Nostalgia! 5 Hal Paling Bikin Kangen dari Harvest Moon: Back To Nature

Rilis pada 1999, Harvest Moon: Back to Nature berhasil menjadi game yang populer dan digandrungi pada masanya. Dengan grafis yang simpel, namun menggemaskan terlihat ketika saat kita melihat wajah dan ekspresi para penduduk.

Tak hanya bertani dan berkebun, kita dapat menjalin hubungan dengan karakter lainnya, mengumpulkan uang dengan bertambang, memancing, memasak, bekerja paruh waktu, mengeksplorasi desa, hingga menemukan hal yang tersembunyi.

Popularitas game ini terbukti dari rilisnya buku panduan atau walkthrough berisi tips dan tutorial, resep masakan, hingga acara. Bahkan, berbagai fanpage dan forum untuk membahas mengenai rumor-rumor yang ada atau easter eggs yang dapat dicoba, seperti bertemu Harvest Goddess, Kappa, hingga mendapatkan parfum dari Kai.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang di game Harvest Moon ini. Intinya, untuk menjual banyak peralatan ke tempat pengiriman, mulai dari hasil alam, hasil ternak, barang tambang, hingga makanan yang kita masak sendiri.

Tentu, uang yang ada sangat dibutuhkan untuk memutakhirkan dan membeli banyak hal, mulai dari membeli mesin untuk mengolah barang mentah yang ada; peralatan masak dan kebun; memperluas ukuran rumah dan kandang hewan; bahkan untuk menikah.

Target yang ada tersebut membuat pemain semakin bersemangat untuk bisa memutakhirkan hal-hal yang ada. Selain itu, juga menjadi salah satu aspek yang membuat game ini menjadi lebih menyenangkan karena realistis dan tidak monoton.

Yap, seperti kebanyakan seri Harvest Moon lainnya, karakter gadis (bachelorettes) menjadi pemanis tersendiri untuk para pemain: Ann yang periang; Popuri yang manja; Karen yang dewasa; Elli yang keibuan; dan Mary yang pendiam dan manis.

Seperti kehidupan nyata, kita harus PDKT dulu untuk dapat memenangkan hati mereka, mengobrol, dan memberikan hati. Perkembangan hubungan dan perasaan para gadis dapat kita lahir dari simbol hati mereka, mulai dari hitam, ungu, biru, hijau, kuning, jingga sampai akhirnya merah besar.

Tak sampai segitu saja, ada juga rival yang muncul, yaitu para karakter lelaki saingan kita. Kita juga berkesempatan mendapat cokelat dan mengajak gadis pilihan kita dalam beberapa festival. Asyik, ya!

Pada setiap musimnya, akan diadakan berbagai festival, mulai dari lomba masak, penampilan tarian para gadis desa, lomba berenang, hingga festival kembang api pada tahun baru. Pada perlombaan yang ada, kita juga akan mendapat piagam atau hadiah.

Membangun hubungan yang baik dengan para penduduk juga merupakan hal yang menarik. Game ini pun jadi tak membosankan karena kita dapat berinteraksi dengan karakter lainnya.

Mereka juga memiliki hubungan yang unik dan kadang kocak dengan satu sama lainnya. Bahkan, kalau sudah dianggap teman baik oleh mereka, kita dapat memasuki ruangan atau lantai dua rumah penduduk yang pada awal game masih terkunci.

Mengunjungi, berbincang, mengingat benda kesukaan, sampai memberikan hadiah di hari ulang tahun penduduk menjadi tips yang ampuh untuk memperdekat hubungan dengan mereka.

Itu dia beberapa hal yang membuat Harvest Moon: Back to Nature menjadi game yang mempunyai tempat spesial di masa kecil kita. Oh, ya, kabarnya Harvest Moon Friends of Mineral Town akan dibuat ulang dengan desain dan gameplay yang lebih baru lagi dengan seri baru bernama Story of Seasons, lo!