Jakarta, IDN Times - Kang Mak: From Pee Mak (2024) yang merupakan sebuah adaptasi dari film komedi fenomenal Pee Mak (2014) memunculkan perdebatan. Adaptasi ini mengundang pertanyaan tentang orisinalitas cerita.
Menanggapi hal ini, aktor Vino G. Bastian, sutradara Herwin Novianto, dan produser Falcon, Frederica, turut ambil suara untuk menjelaskannya. Mereka menegaskan bahwa Kang Mak merupakan tribute yang didukung langsung oleh pembuat aslinya.
Pemeran Makmur (Mak) di Kang Mak, Vino G. Bastian, menjelaskan, film ini bukan sekadar remake, melainkan penghormatan yang didukung langsung oleh pembuat film aslinya. Vino mengatakan pentingnya memahami konteks di balik keputusan untuk mengadaptasi cerita Pee Mak ke dalam kultur Indonesia.
"Pee Mak ini udah jadi film komedi legend di Indonesia dan Asia. Salah satu alasan kenapa kita remake juga sebetulnya sebagai tribute untuk film aslinya, bahkan dapat support langsung dari filmmaker-nya," ucap Vino saat ramah tamah di kantor Falcon Pictures, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).
Bagi yang belum tahu, remake adalah pembuatan ulang film lama dengan konsep cerita atau penokohan yang sama. Salah satu contohnya adalah film dari Korea Selatan, Miracle in Cell No. 7 (2013), yang di-remake oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.
Indonesia menjadi negara pertama yang mengadaptasi film Pee Mak ke dalam versi lokalnya. Sebagai bentuk dukungan terhadap film ini, aktor Mario Maurer dan Davika Hoorne, serta sutradara Banjong Pisanthanakun, akan menghadiri acara gala premier pada 3 Agustus mendatang.
"Kita juga gak predict bahwa secepat itu dapat feedback-nya dari mereka. Jadi mereka akan berada selama 3 hari di Jakarta untuk promosi Kang Mak di Indonesia," ungkap Frederica.
Kedatangan Mario Maurer dan Davika Hoorne nanti tak hanya meramaikan promosi film saja. Khalayak umum bisa tahu kalau adaptasi film ini sudah disesuaikan dengan budaya dan jiwa zaman di Indonesia.
Herwin Novianto menjelaskan, sebagai film remake, tentu ada perbedaan antara film Kang Mak dengan Pee Mak. Pertama, ada perubahan dalam bahasa yang digunakan. Kedua, perubahan setting waktu dari abad ke-19 menjadi sekitar tahun 1975-an.
"Kita menggambarkan suasana perang yang sesuai dengan zaman tersebut, yang berbeda dengan latar perang dalam cerita Pee Mak," jelas Herwin.
Selain itu, cerita hantu dalam Kang Mak juga disesuaikan dengan legenda-legenda lokal Indonesia. Dengan pendekatan ini, Kang Mak tidak hanya menjadi remake, tetapi juga sebuah reinterpretasi yang memadukan unsur-unsur lokal dengan kisah yang sudah dikenal luas di Thailand.
Trailer Kang Mak: From Pee Mak sendiri telah dirilis pada hari Selasa (16/07/2024). Film ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2024.