Pecahkan Banyak Rekor, Ini 8 Film Superhero Terbaik di Tahun 2010-an

Dipuji sebagai penyelamat DCEU yang masih berusia cukup muda, Wonder Woman berhasil mengumpulkan begitu banyak perhatian dari audiens dan ulasan positif dari para kritikus sampai sempat didiskusikan untuk mendapatkan nominasi Academy Award.

Film ini juga menetapkan sejumlah rekor box office pada saat itu, meraup lebih dari US$820 juta di box office internasional dan menjadi film superhero terlaris kelima sepanjang masa di box office domestik. Kesuksesan ini juga mendorong DCEU melewati angka US$3 miliar di box office di seluruh dunia.

Selain mendapatkan kesuksesan secara kritis dan komersial, Wonder Woman juga memiliki dampak budaya yang cukup signifikan. Film tersebut, yang disutradarai oleh Patty Jenkins, dipuji karena menjadi film box office dan superhero pertama yang sukses disutradarai oleh seorang sutradara wanita.

Sementara banyak yang melihat film dan karakter ini sebagai ikon feminis, banyak juga yang melihat keduanya sebagai langkah mundur bagi gerakan feminis. Apa pun itu, dapat disepakati kalau Wonder Woman adalah film hebat yang dapat mendorong diskusi dan perdebatan.

Karakter Deadpool pertama kali diperkenalkan dalam film X-Men Origins: Wolverine. Namun penggambaran karakter dalam film ini banyak dikritik, sehingga penulis Rhett Reese dan Paul Wernick bekerja sama dengan Ryan Reynolds untuk mengadaptasi Deadpool agar terlihat lebih "comic-book accurate."

Tim Miller ditugaskan untuk mengarahkan proyek tersebut dan Deadpool pun lahir. Adaptasi ini sangat dicintai, menjadi sebuah sindiran sarkastik yang menghancurkan dinding keempat. Performa hebat Reynolds juga beehasil membuat Deadpool menonjol di antara lusinan film lain dalam genre ini.

Deadpool mendapatkan kesuksesan dengan meraup lebih dari US$800 juta di box office internasional, menjadikannya film R-rated terlaris sepanjang masa hingga dilewati oleh sekuelnya sendiri, Deadpool 2, dan Joker pada akhir 2019 lalu.

Deadpool begitu sukses sehingga sekuelnya, Deadpool 2, dirilis pada 2018 dan berhasil mendapatkan kesuksesan serupa seperti film pertamanya. Kesuksesan kedua film tersebut membuat Reynolds yakin untuk membuat film ketiganya yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Film adaptasi Edgar Wright ini adalah film yang kurang ajar, lucu, namun tetap keren secara visual. Walaupun sedikit buruk di box office, Scott Pilgrim vs The World tetap diterima dengan baik oleh para kritikus dan sejak saat itu mulai mendapatkan pengikut setianya.

Dengan gaya yang unik, Scott Pilgrim vs The World tidak benar-benar terasa seperti film superhero lainnya dalam genre ini, yang justru membuatnya begitu menarik. Film ini diputar dengan sempurna, menampilkan sejumlah aktor yang dapat dikenali di masa mendatang seperti Brie Larson dan Anna Kendrick.

Film ini juga memiliki soundtrack yang hebat, dapat ditonton berkali-kali dan tetap menyenangkan. Meskipun para penggemar film (terutama film superhero) sangat menyukai sekuel, sayangnya semua orang yang terlibat telah dengan tegas menyatakan kalau tidak akan pernah ada sekuel untuk film ini.

Trilogi The Dark Knight karya sutradara Christopher Nolan memang sering dikutip sebagai trilogi terbaik, terutama ketika membahas trologi film superhero terbaik, tidak hanya di masa ini tetapi juga sepanjang masa. Dari trilogi-nya tersebut, The Dark Knight Rises adalah film yang dirilis pada tahun 2010-an, sehingga wajib dimasukkan ke dalam daftar ini.

The Dark Knight Rises sendiri berhasil meraup lebih dari US$1 miliar secara global, menjadikannya film terlaris Nolan serta salah satu film terlaris sepanjang masa.

Awalnya, Nolan ragu-ragu untuk membuat film ketiga Batman setelah The Dark Knight, tetapi ia setuju setelah mengembangkan naskah dengan saudara lelakinya, dengan catatan bahwa mereka akan mengakhiri trilogi ini dengan cara yang memuaskan. 

Dampak trilogi ini, khususnya dari film The Dark Knight dan The Dark Knight Rises, sangat luas. Film-film ini membuka jalan bagi penguasaan kembali genre superhero di Hollywood, membuat film superhero agar lebih berani untuk menjadi gelap dan didasarkan pada realisme.

Sejak The Dark Knight Rises dirilis, sudah ada gelombang film-film superhero yang lebih gelap dan lebih grittier dari film-film superhero arus utama, misalnya saja Man of Steel dan BvS karya Zack Snyder. The Dark Knight Rises, bersama dengan The Dark Knight, juga membuka diskusi menarik tentang bias penghargaan Hollywood.

Nolan yang tidak dinominasikan di Academy Awards untuk Best Director atau Best Picture lewat film superhero-nya telah membuat marah banyak penggemar di masanya, sehingga menyebabkan perubahan dalam persepsi genre superhero di industri perfilman Amerika setelahnya.

Ya, secara teknis entri ini mencakup empat film sekaligus. Namun ketika membahas film Avengers, sangat sulit untuk memilih salah satu film dari yang lainnya. Sama seperti Avengers sendiri, mereka semua berkumpul untuk menciptakan sesuatu yang sangat mengagumkan dan tak terkalahkan.

Banyak perdebatan tentang Marvel Cinematic Universe, salah satunya apakah film-film Marvel telah meningkatkan atau justru merusak bioskop. Terlepas di sisi mana kalian berpihak dalam debat itu, tidak dapat disangkal kalau dekade 2010-an didominasi oleh film-film superhero dari Marvel.

Film-film Avengers sendiri telah menghasilkan pendapatan box office terbesar di dekade terakhir, dengan Avengers: Endgame yang berhasil memecahkan rekor box office pada tahun 2019 untuk menjadi film terlaris sepanjang masa.

Salah satu hal hebat tentang film-film ini adalah bahwa mereka berhasil menciptakan alur cerita yang dimainkan di atas beberapa film sebelumnya, sehingga memungkinkan para penonton untuk sepenuhnya terlibat dan berspekulasi tentang kelangsungan karakter superhero favorit mereka di dalamnya.

Film-film Avengers juga selalu menunjukkan efek visual yang apik dan kolosal, menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh para pembuat film-film blockbuster dengan anggaran yang besar. Sebagai hasilnya, film-film buatan mereka akan selalu populer di kalangan pencinta film.

Sebagai salah satu film superhero yang paling kontroversial dan paling banyak dibicarakan di penghujung dekade terakhir, Joker pasti memiliki tempat tersendiri di dalam daftar ini.

Penampilan Joaquin Phoenix sebagai Arthur Fleck dalam Joker telah dipuji secara luas, tidak hanya sebagai salah satu pertunjukan terbaik di tahun 2019 tetapi juga salah satu yang terbaik sepanjang masa. Di musim penghargaan ini, Joker juga menerima dan memenangkan berbagai nominasi dan penghargaan bergengsi.

Joker menawarkan kinerja sentral yang luar biasa, dan secara teknis juga sangat mengesankan: sinematografinya sangat bagus, palet warnanya sempurna, dan desain produksinya tepat. Semuanya berhasil menghidupkan setting Kota Gotham di tahun 1980-an dengan sempurna.

Joker adalah film yang menarik untuk dipilih sebagai salah satu film superhero terbaik dalam dekade terakhir, mengingat banyak orang yang mungkin berpendapat kalau itu bukan film superhero sama sekali. Namun, di situlah letak kejeniusannya.

Joker adalah film yang "terbakar" dengan lambat, menggambarkan proses jatuhnya seorang pria ke dalam kegilaan yang turut menampilkan sisi-sisi kecil dari film-film superhero. Dan tentu saja, film ini menyinggung salah satu superhero paling terkenal sepanjang masa — Batman — di dalamnya.

Disutradarai oleh Todd Phillips, Joker berhasil meraup lebih dari US$1 miliar di box office internasional, menjadikannya film R-rated terlaris sepanjang masa.

Perlu diketahui kalau Logan bukan hanya sebuah film yang sangat menyentuh dan memikat, yang menjadi suguhan nyata bagi para penggemar alam semesta X-men, tetapi juga menjadi film yang secara teknis fantastis dan berhasil membuat penonton terpesona dengan gaya visualnya yang minimalis, bersamaan dengan sinematografi yang brilian.

Jujur saja, keputusan untuk menjadikan Logan film yang lebih gritty dan gelap adalah keputusan yang bisa menjadi bumerang. Namun, ini terbukti menjadi keputusan yang sempurna, yang memungkinkan audiens untuk memahami Wolverine dengan cara yang tidak pernah mereka miliki sebelumnya.

Elemen teknis juga menandai Logan ke salah satu film superhero terbaik selama dekade terakhir. Palet warna Logan sangat bagus, terutama di pemandangan gurun berdebu dan hutan yang alami. Pengeditannya bagus, terutama selama adegan perkelahian di mana aksinya sangat cepat, marah, dan kejam — menggambarkan sisi binatang Logan.

Logan sendiri mengambil inspirasi dari komik "Old Man Logan" dan disutradarai oleh James Mangold. Setelah dirilis, film ini mendapatkan pujian kritis dan menghasilkan lebih dari US$619 juta di box office seluruh dunia.

Logan kemudian menjadi film R-rated terlaris keenam sepanjang masa dan menjadi film superhero aksi pertama yang dinominasikan ke dalam Academy Award untuk kategori penulisan skenario.

Pada akhir 2018 lalu, Spider-Man: Into the Spider-Verse menyerbu layar bioskop dengan visualnya yang mutakhir sampai menghanyutkan para penonton dan kritikus. Dengan keunikan gaya meta, alur cerita serta karakter yang menarik, film ini berhasil menghembuskan kehidupan baru ke cerita salah satu superhero yang paling terkenal.

Perlu kalian diketahui, untuk mencapai tingkat visual seperti yang terlihat di dalam film, Sony menggunakan seratus empat puluh animator — jumlah terbesar yang pernah digunakan pada Animasi Gambar Sony. Setelah dirilis, film ini diterima dengan baik secara komersial maupun kritis. 

Film ini pun dinominasikan dan berhasil memenangkan berbagai penghargaan, termasuk memenangkan Fitur Animasi Terbaik di 91th Academy Awards. Spider-Man: Into the Spider-Verse juga berhasil meraup lebih dari US$375 juta, sehingga memberi lampu hijau untuk pembuatan sekuelnya yang direncanakan akan dirilis pada tahun 2022.

Keberhasilan Spider-Man: Into the Spider-Verse telah mengilhami pembuatan spin-off film Spder-Man yang berjudul Spider-Women, yang akan berfokus pada tiga generasi Spider-Women.

Nah, itu tadi 8 film superhero terbaik yang rilis di tahun 2010-an. Jadi, apakah ada film superhero favorit kalian?