7 Momen Terbaik Doctor Strange di MCU, Ikonik Semua!

Di film debutnya, Doctor Strange, Strange belajar bahwa mengalahkan musuh tidak selalu harus lewat kekuatan fisik. Menghadapi Dormammu, ia menggunakan kecerdikan dengan menciptakan lingkaran waktu.

Dengan sabar dan gigih, Strange memaksa Dormammu berulang kali menghadapinya hingga sang penjahat akhirnya menyerah. Momen ini terasa segar, karena memperlihatkan pahlawan MCU menang lewat otak dan diplomasi, bukan sekadar kekerasan.

Dalam perjalanan multiverse, Doctor Strange berhadapan dengan versi jahat dirinya sendiri di semesta yang hancur. Alih-alih duel biasa, mereka bertarung menggunakan notasi musik sebagai senjata sihir. Pertarungan yang unik dan artistik ini jadi salah satu adegan paling kreatif dalam MCU, menunjukkan betapa luasnya potensi kekuatan Strange.

Di pertengahan Avengers: Infinity War, Iron Man memimpin tim pahlawan di Titan untuk mencoba menjebak Thanos dan merebut Infinity Gauntlet. Rencana mereka hampir berhasil, sampai Star-Lord kehilangan kendali dan menggagalkan segalanya. Satu per satu para Avengers mencoba menahan Thanos, tapi justru Doctor Strange yang tampil paling tangguh.

Strange menggunakan berbagai mantra kreatif untuk mengimbangi serangan Thanos, bahkan lebih baik dibanding Iron Man maupun yang lain. Sayangnya, Strange tidak menggunakan Time Stone, sehingga pertarungan sengit itu pada akhirnya sia-sia.

Salah satu adegan aksi pertama di Avengers: Infinity War memperlihatkan Strange bersama Iron Man dan Wong menghadapi dua anggota Black Order, yakni Ebony Maw dan Cull Obsidian. Tanpa bantuan Hulk, mereka harus berjuang keras melawan serangan alien tersebut.

Strange sempat memberikan perlawanan sengit. Ia memakai berbagai trik mistik untuk melindungi Time Stone. Namun, ia akhirnya tertangkap oleh Ebony Maw dan dibawa ke kapal luar angkasa. Hal ini membuat Iron Man dan Spider-Man harus bergerak cepat untuk menyelamatkannya.

Momen "Avengers, Assemble!" milik Captain America memang legendaris. Namun, sebenarnya Doctor Strange-lah yang memungkinkan adegan epik itu terjadi. Dialah yang membuka portal-portal mistis dan memanggil kembali seluruh pahlawan yang sebelumnya gugur karena Snap.

Koordinasi luar biasa Strange menghadirkan pahlawan dari seluruh penjuru galaksi untuk berkumpul melawan pasukan Thanos. Cap mungkin jadi simbol inspirasi, tapi Strange berperan penting dalam memimpin jalannya kemenangan lewat aksinya yang menentukan.

Di Spider-Man: No Way Home, Strange ingin mengirim para penjahat dari multiverse kembali ke dunianya masing-masing, meski itu berarti kematian mereka. Spider-Man menolak, karena yakin semua orang berhak mendapat kesempatan kedua. Perbedaan pandangan itu membuat mereka berduel seru.

Dengan kekuatan sihirnya, Strange memanfaatkan portal dan dimensi cermin untuk mencoba menaklukkan Spider-Man. Namun, justru Spidey yang berhasil membalikkan keadaan dengan kecerdasannya, menjebak Strange menggunakan jaring laba-laba. Meski kalah, pertarungan mereka tetap jadi salah satu adegan visual paling spektakuler di MCU.

Di akhir film Spider-Man: No Way Home, mantra Strange yang gagal membuat multiverse hampir hancur. Hanya ada satu cara untuk memperbaikinya, yaitu semua orang harus melupakan siapa Peter Parker sebenarnya. Meski berat, Strange melancarkan mantra itu di Patung Liberty demi menyelamatkan banyak dunia.

Keputusan itu membuat Spider-Man benar-benar sendirian, tapi juga menunjukkan pengorbanan besarnya. Strange sendiri jelas bangga pada keberanian Peter, meski hasilnya pahit. Adegan ini menegaskan kembali betapa pentingnya peran Strange dalam menjaga keseimbangan multiverse.

Doctor Strange punya banyak momen terbaik di MCU. Setiap kemunculannya selalu menghadirkan campuran aksi magis, kebijaksanaan, dan sisi manusiawi yang membuatnya berbeda dari pahlawan lain. Tak heran, Strange kini menjadi salah satu karakter paling penting dan berpengaruh dalam perjalanan MCU ke depan.