7 Momen Persahabatan Doctor Strange dan Wong di MCU

Sejak awal pertemuan, Strange sadar kalau Wong bukan tipe orang yang gampang diajak bercanda. Wong selalu terlihat serius dengan seni mistik dan sama sekali tidak terhibur dengan lelucon Strange tentang dirinya yang hanya punya satu nama. Meski hanya dibalas dengan tatapan dingin, Strange tidak menyerah mencoba membuat Wong tertawa. Walau canggung, momen dimana Strange membandingkan Wong dengan Beyonce jadi awal dari hubungan mereka yang ternyata bisa nyambung dengan cara tak terduga.

Strange dan Wong punya pendekatan berbeda soal seni mistik. Wong sangat disiplin dan taat aturan, sementara Strange lebih nekat dan suka ambil risiko. Perbedaan itu justru membuat hubungan mereka seperti rival sekaligus saudara. Saat Ancient One tahu Strange mencuri buku dari perpustakaan, ia sadar Wong yang membocorkannya. Dari sini terlihat kalau mereka punya dinamika unik yaitu saling mengawasi, tapi juga saling menjaga.

Meski sering menegur Strange karena terburu-buru atau sembrono dengan sihir, Wong juga tahu sahabatnya itu punya bakat alami. Sejak awal, ia sudah mengakui kemampuan besar yang dimiliki Strange. Karena Wong dikenal keras dan jarang memberi pujian, pengakuan Wong yang berkata "Kau memang terlahir untuk seni mistik" ini terasa sangat berarti. Ia bukan hanya pelatih, tapi juga seseorang yang benar-benar menghargai potensi Strange.

Meskipun sudah menyelamatkan alam semesta bersama, Strange dan Wong tetap mempertahankan rasa kompetitif khas sahabat. Saat Peter Parker datang di Spider-Man: No Way Home, terungkap bahwa Wong kini adalah Sorcerer Supreme. Strange dengan nada kesal beralasan kalau itu hanya karena ia sempat “blip” 5 tahun. Sementara Wong terlihat santai, momen ini menunjukkan bagaimana mereka bisa bercanda sekaligus tetap saling menghormati, layaknya teman dekat yang sudah saling mengenal luar dalam.

Di Avengers: Endgame, meski Strange sempat menghilang karena blip, ia kembali dengan cara yang spektakuler. Ia muncul di pertempuran terakhir dan membawa bala bantuan besar melalui portal, siap menghadapi Thanos dan pasukannya. Tentu saja, Wong menjadi orang pertama yang ia andalkan untuk mengatur semua itu. Saat pasukan berkumpul, mulai dari Wakanda, Ravager, hingga Asgardian, Strange masih sempat bertanya apakah itu sudah semua. Wong dengan tegas menjawab bahwa itu cukup, menunjukkan bagaimana keduanya tetap kompak bahkan di saat paling genting.

Meskipun Strange dan Wong punya kepribadian serta gaya berbeda dalam menjalani peran sebagai pahlawan, justru interaksi mereka dengan Avengers lain membuat persahabatan mereka terasa semakin nyata. Salah satunya ketika Hulk menghancurkan atap Sanctum Sanctorum, dan mereka kemudian bertemu Tony Stark untuk membicarakan ancaman besar yang akan datang. Namun, suasana serius itu berubah ringan saat topik bergeser ke es krim.

Tony membanggakan varian es krim dengan namanya sendiri, tapi Wong dengan tenang mengatakan kalau ia dan Strange lebih suka rasa yang terinspirasi Hulk. Hal sederhana ini memperlihatkan sisi akrab mereka sekaligus menegaskan betapa eratnya hubungan mereka.

Dalam film Doctor Strange, terlihat betapa berbedanya pendekatan keduanya dalam menggunakan sihir. Strange lebih berani mengambil risiko, sementara Wong jauh lebih disiplin. Tapi justru perbedaan inilah yang membuat mereka saling melengkapi.

Dalam pertarungan klimaks melawan Kaecilius, Strange membalikkan waktu menggunakan Batu Waktu, bahkan membangkitkan Wong setelah ia terbunuh. Alih-alih marah, Wong menyadari bahwa terkadang melanggar aturan adalah langkah tepat. Dari sinilah terlihat jelas bahwa keduanya memang pasangan yang ideal dalam menjaga keseimbangan dunia mistik.

Itulah tadi momen persahabatan Doctor Strange dan Wong yang berkesan. Meski baru bertemu dan berkenalan setelah film Doctor Strange yang pertama, hubungan mereka berkembang dan makin kuat seiring berjalannya waktu. Dengan sifat yang berbeda, keduanya menunjukkan ikatan yang kuat sekaligus unik di setiap penampilan.