Penjelasan Ending Film Pasutri Gaje, Kisah Adimas dan Adel Bahagia?

Film Pasutri Gaje menggambarkan romansa awal pernikahan yang dirasakan oleh sepasang suami istri, Adimas dan Adelia. Kisah percintaan mereka berhasil membuat penonton gemas sekaligus ngakak.
Tak hanya relate dengan scene-scene yang penuh drama, penonton juga seakan bertanya-tanya terkait ending film Pasutri Gaje. Apakah kamu salah satunya? Berikut adalah penjelasannya.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!
1. Alasan Pak Idrus akhirnya merestui hubungan Adelia dan Adimas

Hubungan Adelia dan Adimas awalnya sempat terhalang restu orangtua. Pak Idrus, ayah Adelia berpegang teguh tak merestui karena anaknya dan Adimas baru mengenal, dan belum siap untuk naik ke jenjang yang lebih serius.
Namun, setelah pertimbangan, Pak Idrus merestui hubungan anak bontotnya itu. Fajar Bustomi selaku sutradara menjelasakan lebih detail apa yang membuat Pak Idrus berubah pikiran.
"Adelia disayang Pak Idrus makanya dia harus uji laki-laki yang mau menikahi anaknya. Apakah sesuai harapannya (sebagai) orang baik? Pengorbanan Adimas menjaga nama baik Pak idrus, mengaku kalah karena tidak mau Pak Idrus malu dan menolong Pak Idrus dikolam tanda Adimas baik," ungkap Fajar Bustomi saat dihubungi IDN Times.
2. Tak ada alternatif ending, Adimas dan Adelia berakhir bahagia

Fajar Bustomi mengakui tak ada alternatif ending untuk film ini. Akhir kisah Adelia dan Adimas sesuai dengan cerita di season 1 webtoon-nya.
Ia mengungkapkan Adimas dan Adelia memiliki sistem reproduksi yang subur. Keduanya hanya membutuhkan waktu beberapa bulan, sehingga akhirnya berhasil hamil. Adimas dan Adelia bak diajarkan tentang kesabaran. Salah satu pesan yang bisa dipetik oleh penonton.
Bocorannya lagi, Fajar mengungkapkan Pak Idrus tak akan marah-marah lagi ke Adimas. Sebab, Adimas sebentar lagi akan memberinya cucu. Hubungan mertua dan menantu akan lebih baik!
3. Permasalahan test pack yang sempat negatif, ini penjelasan versi sutradara

Adimas dan Adelia pun sempat melakukan testpack setelah pulang kerja. Saat itu, hasil menunjukkan masih garis satu. Hal tersebut menimbulkan rasa kekecewaan dalam diri pasutri ini.
Di balik scene tersebut, sang sutradara menyebut ada penyebab mengapa testpack tersebut hasilnya negatif. Padahal, di scene berikutnya Adelia sempat testpack lagi dan hasilnya positif.
"Mungkin sementara itu, penyebab false negative meliputi penggunaan alat tes terlalu dini, penafsiran hasil yang terlalu cepat, atau penggunaan urine yang terlalu cair. Adelia test hamil lagi setelah berusaha lagi. Ada jarak waktu yang lumayan lama dari test sebelumnya," tulis Fajar.
4. Melakukan riset terkait penggunaan testpack yang benar

Menariknya, Fajar Bustomi dan tim produksi film Pasutri Gaje melakukan riset untuk skenario dan scene-scene penting. Menurutnya, testpack memang sebaiknya dilakukan di pagi hari dibanding sore atau malam hari.
"Kita risetnya saat bikin skenario gitu dari team crew film, ibu-ibu yang pernah mengalami (kejadian seperti Adelia dan Adimas). Test pack kan baiknya pagi hari. Memang test pack sore hari besar kemungkinan gak akurat," lanjutnya.
5. Film Pasutri Gaje punya close ending, dan kemungkinan ada sekuelnya

Fajar Bustomi menyebut film Pasutri Gaje memiliki akhir yang bahagia, sesuai dengan cerita di webtoon. Menariknya, ia tak menutup kemungkinan terkait kelanjutan alias sekuel dari film tersebut, meski memiliki close ending.
"Masalah Adimas dan Adelia untuk bisa hamil sudah selesai alias happy ending. Kalau akan ada kelanjutannya lagi? Belum ada rencana, tapi kita liat respon penontonnya. Jadi belum direncanakan (kelanjutannya), doakan filmnya sukses," tutupnya.
Bagaimana menurut kamu apakah Pasutri Gaje harus memiliki sekuelnya? Atau cukup dengan satu film saja?