Review Film Predator: Badlands, Apakah Seru untuk Ditonton?

- Secara keseluruhan, film Predator: Badlands memiliki kisah seru untuk diikuti.
- Kombinasi akting Dimitrius Schuster-Koloamatangi dan Elle Fanning terasa pas dalam film Predator: Badlands.
- Predator: Badlands masih bisa dinikmati tanpa harus menonton film Predator sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Waralaba film Predator kembali menyapa penggemarnya lewat film terbaru, Predator: Badlands. Film yang disutradarai Dan Trachtenberg mengambil sudut pandang dari predator Yautja muda bernama Dek dan Thia, Weyland-Yutani yang rusak.
Sepanjang film diputar, penonton diajak untuk melihat kisah petualangan mereka untuk menemukan monster menakutkan bernama Kalisk. Saya pun sudah mencatat beberapa poin yang menjadi penilaian untuk film ini. Ini dia review film Predator: Badlands!
Sinopsis Film Predator: Badlands
Di sebuah planet terpencil bernama Genna, ada seorang Predator muda bernama Dek. Ia terbuang dari klan Yautja dan menemukan sekutu yang tidak terduga setelah pertemuannya dengan Weyland-Yutani yang rusak bernama Thia.
Keduanya memulai perjalanan berbahaya di planet Genna untuk menemukan musuh bebuyutan klan Yautja, Kalisk. Dek sangat berambisi untuk memburu makhluk mengerikan itu untuk membuktikan diri kepada ayahnya setelah kematian saudaranya, Kwei.
| Producer | John Davis, Dan Trachtenberg, Marc Toberoff, Ben Rosenblatt, Brent O’Connor |
| Writer | Patrick Aison, Dan Trachtenberg |
| Age Rating | R13+ |
| Genre | Action, Adventure, Drama, Science Fiction, Thriller |
| Duration | 107 Minutes |
| Release Date | 5 November 2025 |
| Theme | Action, Science Fiction, Thriller |
| Production House | 20th Century Studios |
| Where to Watch | Bioskop |
| Cast | Elle Fanning, Dimitrius Schuster-Koloamatangi |
Trailer Film Predator: Badlands (2025)
Cuplikan Film Predator: Badlands
1. Film Predator: Badlands menghadirkan kisah seru untuk diikuti

Setelah menonton film ini sampai habis, saya bisa menyimpulkan kalau film Predator: Badlands memiliki kisah yang seru. Terlebih lagi, cerita dalam film ini sepenuhnya diambil dari sudut pandang si predator itu sendiri dan tidak menampilkan sosok manusia.
Selain itu, film ini pun tidak hanya sekadar menampilkan Dek memburu Kalisk saja, tapi juga menghadirkan pendekatan cerita secara emosional dengan mengambil latar belakang kisah keluarga Dek. Pendekatan itulah yang bisa membuat penonton bisa merasakan perasaan emosional yang dialami Dek.
Di Indonesia, film Predator: Badlands mendapatkan rating usia R13+ yang berarti remaja di atas umur 13 tahun masih bisa menonton film ini. Walau demikian, saya menilai kalau Trachtenberg tidak mengurangi adegan aksi di film ini.
Lewat adegan Dek, sang predator tetap ditampilkan melakukan pertarungan liar untuk bertahan diri dan mewujudkan ambisinya menghabisi Kalisk di tengah planet Genna yang sangat berbahaya. Selain itu, film ini juga menyelipkan sedikit bumbu-bumbu komedi yang dapat meredakan intensitas menegangkan yang dialami Dek.
Kemudian, jangan lupakan aspek CGI dan sinematik yang menarik dari film ini. Menurut saya, kombinasi tersebut bisa dibilang sukses membawa penonton lebih dekat dengan situasi yang dihadapi Dek dalam menjalankan misinya demi membuktikan diri kepada ayahnya.
2. Kombinasi akting Elle Fanning dan Dimitrius Schuster-Koloamatangi bikin film ini menarik

Selama film diputar dari awal sampai akhir, kisahnya mengikuti perjalanan Dek dan Thia yang mencari Kalisk. Kombinasi akting Dimitrius Schuster-Koloamatangi menjadi Dek dan Elle Fanning berperan sebagai Thia membuat film terasa menarik untuk ditonton.
Saya memahami kalau memerankan karakter predator bukanlah hal yang mudah. Usai menonton, saya berpendapat kalau akting Dimitrius dalam film ini sudah terbilang cukup memuaskan sebagai Dek. Ia pun berhasil memperlihatkan sisi emosional dari sosok predator. Inilah yang membuat penonton dapat merasakan perasaan yang dialami Dek.
Akting Elle Fanning juga tidak kalah mencuri perhatian saya selama menonton film Predator: Badlands. Pasalnya, Elle tampak mampu memainkan peran gandanya dengan menjadi Thia dan Tessa sekaligus. Kedua karakter Weyland-Yutani itu pun memiliki sisi yang sangat berbeda dalam film ini. Alhasil, eksekusi peran ganda Elle patut diapresiasi, apalagi bukan hal yang mudah bagi seorang aktris bisa memainkan peran tersebut.
3. Film Predator: Badlands masih bisa dinikmati bagi yang belum pernah nonton franchise Predator

Predator: Badlands memang bukan satu-satunya film dalam waralaba Predator. Sebelum film ini dirilis, sudah ada film Predator yang muncul lebih dulu. Lantas, apakah harus menonton film Predator sebelumnya?
Well, saya merasa sepertinya hal tersebut tidak perlu untuk kamu lakukan sebelum nonton Predator: Badlands. Pasalnya, kamu yang belum pernah menonton waralaba Predator masih bisa menikmati cerita dalam film ini tanpa kendala sedikit pun. Namun, tidak masalah juga kalau seandainya kamu mau menonton film Predator sebelumnya untuk melihat perkembangan cerita yang ada di film ini.
Sementara untuk para penonton lama yang sudah mengikuti franchise Predator sejak awal, film ini juga masih bisa ditonton. Hanya saja, mereka perlu menyesuaikan ekspektasi terhadap cerita yang ditampilkan sepanjang film.
Dari penilaian secara keseluruhan, saya bisa menyimpulkan film Predator: Badlands masih terbilang menarik untuk menjadi tontonan di bioskop. Film Predator: Badlands telah tayang di Indonesia mulai 5 November 2025. Apakah kamu tertarik untuk nonton ini?


















