8 Novel yang Angkat Isu-Isu Sensitif, Trigger Warning untuk Pembaca

Earthlings dikemas Sayaka Murata layaknya sebuah cerita fantasi dan magical realism. Bahkan di awal buku, naratornya masih berusia anak-anak. Sampulnya pun terlihat menggemaskan, yakni seekor marmut kecil. Namun, jangan salah, Murata sebenarnya menyiapkan plot twist yang mencengangkan di tengah novel. Isu yang ia angkat cukup sensitif. Murata ternyata mencoba menggambarkan dampak fatal dari sebuah kejadian traumatis terhadap seseorang. 

All the Lovers in the Night tampak seperti novel biasa yang membahas kehidupan seorang perempuan 30-an dengan karier mapan. Namun, siapa sangka, sang lakon ternyata juga pernah mengalami kejadian traumatis yang membuatnya memiliki kekhawatiran berlebih bahkan kesulitan menjalin hubungan dengan seseorang. All the Lovers in the Night sering dikategorikan jenis sastra yang fokus pada studi karakter khas Kawakami banget. 

Novel klasik ini juga bukan tipe buku yang cocok dibaca pecinta novel heartwarming. Ada beberapa adegan KDRT yang harus dihadapi dua kakak beradik bernama Nettie dan Celie dari orang-orang yang mereka percaya. Secara tidak langsung perlakuan tidak menyenangkan itu menciptakan trauma antar generasi yang mereka wariskan ke keturunan berikutnya. Kompleks, berlapis, tetapi penuh pesan kehidupan. 

Novel Milkman juga bukan tipe buku yang cocok untuk yang berhati lembut. Anna Burns mendapuk seorang remaja perempuan sebagai lakonnya. Ia diceritakan punya penggemar atau lebih tepatnya penguntit yang berusia jauh lebih tua darinya. Ia memilih untuk diam dan tak menggubris sang penguntit, tetapi ini membuatnya jadi bahan gosip warga karena mengiranya menaruh hati pada pria lebih tua tersebut. 

Dibuat dengan latar perang sipil Irlandia Utara tahun 1970, novel ini kaya konteks. Apalagi isu sensitif yang dibahas masih relevan saat ini. Yakni, kecenderungan orang untuk meletakkan kesalahan pada pihak perempuan. 

Meski bergenre magical realism, The Midnight Library karya Matt Haig sebenarnya tentang isu depresi dan kesehatan mental yang sedang menghantui perempuan muda bernama Nora. Dengan segala masalah personal dan finansialnya, Nora sempat terpikir untuk mengakhiri hidup. Namun, ia justru terbangun di sebuah perpustakaan yang tiap bukunya menceritakan apa yang terjadi andai ia mengambil langkah yang berbeda. 

Premis A Little Life memang tentang empat sekawan yang berjuang hidup di New York dengan dana seadanya, tetapi titik berat dalam buku ini adalah sosok bernama Jude. Ia diceritakan sebagai pria dengan identitas yang tidak jelas karena besar di sebuah monastery. Masa kecilnya pun penuh dengan hal-hal tidak menyenangkan.

Ada satu bab khusus yang membahas kisah kelam Jude dan itulah bagian paling berat dalam novel ini. Namun, membaca buku ini akan membuka mata kita terhadap sudut pandang para penyintas kejadian traumatis dan penyandang masalah kesehatan mental lainnya. 

Normal People bercerita soal hubungan asmara Marianne dan Connell sejak SMA hingga dewasa. Namun, dengan status sosial ekonomi yang berbeda dan abuse yang dialami Marianne dari keluarganya, hubungan mereka jadi toksik alias tak sehat. Buku-buku Sally Rooney berikutnya pun masih membahas seputar hubungan percintaan yang terhalang berbagai tuntutan dan tantangan modernisme. 

Sesuai judulnya, The Virgin Suicides masuk dalam kategori novel isu sensitif walau berlabel coming-of-age. Novel yang terbit perdana pada 1993 ini berkisah tentang empat bersaudara yang salah satunya tewas usai mengakhiri hidupnya sendiri. Setelah peristiwa memilukan tersebut, orangtua mereka mulai membatasi gerak-gerik mereka. 

Kisah ketiga saudara yang tersisa tersebut diceritakan lewat narator yang merupakan rekan-rekan satu sekolah dan tetangga mereka. Ini tipe novel yang kelam, suram, tetapi isunya layak didiskusikan. Gak heran kalau The Virgin Suicides dikategorikan cult-novel, membekas sampai punya penggemar berat. 

Pembaca diberi kebebasan beriringan dengan tanggung jawab untuk melakukan sensor mandiri. Bila kamu punya trauma atau pengalaman serupa, sikapi beberapa rekomendasi novel isu sensitif di atas dengan bijak, ya!