Nicholas Saputra: Bencana Sumatra Wake Up Call untuk Pembuat Kebijakan

- Nicholas Saputra berharap pembuat kebijakan berpihak kepada rakyat
- Ingatkan pentingnya membangkitkan kesadaran menjaga alam dan lingkungan
- Isu lingkungan harus jadi highlight di Pemilu 2029
Jakarta, IDN Times - Aktor Nicholas Saputra terlihat frustasi saat membicarakan kerusakan lingkungan yang diduga menjadi penyebab bencana Sumatra. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak jangka panjang dari kerusakan alam tersebut, yang pada akhirnya tidak hanya merusak lingkungan saja, tetapi juga mengancam kehidupan.
Lewat program Real Talk with Uni Lubis, Nicholas Saputra blak-blakan mengungkap harapannya agar para pembuat kebijakan bisa lebih berpihak kepada rakyat dan alam. Ia menegaskan, bencana di Sumatra ini seharusnya menjadi wake up call untuk pembuat kebijakan menjaga lingkungan.
1. Nicholas Saputra berharap pembuat kebijakan berpihak kepada rakyat

Nicholas Saputra merasa frustasi melihat kerusakan lingkungan yang diduga menjadi penyebab bencana yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat saat ini. Ia mengaku tak berdaya, karena tidak memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan.
Kendati demikian, aktor pemain film Siapa Dia tersebut masih melihat peluang melalui para pemangku kebijakan yang memiliki wewenang. Ia berharap, setelah semua yang terjadi saat ini, mereka berpihak kepada rakyat.
“Saya gak punya kekuatan apa-apa. Ada yang punya kekuatan itu. Saya cuma minta dipakai untuk berpihak kepada masyarakat yang susah dan miskin,” kata Nicholas Saputra pada Senin (8/12/2025).
2. Ingatkan pentingnya membangkitkan kesadaran menjaga alam dan lingkungan

Menurut Nicho, sangat penting membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menjaga alam, dengan memahami bahwa kita juga merupakan bagian dari alam. Ia mengingatkan kembali bahwa kita hanya menumpang di bumi ini, yang diberi keberkahan dari alam sehingga sudah seharusnya kita juga berupaya untuk merawat alam sebagai bentuk tanggung jawab.
Nicholas Saputra pun berharap, setelah semua yang terjadi, setiap keputusan yang diambil, apa pun latar belakangnya, pekerjaannya, dan bisnisnya, bisa lebih concern mempertimbangkan dampaknya terhadap alam.
“Apapun bidang pekerjaan, di setiap keputusan dan kebijaksanaannya itu selalu mempertimbangkan apakah yang dilakukan bisa dampaknya tidak terlalu luas merusak alam,” katanya.
Di samping itu, ia juga berharap ke depannya akan ada lebih banyak ruang yang membuka diskusi mengenai isu lingkungan yang dapat meningkatkan kesadaran untuk sama-sama menjaga alam. Sang aktor juga menekankan pentingnya untuk membicarakan masalah ini dengan serius, bukan sekadar menjadikannya sebagai isu viral di media sosial, lalu dilupakan begitu saja.
3. Isu lingkungan harus jadi highlight di Pemilu 2029

Berdasarkan pengalaman Pemilu sebelumnya, Nicholas Saputra merasa bahwa selama ini belum ada calon pejabat atau bahkan pemimpin negara yang membawa isu lingkungan secara mendalam. Menurutnya, masih banyak yang menganggap isu lingkungan tidak mendesak untuk dibicarakan secara serius, meski dampak kerusakannya begitu nyata.
“Di kampanye terakhir, saya tidak melihat, kalaupun ada melihat sekilasnya, sedikit sekali, calon anggota DPR, calon anggota MPR, bahkan pemimpin negara yang membawa isu lingkungan secara mendalam, seolah-olah ini bukan isu yang populer,” ungkap Nicholas Saputra.
Oleh karena itu, ia pun menekankan bahwa isu lingkungan harus menjadi highlight dalam Pemilu 2029 mendatang.
















