Penjelasan Ending Film We Live in Time, Apakah Almut Meninggal?

Sutradara John Crowley mengeksekusi film We Live in Time dengan adegan yang menyayat hati. Meski tersaji dengan konsep non-linear yang menimbulkan kekacauan kronologis, akhir dari kisah cinta Tobias (Andrew Garfield) dan Almut (Florence Pugh) tersebut mampu menguras energi emosional.
Memiliki durasi 1 Jam 44 menit yang berfokus dengan kisah perjuangan Almut melawan kanker ovarium yang mematikan, apakah film ini berakhir bahagia atau justru sebaliknya? Yuk, simak penjelasan ending film We Live in Time di bawah ini.
Perhatian, artikel mengandung spoiler!
1.Terungkap Almut dan Tobias belum menggelar pernikahan

Seiring dengan adegan akhir, terungkap bahwa Almut dan Tobias belum menikah, meski telah melalui banyak momen bersama dan memiliki seorang anak. Hal tersebut terkuak setelah Almut lebih memilih untuk memprioritaskan kompetisi memasaknya, alih-alih mewujudkan rencana pernikahannya yang seharusnya digelar di hari yang sama.
Meski sempat marah besar, karena Almut diam-diam telah mengabaikan kesehatan dan rencana pernikahan mereka demi mengikuti kompetisi, pada akhirnya Tobias tetap memberi izin, karena alasan kuat Almut.
Sebenarnya, Almut juga sangat ingin menikah dengan Tobias. Namun karena kehidupannya kini berpacu dengan waktu, Almut memandang kompetisi tersebut sebagai kesempatan istimewa baginya untuk membuktikan bahwa meskipun mengidap kanker, ia masih bisa meraih banyak hal. Di sisi lain, Almut juga ingin dikenang sebagai ibu yang bisa dibanggakan.
2. Apakah Almut memenangkan kompetisinya?

Setelah lebih memprioritaskan kompetisi memasaknya dibandingkan kesehatan dan pernikahannya, tentu banyak yang merasa penasaran, apakah Almut pada akhirnya keluar sebagai pemenang atau tidak. Almut memang menyelesaikan hidangannya tepat waktu.
Hanya saja, ia mendadak meninggalkan acara tersebut dan kembali ke keluarganya. Almut, Tobias, dan putri mereka, Ella kemudian asyik bermain ice skating bersama. Almut kemudian menunjukkan betapa ia sangat lah berbakat sebagai mantan atlet ice skating.
Tidak ada adegan yang menunjukkan hasil akhir dari kompetisi memasak bergengsi itu. Sehingga tidak diketahui, apakah Almut berhasil menang atau tidak.
3. Ketidakhadiran Almut pada bagian akhir menyiratkan kepergiannya

Film ini ditutup dengan adegan kebersamaan Tobias dan Ella. Meski tidak ada adegan pemakaman, namun ketidakhadiran Almut pada babak akhir ini seolah menyiratkan bahwa mereka telah kehilangan Almut.
Walaupun tidak digambarkan dengan intrik dramatis, namun eksekusi adegan akhir film ini berhasil menguras energi emosional. Terutama pada saat Tobias harus mengajarkan Ella cara memecahkan telur hingga kemunculan anjing dalam keluarga mereka.
Selain itu, kemunculan anjing tersebut juga menjadi petunjuk kuat bahwa Almut memang sudah meninggal. Pasalnya, tak lama setelah didiagnosis kanker, ia dan Tobias sempat mempertimbangkan untuk memelihara anjing agar bisa membantu Ella melewati masa duka atas kematian ibunya.
Itu dia penjelasan ending film We Live in Time. Pada akhirnya, film ini tidak hanya berfokus pada kisah cinta Almut dan Tobias saja, tetapi juga membawa makna mendalam tentang perjuangan dan kehilangan. Disajikan dengan konsep non-linear, We Live in Time pun juga menunjukkan betapa cepatnya waktu berlalu.