7 Pelajaran Hidup dari Meredith Grey,  Karakter Utama Grey’s Anatomy

Meredith Grey memiliki satu goal ketika memulai perjalanannya di Seattle Grace Hospital, yaitu meniti karier sebagai dokter bedah. Melalui drama kehidupan yang terjadi pada dirinya, Grey selalu menilik kembali kejadian tersebut apakah mempengaruhi tujuan utamanya atau tidak.

Grey selalu mengambil keputusan dan menghadapi permasalahan dengan mempertimbangkan masa depan kariernya. Apabila mengancam kariernya, ia tidak akan segan untuk melakukan apa pun demi menjaganya. Namun, ada beberapa momen juga di mana ia mengesampingkan kariernya untuk urusan pertemanan, percintaan, bahkan keadilan bagi pasiennya.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Grey tidak tanggung-tanggung dalam mendukung orang-orang tersayangnya. Apabila permasalahan menimpa sahabatnya, Cristina Yang, atau pujaan hatinya, Derek Shepherd, dia akan selalu mendukung mereka dan bahkan mencarikan jalan keluarnya.

Di musim ke-9, Grey tetap mendukung Cristina untuk mengejar kariernya di rumah sakit lain, meskipun harus berpisah dengan sahabatnya. Grey juga mendukung Derek untuk menjadi kepala departemen di musim ke-6 walaupun artinya sang kekasinya itu harus menggeser kepala departemen lama yang juga merupakan mentor Grey.

Apabila sudah menyelami beberapa musim serial ini, kamu akan menyadari bahwa sedekat apa pun Grey dengan temannya, ia akan selalu objektif dalam memberikan saran. Terutama pada adik tirinya, Lexie Grey. Ia tidak akan menahan perkataannya selama itu merupakan fakta yang benar dan objektif.

Grey memiliki kecenderungan untuk melihat situasi dari bingkai yang lebih besar. Artinya, ia lebih memilih untuk melihat apakah keadaan yang ia hadapi berpengaruh pada tujuan utama yang lebih penting dibandingkan hal-hal minor yang dibesar-besarkan.

Dengan kecenderungannya untuk bersikap objektif dan menyuarakan hal yang benar, Grey tidak takut untuk mengkonfrontasi orang-orang yang menyeleweng. Grey bahkan tidak takut untuk menegur bosnya apabila ia merasa ada yang menyimpang.

Tapi, ada juga momen-momen di mana Grey gagal untuk bersikap objektif dan melakukan konfrontasi demi kepentingan pribadinya. Kalau yang ini jangan ditiru, ya!

Dalam sebuah episode, Grey pernah menyatakan bahwa masa kanak-kanaknya yang tidak stabil melatih dirinya untuk menjadi pribadi yang tenang dan positive thinking dalam keadaan buruk. Ia juga selalu menanamkan afirmasi-afirmasi untuk dirinya dan teman-temannya.

Meski sangat positif, Grey juga tahu kapan dia tidak harus memaksakan dirinya untuk menjadi positif. Ia mempercayai bahwa kesedihan, ketakutan, dan emosi negatif juga patut untuk dirasakan. Jangan sampai jadi toxic positivity, ya!

Meredith Grey merupakan anak dari dokter bedah terkenal di serial ini yang bernama Ellis Grey. Stereotipe sebagai anak emas titipan pun sering ia dapatkan dari sekelilingnya. Namun, ia belajar untuk tidak mempedulikannya.

Grey hanya fokus untuk menjadi dokter bedah dengan kemampuan yang ia asah sendiri untuk bisa menolong banyak orang. Bukan karena ia keturunan dokter bedah terkenal yang membuatnya menjadi spesial.

Jika kamu adalah salah satu penonton yang masih setia hingga musim terbaru, kamu pasti tahu kalau Grey sudah melewati banyak kejadian buruk yang bisa mempengaruhi kepribadian seseorang. Mulai dari penembakan, kecelakaan mobil, kecelakaan pesawat, tenggelam, hingga COVID-19 sudah Grey lalui.

Namun, ia tetap teguh bekerja sebagai tenaga kesehatan yang welas asih pada pasiennya dan passionate pada profesinya. Rekan-rekan dokter lainnya juga menyetujui ketangguhan Grey dan dedikasinya terhadap dunia medis.

Perilaku baik karakter utama Grey’s Anatomy ini membuat penonton selalu mendukungnya dan tidak bosan mengikuti perjalanannya. Banyak penonton yang mau meneladani hal-hal baik yang dilakukan Grey. Apakah kamu jadi tertarik untuk mengikuti perjalanan Meredith Grey dan meneladani karakternya?