Omoshiroi, 7 Band Indie Asal Jepang yang Wajib Kamu Dengarkan

FALSETTOS adalah grup band indie yang seluruh anggotanya merupakan personil wanita. Gaya musiknya bisa digolongkan masuk dalam alternative / indie / garage rock. Sejauh ini keseluruhan lagu mereka memiliki pace yang lambat, jadi bersabarlah dalam mendengarkannya.

FALSETTOS baru saja mengeluarkan debut albumnya pada 2 Februari kemarin. Kamu bisa mendengarkan keseluruhan albumnya di Spotify. Rekomendasi: dengarkan single Newborn Baby agar bisa langsung menyukai FALSETTOS.

Pernah dengar istilah sextet? Itu adalah sebutan untuk band yang beranggotakan enam orang dan Yoshida Yosei Group adalah sextet. Mereka membawakan musik ala math rock. Namun santai saja. Math rock yang mereka bawakan tidak serumit band-band jepang pada umumnya, seperti TRICOT.

Math rock dari Yoshida Yosei Group lebih mengarah kepada chill vibe yang bakal membawakanmu musik-musik tenang untuk didengar sambil menyeduh kopi dan teh di kala hujan. Dengarkan ketika sedang menggarap tugas untuk membantumu fokus.

Gelaran SXSW di Austin, Texas selalu membuka gerbang untuk mengenal band-band dan musik-musik baru. Salah satu band indie Jepang yang berkesempatan untuk bermain di sana adalah Attractions. Musiknya banyak terinspirasi dari British pop dan rock jadi terbilang cukup mudah didengarkan. Single Knock Away ini cukup viral di Jepang sana. Dua bulan setelah perilisan single ini, jumlah pendengar di Spotify mencapai 200.000 putaran sehingga masuk dalam 10 besar viral chart Spotify.

Seharusnya CHAI sudah cukup awam didengarkan karena banyak sekali rekomendasi mendengarkannya di YouTube jika sering mendengarkan musik indie. Mereka juga turut bermain di SXSW, jadi bisa dibilang sudah terkenal sih. CHAI tergolong band yang membawa unsur kawaii dalam permainannya, tetapi jangan dibandingkan keimutannya dengan AKB48. Keimutan CHAI datang dari musik yang mereka bawakan. Dengan suara vokal yang sangat kekanak-kanakan, CHAI menjadi band yang sangat unik untuk didengarkan.

Juga salah satu line-up dari SXSW 2018 kemarin. Seluruh anggota TAWINGS adalah wanita, namun bukan itu yang membuat mereka spesial, melainkan musiknya. Lagu-lagu TAWINGS sedikit banyak cukup gelap. Itu karena permainan-permainan instrumental mereka mengarah ke post-punk.

Hanya saja dengan sentuhan vokal yang ringan, TAWINGS lebih bisa digolongkan ke dalam band beraliran new wave. Sejauh ini info yang didapat tentang mereka adalah TAWINGS merilis piringan hitam 7 inci pada Mei 2017 dan enam bulan lalu mereka merilis dua single terbaru. Salah satunya adalah Invinsible ini.

Kamu wajib mendengarkan band satu ini. Asagaya Romantic bakal memberikan angin segar kepada telingamu melalui musik sweet pop / ska / dance hall-nya yang ringan. Baru-baru ini, tepatnya 16 Juli kemarin, mereka mengeluarkan album keduanya berjudul By The Time The Sun Come Up. Kamu bisa mendengarkan albumnya di Spotify bersama dengan album pertamanya. Percayalah, tidak ada musik yang tidak enak dari mereka.

Ini adalah proyek art-rock Jepang-Amerika. Banyak unsur musik yang berharmonisasi bercampur di sini. Mulai dari math rock hingga fusion jazz. Dihidangkan dengan suasana cafe-rock, lagu-lagu Furukawa dapa menjadi playlist me-time-mu. Albumnya yang berjudul Seascape dirilis pada Maret kemarin dan bisa didengarkan di Deezer.