Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Pasang Film Iran yang Bisa Ditonton sebagai Double Feature

poster film Close-Up dan Crimson Gold (dok. Criterion/Close-Up | dok. Celluloid Dreams/Crimson Gold)

Gak berlebihan menyebut Iran sebagai gudangnya film-film pilihan. Sutradara mereka sering tembus festival dan ajang penghargaan bergengsi. Salah satu kekuatan film mereka ada di aspek dilema moral yang membuat plotnya kompleks, susah tertebak, dan bikin penonton tak bisa berkata-kata ketika sampai pada ujung cerita.

Ada puluhan bahkan ratusan film Iran yang layak masuk daftar tontonmu. Biar gak kewalahan, bikin sesi double feature sendiri, yuk! Pakai sembilan pasang film Iran yang bisa ditonton sebagai double feature dalam daftar ini saja, semuanya dikurasi berdasar kemiripan cerita.

1. A Moment of Innocence (1996) dan Close-Up (1990)

poster film A Moment of Innocence dan Close-Up (dok. MK2/A Moment of Innocence | dok. Criterion/Close-Up)

Tak hanya sama-sama terinspirasi kisah nyata, keduanya juga mengangkat satu tema yang mirip, yakni penebusan dosa. A Moment of Innocence adalah perjalanan seorang pria mencari polisi yang pernah ditikamnya bertahun-tahun lalu saat demo yang berujung rusuh. Sementara, Close-Up mengikuti proses peradilan seorang pria yang berpura-pura jadi sutradara dan menipu satu keluarga karena alasan tertentu.

2. Sun Children (2020) dan A Time for Drunken Horses (2000)

poster film Sun Children dan A Time for Drunken Horses (dok. Strand Releasing/Sun Children | dok. MK2/A Time for Drunken Horses)

Sama-sama mendapuk aktor cilik sebagai nyawa filmnya, Sun Children dan A Time for Drunken Horses bakal bikin kamu tak habis pikir akan kejamnya dunia. Lakon-lakon di dua film ini adalah anak-anak yatim piatu yang harus bertahan hidup sendiri. Mirisnya, mereka pun tereksploitasi dan terjebak dalam profesi-profesi berisiko.

3. The Color of Paradise (1999) dan Leila’s Brother (2022)

poster film The Color of Paradise dan Leila's Brothers (dok. Sony Pictures Classics/The Color of Paradise | dok. Wild Bunch/Leila's Brothers)

Tak benar-benar mirip, tetapi kedua film Iran ini cocok buat ditonton sebagai double feature karena dilema moralnya yang hampir sama. The Color of Paradise adalah konflik batin seorang ayah yang beberapa kali tergoda untuk menelantarkan putranya yang tuna netra. Leila’s Brothers kebalikannya, ia membahas dinamika relasi kelima anak dengan ayah mereka yang toksik. Mereka mencoba menjaga jarak, tetapi ternyata terjebak dalam hubungan kodependen.

4. Subtraction (2022) dan About Elly (2009)

poster film Subtraction dan About Elly (dok. TIFF/Subtraction | dok. Dreamlab/About Elly)

Sama-sama bergenre thriller-psikologi, Substraction dan About Elly bakal bikin kamu bertanya-tanya sepanjang film. Judul pertama mengikuti kebingungan seorang istri yang melihat suaminya masuk ke rumah perempuan lain, tetapi mengelak sepenuh jiwa ketika dikonfrontasi. Sementara, konflik About Elly berfokus pada hilangnya seorang perempuan lajang saat ia berlibur bersama beberapa kawan-kawannya.

5. Law of Tehran (2019) dan No Date, No Signature (2017)

poster film Law of Tehran dan No Date, No Signature (dok. HA International/Law of Tehran | dok. Noori Pictures/ No Date, No Signature)

Iran juga punya banyak koleksi legal-thriller menarik. Salah satunya adalah Law of Tehran yang mengikuti pertarungan moral seorang detektif dengan gembong narkoba. Di tengah situasi yang kaos dan penuh korupsi, keduanya harus berjibaku mempertahankan kepentingan masing-masing. Drama serupa bisa kamu temukan dengan judul No Date, No Signature yang berorbit pada kasus kematian mendadak seorang bocah laki-laki. Kematian ini menghantui dua orang sekaligus, ayah si bocah dan seorang dokter forensik yang tak sengaja bertabrakan dengan mereka dalam perjalanan.

6. Son-Mother (2019) dan Ballad of White Cow (2020)

poster film Son-Mother dan Ballad of a White Cow (dok. Europe Media Nest/ Son-Mother | dok. Totem Films/Ballad of a White Cow)

Balada janda di negara patriarki jadi tema utama dua film Iran, Son-Mother dan Ballad of a White Cow. Judul pertama membahas keputusan dilematis yang harus dibuat seorang ibu tunggal dengan ekonomi pas-pasan demi bertahan hidup. Di sisi lain ada janda yang hidupnya berantakan setelah suaminya yang ternyata korban salah tangkap terlanjur dieksekusi mati atas kasus pembunuhan dalam Ballad of White Cow.

7. The Salesman (2016) dan It Was Just An Accident (2025)

poster film The Salesman dan It Was Just An Accident (dok. ARTE/The Salesman | dok. Unifrance/It Was Just An Accident)

Kalau suka film pemenang Oscar, The Salesman, silakan tandai It Was Just An Accident yang baru memenangkan Palem Emas di Cannes Film Festival 2025. Keduanya membahas isu balas dendam dan dilema moral yang menyelimutinya. The Salesman merupakan upaya pasutri mencari keadilan atas kasus penyerangan yang menimpa sang istri di rumah baru mereka. Judul kedua adalah pertemuan seorang pria dengan sosok yang ia percaya pernah menganiayanya di penjara.

8. Baran (2001) dan In the Land of Brothers (2024)

poster film Baran dan In the Land of Brothers (dok. Miramax/Baran | dok. Alpha Violet/In the Land of Brothers)

Nasib imigran Afghanistan di Iran jadi bahasan utama dalam dua film Iran ini. Baran adalah kisah seorang pemuda Iran yang jatuh cinta pada bacha posh yang ia temui di tempat kerja. In the Land of Brothers mengekor nasib dan tantangan hidup tiga pengungsi Afghanistan selama dua dekade. Miris, malang, tetapi masih ada momen hangat yang disuguhkan ke penonton.

9. A Man of Integrity (2017) dan Crimson Gold (2003)

poster film A Man of Integrity dan Crimson Gold (dok. TIFF/A Man of Integrity | dok. Celulloid Dreams/Crimson Gold)

Ketimpangan adalah salah satu isu besar di Iran. Tema ini jadi nyawa dalam A Man of Integrity dan Crimson Gold. Film pertama membahas perjuangan seorang pria sederhana yang sumber mata pencahariannya perlahan rusak karena proyek pemerintah. Crimson Gold tak kalah nyesek karena kamu akan mengikuti sudut pandang seorang pengantar piza yang akhirnya sadar betapa minim hak istimewa yang ia punya selama ini.

Sebenarnya tak perlu kurasi dan seleksi yang seksama buat memilih film Iran layak tonton. Negara ini punya banyak opsi tontonan menawan yang bisa bikin seleramu naik derajat. Hitung-hitung menyicil nontonin film berkualitas, sembilan pasang film Iran yang bisa ditonton sebagai double feature ini layak kamu saksikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us