Penjelasan Ending A Haunting in Venice, Hercule Poirot Diteror Alicia?

Di akhir film, Hercule akhirnya mengetahui bahwa sang sahabat sengaja membuat dirinya kembali menyelidiki kasus. Ariadne Oliver merupakan titik awal Hercule Poirot bisa terjerumus dalam kasus pembunuhan di Palazzo.

Ariadne memang kawan lama dari sang detektif dan berusaha memperbaiki kariernya sebagai penulis buku novel misteri. Demi bisa membawa Hercule yang sudah pensiun ini kembali menjadi detektif, Ariadne pun bekerja sama dengan pengawal Hercule, Vitale Portfoglio. Vitale sendiri merupakan mantan polisi yang menangani kasus kematian Alicia Drake.

Walau berpura-pura tak saling kenal, nyatanya Vitale sudah mengetahui sosok Ariadne sejak sang penulis memberikan apel di pintu rumah Poirot. Gak nyangka banget, ya!

Kasus pembunuhan di Palazzo pun berawal dari Reynolds yang mendadak jatuh dan tewas tertancap patung. Di akhir film, terungkap pula bahwa pembunuhnya adalah Rowena Drake.

Bukan tanpa alasan, Rowena berusaha menutupi perbuatannya terhadap Alicia. Reynolds sendiri mengaku dirinya akan mengetahui siapa yang membunuh Alicia setelah melakukan pemanggilan arwah.

Di sisi lain, Dr. Leslie Ferrier pun ikut tewas bak ditusuk meski akhirnya terkuak bahwa sang dokter melakukan bunuh diri. Aksi nekatnya ini didasari oleh ancaman Rowena. Sang diva mengancam akan membunuh Leopold Ferrier yang tengah memakan kue bersamanya.

Hal tersebut dilakukan Rowena yang muak diperas oleh seseorang yang mengetahui perbuatan sang diva kepada putrinya. Namun, hanya Leslie sang dokter inilah yang memiliki kemungkinan terbesar untuk mengetahui kiat Rowena dalam membunuh Alicia Drake.

Walau hingga akhir film, Rowena menyangka Dr. Leslie Ferrier yang memerasnya. Namun, ternyata Leopold yang melakukan aksi tersebut. Hal ini sudah diketahui oleh Hercule Poirot, tetapi sang detektif memilih bungkam mengingat usia Leopold yang masih kecil.

Di sisi lain, Leopold pun mulanya hanya mencoba untuk membantu keuangan sang ayah. Berakhir menjadi yatim piatu, Leopold dibawa oleh Olga Seminoff untuk tinggal bersamanya.

Sepanjang film, Hercule Poirot kerap dihantui oleh suara anak kecil yang bergema di telinganya. Bahkan, penyelidikannya ini pun terganggu dengan rasa takutnya menghadapi kejadian mistis di luar logikanya.

Walau tetap tak mau percaya kalau hantu itu ada, nyatanya Hercule malah menemukan tengkorak anak-anak panti asuhan yang ditinggalkan begitu saja oleh suster dan dokter.

Jika ditarik kembali ke awal film, pesta Halloween tersebut mengisahkan latar belakang seram dari Palazzo yang dulunya adalah panti asuhan. Namun, anak-anak pantinya ditelantarkan saat kerusuhan terjadi.

Meski begitu, akhirnya terungkap bahwa gangguan mistis seperti suara dan penampakan yang dilihat Hercule selama berada di Palazzo adalah akibat teh yang diberi madu beracun dalam dosis kecil oleh Rowena.

Di ujung film, alur terjadi begitu cepat saat Hercule membongkar aksi kejam Rowena yang memberikan madu beracun kepada Alicia. Rowena tak terima dan memilih kabur ke tamannya di puncak Palazzo.

Hercule melihat penampakan hantu perempuan yang muncul dan seolah menarik Rowena hingga terjun bersama ke kanal air. Sosok hantu tersebut terlihat seperti Alicia Drake, ditandai dengan baju tidur yang dikenakannya di malam kematiannya.

Walau ia menyaksikannya secara jelas, namun Poirot tampak ragu apakah yang dilihatnya benar-benar hantu, atau hanya halusinasi karena mengonsumsi madu beracun. Ia pun berakhir bungkam saat ditanya oleh Ariadne.

Hercule sendiri akhirnya kembali membuka praktik sebagai detektif untuk kasus-kasus orang yang datang ke rumahnya. Palazzo tetap berdiri, tetapi berakhir kosong, karena Rowena sang pemiliknya tewas. Nah, kamu ikut terkaget-kaget dengan plot twist yang ada di A Haunting in Venice, gak?