Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pelajaran Tentang Persahabatan ala Upin, Ipin, dan Kawan-Kawan 

Upin Ipin dan Kawan-Kawan (dok. Les' Copaque/Upin dan Ipin)
Intinya sih...
  • Upin Ipin dan teman-temannya menceritakan arti persahabatan sehat dengan penuh kejujuran, penerimaan, dan saling dukung.
  • Karakter di Kampung Durian Runtuh diterima apa adanya, mengajarkan pentingnya menerima perbedaan dalam persahabatan yang tahan lama.
  • Persahabatan sehat bukan selalu setuju, tapi tentang menghargai pandangan orang lain dan memberi dukungan emosional tanpa merasa tersaingi.

Siapa yang tidak kenal dengan Upin Ipin dan kawan-kawan dari Kampung Durian Runtuh? Di balik cerita-cerita kocak dan penuh warna yang mereka tampilkan, tersimpan banyak pesan moral yang dalam, terutama tentang arti sebuah persahabatan. Serial ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentil kita tentang bagaimana seharusnya hubungan pertemanan dijaga dengan kejujuran, penerimaan, dan saling dukung.

Di tengah dunia nyata yang makin individualistis dan penuh kompetisi, nilai-nilai sederhana yang ditampilkan oleh Upin, Ipin, Ehsan, Fizi, Mail, Mei Mei, Jarjit, dan Susanti justru terasa sangat penting untuk diingat. Persahabatan mereka tidak sempurna, kadang ribut atau saling salah paham, tapi tetap kuat karena dibangun di atas fondasi yang sehat. Yuk, kita bahas 6 pelajaran berharga tentang persahabatan sehat dari mereka!

1. Saling menerima perbedaan

Upin Ipin dan Kawan-Kawan (dok. Les' Copaque/Upin dan Ipin)

Setiap karakter di Kampung Durian Runtuh punya kepribadian unik. Mail yang cinta uang, Jarjit yang suka pantun aneh, Fizi yang kadang menyebalkan, sampai Mei Mei yang perfeksionis, semua diterima apa adanya. Mereka tidak berusaha mengubah satu sama lain, tapi justru belajar menyesuaikan diri.

Dalam kehidupan nyata, ini adalah kunci dari persahabatan yang tahan lama. Sering kali, kita terjebak dalam keinginan agar teman kita berubah sesuai harapan kita. Padahal, justru perbedaan itulah yang membuat hubungan jadi lebih kaya dan saling melengkapi.

2. Tidak harus selalu setuju, tapi tetap saling hormat

cuplikan Upin Ipin dan kawan-kawan (dok. Les' Copaque/Upin dan Ipin)

Upin Ipin dan teman-temannya sering berbeda pendapat. Saat main petak umpet atau menyusun rencana kegiatan, pasti ada yang ingin ini dan itu. Tapi perbedaan pendapat tidak membuat mereka putus hubungan. Mereka tetap mendengarkan satu sama lain dan mencari solusi bersama.

Ini mengajarkan kita bahwa persahabatan sehat bukan berarti selalu setuju. Justru dalam perbedaan itulah kita belajar untuk menghargai pandangan orang lain. Yang penting bukan siapa yang menang, tapi bagaimana caranya tetap satu tim walau berpikir beda.

3. Saling mendukung, bukan menjatuhkan

cuplikan Mail berjualan di kelas (dok. Les' Copaque/Upin dan Ipin)

Ketika seorang teman mendapat kesempatan atau sedang berprestasi, yang lain tetap memberi semangat. Contohnya saat Mail berdagang teman-temannya selalu mendukung dan menghargai usahanya. Begitu juga saat Fizi tidak bisa dalam pelajaran perkalian, Upin dan Ipin membantunya dengan belajar bersama Kak Ros sehingga dirinya dapat lulus ujian.

Hal ini mencerminkan pentingnya dukungan emosional dalam pertemanan. Dalam dunia yang penuh tekanan, teman yang mau mendukung dan merayakan keberhasilan kita tanpa merasa tersaingi adalah aset berharga. Persahabatan sehat membuat kita merasa aman untuk tumbuh.

4. Minta maaf dan memaafkan itu wajar

cuplikan Susanti menangis (dok. Les' Copaque/Upin dan Ipin)

Dalam beberapa episode, kita sering melihat mereka bertengkar karena hal sepele. Tapi yang menarik, mereka juga cepat menyadari kesalahan dan meminta maaf. Bahkan Fizi yang terkenal "ngeselin" pun pada akhirnya bisa luluh dan mengakui kesalahannya.

Ini penting karena tidak ada hubungan yang selalu mulus. Yang membedakan persahabatan sehat adalah kemampuan untuk memaafkan dan memulai kembali. Ego memang manusiawi, tapi memaafkan adalah bentuk kedewasaan dalam menjalin hubungan.

5. Tidak harus sempurna untuk jadi teman baik

cuplikan Fizi bersama Upin dan Ipin (dok. Les' Copaque/Upin dan Ipin)

Jarjit yang selalu gagal bikin pantun lucu tetap diterima dalam kelompok. Fizi yang suka menyela dan memanaskan emosi seseorang, semuanya tetap dianggap bagian penting dari geng. Mereka gak harus sempurna untuk diterima.

Kadang kita berpikir bahwa menjadi teman yang baik harus selalu menghibur, selalu setia, atau selalu benar. Padahal, cukup dengan hadir, jujur, dan tulus, kita sudah cukup. Teman sejati adalah mereka yang tetap ada walau kita tidak sedang jadi versi terbaik dari diri sendiri.

6. Punya waktu berkualitas bareng Itu penting

cuplikan Upin Ipin dan kawan-kawan main bersama (dok. Les' Copaque/Upin dan Ipin)

Anak-anak di Kampung Durian Runtuh sering terlihat bermain bersama, piknik, atau membantu Tok Dalang. Walaupun sederhana, momen-momen ini mempererat ikatan mereka. Mereka tidak hanya bertemu saat butuh, tapi juga untuk berbagi tawa dan cerita.

Ini jadi pengingat bahwa persahabatan bukan hanya soal chat singkat atau balasan story Instagram. Waktu yang dihabiskan bersama, tanpa distraksi, justru membangun kedekatan emosional yang nyata. Kualitas kebersamaan lebih penting dari kuantitas interaksi digital.

Upin dan Ipin mungkin hanya karakter animasi, tapi nilai-nilai persahabatan yang mereka tunjukkan sangat relevan dengan kehidupan kita hari ini. Dari mereka kita belajar bahwa persahabatan sehat bukan tentang selalu akur atau selalu setuju, tapi tentang saling menerima, mendukung, dan hadir dengan cara yang tulus. Di tengah dunia yang makin sibuk dan terfragmentasi, mari kita jaga lingkaran pertemanan kita seperti anak-anak Kampung Durian Runtuh, sederhana tapi penuh makna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us