Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Besar Film Pinocchio Versi Live Action dan Animasi

poster resmi film live action Pinocchio dan poster resmi film animasi Pinocchio (instagram.com/disneyplushotstarid | dok. Walt Disney Production/Pinocchio)

Disney baru sama merilis film live action dari salah satu film animasi legendaris, yakni Pinocchio. Dibintangi Tom Hanks, film ini menyuguhkan kisah yang sama namun dengan beberapa polesan baru yang membuatnya cukup berbeda dengan versi animasinya.

Walaupun berbeda, film yang disutradarai oleh Robert Zemeckis ini tetap seru ditonton. Mulai dari harapan Geppetto hingga perubahan wujud Pinocchio, berikut lima perbedaan besar Film Pinocchio versi live action dan animasi.

1. Harapan Geppetto

Pinocchio dan Blue Fairy (dok. Walt Disney Productions/Pinocchio)
Pinocchio dan Blue Fairy (dok. Walt Disney Productions/Pinocchio)

Pada kisah orisinalnya yakni dalam film animasi, Geppetto secara jelas berharap agar boneka kayu yang baru saja ia buat, Pinocchio, bisa hidup dan menemaninya. Kemudian Blue Fairy atau Peri Biru mewujudkan doanya tersebut dengan memberikan mantra agar Pinocchio hidup.

Namun, dalam versi live action, harapan atau doa Geppetto tidak diperlihatkan secara gamblang. Geppetto malah terkejut saat melihat Pinocchio menjadi nyata, ini artinya Geppetto tidak berharap Pinocchio menjadi nyata. Namun, ia berharap bisa dipertemukan kembali dengan anak laki-lakinya yang sudah meninggal dunia.

2. Kebohongan yang dilakukan Pinocchio

hidung Pinocchio menjadi panjang karena berbohong. (dok. Walt Disney Productions/Pinocchio)

Blue Fairy menciptakan Pinocchio dengan syarat. Ia harus menjadi anak laki-laki yang berani, jujur, dan tidak egois. Blue Fairy juga memberikan Pinocchio sebuah kutukan, yakni jika Pinocchio berbohong, maka hidungnya akan memanjang.

Dalam versi animasi, Pinocchio sempat berbohong beberapa kali hingga hidungnya terus memanjang. Namun, dalam versi live action, Pinocchio tidak pernah berbohong. Ia hanya pernah sengaja berbohong untuk membuat hidungnya panjang dan menjangkau sebuah kunci agar ia bisa bebas dari sebuah kurungan.

3. Kejadian dilahapnya Geppetto oleh Monstro

Pinocchio dan Geppetto mengarungi lautan (dok. Walt Disney Productions/Pinocchio)

Dalam live action, Geppetto dan Pinocchio dimakan oleh Monstro saat Geppetto mengarungi lautan untuk menemukan anak kayunya tersebut. Kisah ini cukup berbeda dengan versi orisinal, di mana Geppetto dimakan Monstro terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Pinocchio.

Penulis pribadi cukup menyayangkan perbedaan ini. Padahal, scene di mana Geppetto ditelan oleh Monstro merupakan puncak momen paling emosional dalam film yang terinspirasi dari novel The Adventures of Pinocchio ini.

4. Penampilan Monstro

Monstro (dok. Walt Disney Productions/Pinocchio)

Pada cerita orisinal, Monstro dikenal sebagai paus besar yang menguasai lautan. Ia menelan Geppetto, layaknya pada kisah Nabi Yunus as.

Namun, lain halnya dengan versi live action di mana Monstro digambarkan sebagai monster laut yang sering menyamar menjadi sebuah pulau. Penampilan Monstro pun tidak terlihat seperti ikan paus biasa, namun seperti monster dalam kisah fantasi.

5. Perubahan Pinocchio menjadi anak laki-laki nyata

Pinocchio dan Geppetto bergandengan tangan (dok. Walt Disney Productions/Pinocchio)

Dalam versi orisinal, Pinocchio berhasil membuktikan bahwa dirinya adalah anak laki-laki yang berani, jujur, dan tidak egois. Karenanya, Blue Fairy mengabulkan mimpi Pinocchio untuk menjadi anak laki-laki yang nyata.

Sementara itu, versi live action tidak memperlihatkan adegan tersebut. Ending film di mana Pinocchio berubah menjadi manusia diserahkan pada imajinasi penonton masing-masing.

Walaupun memiliki beberapa perbedaan dengan kisah orisinalnya, film live action Pinocchio layak ditonton dan cukup menghibur. Kamu bisa tonton film ini di streaming platform Disney+ Hotstar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us