7 Momen Terbaik Tony Stark dan Pepper Potts di MCU, Bikin Melting!

- Tony mempercayai Pepper untuk menyentuh reaktor ark-nya dalam Iron Man (2008)
- Pepper mendampingi Tony saat PTSD dalam Iron Man 3 (2013)
- Tony berhenti menjadi Avengers dalam Avengers: Endgame (2019)
Bukan rahasia lagi kalau Marvel Cinematic Universe (MCU) lebih menonjolkan aksi ketimbang kisah romantis. Beberapa hubungan hadir sekilas, seperti Natasha Romanoff dan Bruce Banner, sementara ada juga yang tidak banyak dieksplorasi, seperti Peggy Carter dan Steve Rogers.
Namun, di tengah hiruk pikuk itu, ada satu kisah cinta yang berkembang perlahan dan terasa istimewa, yaitu hubungan Tony Stark dan Pepper Potts. Awalnya, Pepper hanyalah asisten Tony, tapi ia selalu berani bersikap jujur dan blak-blakan pada bosnya. Hal itulah yang membuat Tony percaya penuh padanya. Walaupun sering berbuat salah, Tony berulang kali membuktikan cintanya kepada Pepper sepanjang perjalanan di MCU. Berikut ini momen terbaik Tony Stark dan Pepper Potts di MCU.
1. Tony mempercayai Pepper untuk menyentuh reaktor ark-nya dalam Iron Man (2008)

Sejak menjadi Iron Man, Tony bergantung pada reaktor ark di dadanya untuk bertahan hidup sekaligus mengendalikan kostumnya. Di awal perjalanannya, ia kesulitan mengganti reaktor itu sendiri.
Saat Pepper masuk ke lab, Tony memintanya membantu, bukan sekadar karena Pepper ada di sana, tapi karena ia percaya penuh padanya. Jarang ada orang yang Tony izinkan menyentuh bagian paling rentan dari dirinya, dan momen itu memperlihatkan besarnya kepercayaan Tony pada Pepper.
2. Tony memberikan perusahaannya ke Pepper dalam Iron Man 2 (2010)

Di Iron Man 2 (2010), ketika Tony merasa ajalnya sudah dekat, ia mulai meninggalkan hal-hal penting dalam hidupnya, termasuk kendali perusahaan. Padahal, sebelumnya ia dikhianati oleh Obadiah Stane yang menyalahgunakan perusahaan untuk keuntungan pribadi. Tony tahu betapa pentingnya warisan itu, dan satu-satunya orang yang ia percaya untuk menjaga sekaligus mengelolanya dengan benar hanyalah Pepper.
3. Pepper mendampingi Tony saat PTSD dalam Iron Man 3 (2013)

Di Iron Man 3 (2013), Tony digambarkan mengalami trauma berat setelah peristiwa di The Avengers (2012). Ia dihantui kecemasan dan terus-menerus membuat baju armor untuk meredakan rasa takutnya.
Meski sikap Tony kacau, Pepper tetap setia berada di sisinya. Dukungan tanpa syarat dari Pepper membuat Tony tidak sepenuhnya tenggelam dalam kegelisahannya, dan justru dialah yang jadi penopang Tony di masa tergelapnya.
4. Tony melamar Pepper dalam Spider-Man: Homecoming (2017)

Butuh waktu hampir satu dekade bagi Tony dan Pepper untuk akhirnya bertunangan. Momen itu terjadi dengan cara yang unik sekaligus romantis, khas Tony Stark.
Setelah Peter Parker menolak menjadi anggota Avengers baru, Tony butuh sesuatu yang istimewa untuk diumumkan di depan publik. Alih-alih memperkenalkan rekrutan baru, ia justru melamar Pepper di hadapan media. Lamaran itu sederhana, tapi bermakna, dengan memperlihatkan betapa dalamnya hubungan mereka.
5. Tony berhenti menjadi Avengers dalam Avengers: Endgame (2019)

Perdebatan terbesar dalam hubungan mereka selalu berpusat pada pilihan Tony untuk terus berjuang sebagai pahlawan, meski itu berarti mengorbankan waktu bersama Pepper. Namun, setelah peristiwa Avengers: Infinity War, segalanya berubah.
Dalam lima tahun setelah kekalahan melawan Thanos, Tony meninggalkan dunia Avengers dan memilih hidup tenang bersama Pepper dan putri kecil mereka. Itu menunjukkan bahwa akhirnya Tony menepati janjinya, di mana ia berhenti mengejar dendam, dan mulai menaruh keluarganya sebagai prioritas utama.
6. Tony menempatkan keselamatan Pepper di atas segalanya dalam Iron Man 3

Di Iron Man 3 (2013), Tony dengan penuh percaya diri menantang Mandarin secara terbuka melalui media, bahkan nekat memberikan alamat rumahnya. Tindakannya memicu perdebatan sengit dengan Pepper, yang sudah lama resah dengan perilaku Tony sejak Pertempuran New York. Saat ketegangan memuncak, Maya Hansen muncul dan memperingatkan adanya rudal yang tengah meluncur menuju rumah Tony.
Sekejap kemudian, roket menghantam dan menghancurkan rumah mewah mereka. Dalam kepanikan, Tony segera memanggil armor Mark XLII, bukan untuk melindungi dirinya, melainkan untuk melindungi Pepper. Momen itu menunjukkan bahwa meski sering berselisih, Tony selalu menempatkan keselamatan Pepper di atas segalanya. Bahkan ketika langit-langit runtuh dan reruntuhan menimpanya, Pepper dengan armor itu justru melindungi Tony kembali. Di tengah kekacauan, keduanya tetap saling menjaga, membuktikan bahwa cinta mereka lebih kuat dari ancaman apa pun.
7. Momen terakhir mereka bersama dalam Avengers: Endgame

Tony berhasil menggunakan Infinity Gauntlet untuk melenyapkan Thanos, tapi kekuatan itu juga merenggut nyawanya. Saat peperangan usai, Pepper menemukannya terbaring lemah di reruntuhan. Dalam detik-detik terakhir, Tony sempat menyapanya dengan lirih, “Hai, Pep,” sambil tersenyum tipis.
Pepper menahan air mata dan menggenggamnya, meyakinkan bahwa ia dan Morgan akan baik-baik saja. Ia lalu berbisik, “Kamu bisa istirahat sekarang,” mengingatkan kembali pada percakapan mereka sebelumnya. Momen itu menjadi perpisahan paling menyayat hati, menegaskan bahwa Tony akhirnya bisa damai setelah menyelesaikan misinya dengan menyelamatkan dunia.
Kisah cinta Tony Stark dan Pepper Potts selalu menjadi salah satu elemen paling menyentuh di MCU. Momen-momen terbaik mereka bukan hanya tentang romansa, tetapi juga tentang kepercayaan, pengorbanan, dan dukungan tanpa syarat. Tony mungkin dikenal sebagai pahlawan dengan kecerdasan dan ego besar, tapi bersama Pepper, kita melihat sisi rapuh dan tulus dari dirinya.