby. Ketika kru tiba di Water 7, Robin diam-diam menyerahkan diri ke CP9 untuk melindungi teman-temannya. Mengetahui hal tersebut, Luffy langsung membawa krunya ke Enies Lobby untuk menyelamatkan sang arkeolog. 

Setibanya di sana, Robin sempat menolak untuk diselamatkan. Robin merasa bahwa dirinya sudah tidak lagi memiliki alasan untuk hidup. Meski begitu, Luffy terus meyakinkan Robin untuk hidup karena Luffy akan melindunginya. 

Lalu, Robin berteriak, “Aku ingin hidup!” Suasana berubah menjadi sangat emosional. Dengan nada yang pelan, tapi serius, Luffy menyuruh Sogeking alias Usopp untuk menembak bendera Pemerintah Dunia. Demi menyelamatkan temannya, Luffy tidak peduli jika dunia harus menjadi musuhnya.

Pada awal perjalanan Topi Jerami, Nami sempat diduga mengkhianati Topi Jerami. Pasalnya, ketika kru sibuk bertarung dengan Dracule Mihawk dan Don Krieg, Nami malah melarikan diri sambil membawa Going Merry. Ketika menyusul Nami ke kampung halamannya, Luffy akhirnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. 

Nami sebenarnya sedang berusaha untuk membeli kembali kampung halamannya dari Arlong. Meski Nami sudah membayar sebanyak yang diinginkan Arlong, Arlong tetap menolak untuk melepaskan Desa Cocoyasi. Tanpa banyak bicara, Luffy langsung memberikan topi jeraminya kepada Nami yang sedang menangis. Luffy lalu pergi ke Arlong Park untuk memberi Arlong banyak pelajaran. 

Luffy dan Usopp sebenarnya memiliki energi yang sama. Mereka adalah duo kocak yang selalu mewarnai perjalanan Topi Jerami. Sementara Usopp adalah seorang penakut, Luffy selalu menyeret Usopp ke dalam aksi yang gila dan ceroboh. 

Namun, ketika kru tiba di Water 7, Luffy dan Usopp justru menjadi duo yang membuat suasana di Topi Jerami menjadi tegang. Semuanya dimulai ketika Luffy berniat untuk membeli kapal baru karena kerusakan Going Merry sudah terlalu parah. Namun, ide tersebut ditentang oleh Usopp karena dirinya menganggap bahwa Going Merry sudah menjadi bagian dari Topi Jerami. 

Ketika pertikaian mereka semakin memanas, Usopp akhirnya mengundurkan diri dari kru. Usopp kemudian menantang Luffy bertarung dengan Going Merry sebagai taruhannya. Meski Luffy bisa mengalahkan Usopp dengan mudah, Luffy tetap bertarung dengan serius demi menjaga harga diri Usopp. 

Setelah memenangkan pertarungan, Luffy tetap memberikan Going Merry kepada Usopp. Di sini, Luffy tak kuasa menahan air matanya dan langsung menutupi wajahnya dengan topi jerami. Luffy menangis bukan hanya karena dirinya harus kehilangan seorang sahabat, melainkan juga karena tidak pernah menyangka jika menjadi kapten akan sesulit ini.

Seperti yang kita tahu, Jolly Roger merupakan suatu kehormatan bagi kru. Jika seseorang berani membakar atau merusak Jolly Roger, itu sama saja dengan menghina dan mendeklarasikan perang pada kru tersebut. Ketika Topi Jerami menghadapi Wapol di Pulau Drum, Wapol hendak menembak Jolly Roger Dr. Hiriluk. 

Luffy mungkin tidak mengenal siapa Hiriluk. Namun, Luffy tahu jika bendera tersebut sangat penting bagi seseorang, dalam hal ini Chopper. Untuk alasan tersebut, Luffy melindungi Jolly Roger Hiriluk dengan nyawanya. 

Luffy sebenarnya lebih mirip dengan Shanks ketimbang ayahnya, Monkey D Dragon. Kenapa bisa begitu? Luffy mungkin dikenal sebagai sosok yang konyol dan kocak. Namun, jika menyangkut keselamatan dan harga diri temannya, Luffy bisa berubah menjadi sangat serius. Jadi, bagaimana menurutmu? Dari kelima momen Luffy di atas, mana yang paling kamu suka? Tinggalkan pesan dan kesan kamu di kolom komentar, ya!