Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
serial Ironheart (dok. Marvel Television/Ironheart)
serial Ironheart (dok. Marvel Television/Ironheart)

Hanya dalam 2 minggu, serial terakhir fase 5 MCU, Ironheart, sudah mencapai ending. Perjalanan berliku Riri Williams setelah ayah tiri dan sahabatnya meninggal, mulai dari dikeluarkan dari MIT hingga terlibat di geng kriminal, diakhiri dengan pertarungan epik.

Ending Ironheart gak cuma menunjukkan kemampuan Riri Williams dari balik kostum besinya, tapi juga memunculkan Mephisto, sosok fenomenal yang yang sudah jadi langganan rumor bakal muncul di setiap MCU mengeluarkan proyek film dan serial baru. Jadi, bagaimana ending dari serial Ironheart?

1. Riri berhasil atasi Ezekiel dan Hood

serial Ironheart (dok. Marvel Television/Ironheart)

Episode keenam Ironheart menuntaskan konflik Riri Williams dengan dua sosok teman yang jadi musuh, Parker Robbins dan Ezekiel Stane. Riri berhasil me-restart chip yang ada di dalam tubuh Ezekiel. Membuat Ezekiel lepas dari kontrol Hood dan menjadikannya seperti 'mesin' baru. Nantinya, Riri akan menyerahkannya ke polisi.

Setelah itu, ia bertemu dengan Parker alias The Hood untuk mengambil jubahnya yang mengubahnya menjadi iblis menakutkan. Pertarungan tersebut berjalan dengan sangat epik. Bagaimana Hood mampu membuat Riri terpojok, menyerang di bagian-bagian vital kostum besi seperti di bagian helm dan juga dadanya.

Riri cerdik berhasil menipu Hood dengan memunculkan hologram yang sangat mirip dengan dirinya. Ketika Hood menyangka akan berhasil membunuh mantan mahasiswa MIT itu, Riri kemudian muncul dari belakang dan merebut paksa jubah Parker. Ia meninggalkan Parker begitu saja dengan keadaan Hood yang merasa kesakitan.

2. Alasan Riri mau kerjasama dengan Mephisto

serial Ironheart (dok. Marvel Television/Ironheart)

Aksi Riri Williams di serial ini memang sulit ditebak. Setelah setuju bergabung dengan grup kriminal di episode-episode awal, kini dia justru bersekutu dengan iblis di ending episode keenam.

Iya, Riri menerima tawaran Mephisto yang mau mewujudkan keinginan terdalamnya. Setelah masuk ke dalam pikirannya, Mephisto tahu kalau cewek ini pengin banget salah satu sahabat tersayangnya, Natalie, kembali hidup lagi, bukan dalam bentuk AI atau hologram.

Dari beberapa adegan flashback, diketahui Riri mengidap PTSD akibat meninggalnya Natalie dan ayah tirinya, Gary. Ia beberapa kali terlihat terkena serangan panik, terlebih ketika sedang mengingat-ingat momen Gary dan Natalie ditembak di garasi ayah tirinya.

Padahal, selama ini Riri punya motto yang berbunyi, 'masa lalu biarlah masa lalu.' Namun, motto yang terdengar seperti lirik lagu dangdut itu kali ini gak bisa ia terapkan, karena rasa trauma yang mendalam. Ketika mendapat tawaran dari Mephisto, Riri Williams gak bisa menolak.

3. Arti post-credit scene Ironheart

serial Ironheart (dok. Marvel Television/Ironheart)

Jangan langsung ditutup dulu jendela Disney+ Hotstar setelah credit title muncul. Sebab, serial Ironheart punya satu post-credit scene yang ada di tengah-tengah credit roll.

Menunjukkan bahwa Parker Robbins masih hidup setelah pertarungannya sama Riri Williams. Ia sedang berjalan di jalanan Chichago, menggunakan hoodie untuk menutupi urat-urat hitam yang muncul akibat menerima kekuatan dari Mephisto, selama menjadi The Hood.

Parker kemudian masuk ke toko permen dan bertemu dengan Zelma, si penjaga toko tersebut. Usut punya usut, Zelma bukan orang biasa. Ia menguasai kekuatan sihir dan punya kaitan dengan Kamar Taj, tempat di mana Doctor Strange mengasah kemampuannya sebagai penyihir.

Pertemuan keduanya dipercaya menjadi jembatan untuk proyek Strange Academy. Proyek ini sudah diumumkan beberapa tahun lalu, namun prosesnya masih stuck karena beberapa alasan. Strange Academy merupakan akademi sihir yang dibuat oleh Doctor Strange, untuk melatih para penyihir-penyihir muda termasuk America Chavez.

Serial Ironheart ditutup dengan cukup epic, mulai dari pertarungan Riri dan Hood yang intens, hingga kemunculan Mephisto yang sudah ditunggu.

Editorial Team

EditorTriadanti