Penjelasan Ending Film Predator: Badlands, Dek Berhasil Buru Kalisk?

Setelah kematian saudaranya, Dek melakukan perjalanan ke sebuah planet bernama Genna. Ia putuskan ke sana karena ingin memburu Kalisk sebagai ajang pembuktian diri kepada ayahnya, Njohrr, kalau ia bukan sosok lemah dan beban klan.

Dek tidak hanya seorang diri dalam melakukan perjalanan misinya. Seiring waktu, ia juga bertemu Weyland-Yutani yang rusak bernama Thia. Pada awalnya, Dek sangat berambisi untuk memburu Kalisk, tapi semua berubah setelah ia bertemu dengan makhluk yang diberi nama Bud.

Dek cukup terkejut saat mengetahui ternyata Bud adalah anak dari Kalisk. Hal itulah yang kemudian membuat Dek memutuskan untuk mengubah rencananya dengan tidak jadi membunuh Kalisk. Ia justru memilih menyelamatkan Kalisk dan Thia yang telah ditangkap Tessa.

Dek pun tidak tangan kosong begitu saja saat datang ke markas Tessa. Demi memuluskan rencana penyelamatan itu, Dek kemudian membuat senjatanya sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di planet itu. Ia bahkan turut mengajak Bud dalam misi tersebut.

Beruntung, misi penyelamatan yang direncanakan Dek berhasil dieksekusi dengan baik. Setelah Thia terselamatkan, Kalisk juga sukses dibebaskan dari kurungan Tessa.

Alih-alih mati di tangan Dek, Kalisk justru dibunuh oleh Tessa. Pembunuhan itu terjadi setelah Kalisk menelan Tessa di tengah pertempuran dengan Dek. Tiada disangka, Tessa ternyata membawa serta bom kriogenik yang dicurinya dari Dek. Bom itu kemudian membeku dan meledak, sehingga tubuh Kalisk hancur berkeping-keping.

Tentu saja, peristiwa kematian Kalisk terasa sangat mengguncang Dek, Thia, dan Bud. Padahal, sempat ada momen emosional di mana Kalisk akhirnya tidak menganggap Dek sebagai musuh.

Setelah membunuh Kalisk, Tessa berniat ingin membunuh Thia. Namun, rencana itu gagal karena Dek membunuh Tessa dengan menusuknya dari belakang. Tak hanya itu saja, Bud juga menarik kepala Tessa sebagai bentuk pembalasan atas kematian Kalisk.

Setelah pertempuran itu, Dek kembali ke Yautja Prime. Di hadapan ayahnya, ia menunjukkan kepala Tessa sebagai trofi yang sudah didapatkan. Namun, Njohrr tak senang dengan itu karena tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Kwei. Sebelumnya, Kwei sempat mengatakan kepada ayahnya kalau Dek akan memburu Kalisk.

Hal tersebut kemudian memicu pertengkaran antara Njohrr dengan Dek. Dalam duel itu, Dek dengan kecerdikannya menyalakan kapal tempur untuk menerbangkan debu di sekitarnya, sehingga ia dengan mudah dapat mengalahkan ayahnya.

Tampaknya, Dek melakukan duel tersebut agar Njohrr membayar lunas atas peristiwa pembunuhan Kwei. Selain itu, duel tersebut juga menjadi pembuktian bagi Dek kalau ia bukanlah Yautja lemah seperti yang dipandang ayahnya selama ini.

Sudah terpojok, Njohrr sempat mengatakan pada Dek untuk mengambil tempat di klan Yautja. Di sisi lain, Dek sebenarnya telah menemukan klannya sendiri bersama Thia dan Bud. Klan itu ia temukan ketika melakukan perjalanan panjang dalam misinya memburu Kalisk. Dengan demikian, Dek merasa tidak membutuhkan lagi klan.

Pada akhirnya, Dek berhasil mengalahkan ayahnya sendiri. Ia pun turut dibantu oleh Bud, sosok yang mendaratkan serangan mematikan dengan menghabisi kepala Njohrr.

Penonton mungkin mengira bahwa kematian Njohrr adalah akhir dari film ini. Padahal, hal tersebut ternyata salah besar. Setelah Njohrr mati, muncul sebuah kapal Yautja dari kejauhan yang ternyata adalah milik ibu Dek.

Munculnya adegan tersebut seperti menandakan bahwa kisah Dek tidak hanya berakhir sampai di Predator: Badlands saja. Bisa jadi, bakal ada sekuel mendatang yang mengisahkan kelanjutan petualangan Dek. Walau begitu, masih belum diketahui secara pasti mengenai potensi sekuel dari film ini.

Predator: Badlands sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 5 November 2025. Bagi yang sudah menonton, bagaimana menurutmu mengenai ending film ini?