Film Srimulat: Hil yang Mustahal akan segera tayang di bioskop mulai 19 Mei 2022 mendatang. Film biopik yang disutradarai Fajar Nugros ini menampilkan perjalanan hidup grup lawak legendaris, Srimulat dari awal karier hingga sudah berada di atas panggung.
Bio One, Dimas Anggara, dan Morgan Oey bagikan pengalaman mereka saat membintangi film Srimulat: Hil yang Mustahal ekslusif kepada IDN Times. Penasaran? Yuk, langsung aja simak cerita mereka di bawah ini.
Dimas Anggara mengaku bahwa Srimulat: Hil yang Mustahal adalah film tersulit yang ia perankan. Bahkan ia merasa setiap adegan yang diperankannya memiliki beban tersendiri.
"Pas kita di calling, 'scene ini ya', terus kita review dikit. Begitu sampai di set itu semua gak ada. Itu semua berubah. Jadi benar-benar kita semua tuh masuk ke set itu dengan telur kosong yang nantinya akan diisi dengan ide dan dialog pak sutradara. Jadi bagi saya setiap scene itu sulit dan punya beban serta depresinya sendiri," ungkap Dimas
"Awalnya pas baru menerima tawaran itu, saya ngerasa seru banget, nih. Komedi Srimulat di mana saya dari kecil nonton itu sama keluarga. Pas baru mulai persiapan, saya ngerasa ‘oh ternyata bebannya parah ya’. Jadi tiap malam saya nonton dari yang tahun ‘80-an sampai mereka udah punya acara sendiri,” ujar Dimas.
Morgan Oey mengaku bahwa beban memerankan karakter Paul di film Srimulat: Hil yang Mustahal ini tak seberat pemain lainnya. Sebab, ia tidak banyak melakukan dialog bahasa jawa sehingga tak diharuskan untuk fasih berbahasa jawa.
Namun, hal yang berat baginya adalah mencari referensi untuk mendalami karakter Paul. “Beban buat gue tuh karena referensinya gak banyak. Tapi gue tetap harus bisa tanggung jawab menjadi Bung Paul sendiri gimana sih di atas panggung dan belakang panggung,” kata Morgan.
Para pemain Srimulat: Hil yang Mustahal mengatakan bahwa ada satu adegan yang paling sulit untuk dilakukan. Morgan Oey mengatakan adegan di atas panggung dapat dikatakan menjadi beban untuk semua pemain.
“Kalau untuk cerita di belakang panggung oke lah, ya. Tapi kalau scene panggung kita harus re-create lagi semua scene ikonik Srimulat,” kata Morgan. “Dan dibebasin,” tambah Dimas.
Morgan mengaku bahwa adegan di atas panggung tidak terdapat di dalam naskah. Sehingga para pemain harus berakting sesuai dengan ciri khas karakternya masing-masing.
"Gak ada di skrip pula (dialognya). Jadi Mas Nugros cuma ada sesi penuangan, Paul gimana ini gimana, udah gitu aja. Kalau gue bilang scene panggung emang lebih berat," ungkap Morgan. "Sampai makeup-nya sendiri bilang, 'yaudah, lu create aja'. Kan mati digituin," jelas Dimas menambahkan.