Belakangan ini, dunia perfilman Indonesia sedang ramai dengan berbagai film horror yang berasal dari kisah nyata. Bahkan film horror yang ditampilkan di bioskop telah banyak menarik perhatian publik sehingga menjadi viral di berbagai media.
Jika kamu pecinta horor dan merasa senang tertantang dengan berbagai adegan yang menyeramkan, kalian harus baca persamaan unsur mistis dalam film Sewu Dino dengan film The Medium di bawah ini.
Film Sewu Dino mengisahkan pengalaman nyata yang dialami Sri saat bekerja, yang mana banyak sekali keanehan pada pekerjaan yang dilakukannya. Sri dan dua rekan perempuannya yang lain diminta untuk memandikan perempuan dengan perut besar yang kondisinya sudah hampir sekarat. Kejadian ini diperkirakan terjadi pada tahun 2001.
Sedangkan film The Medium berasal dari kisah nyata yang terjadi di Thailand Utara yang mengisahkaan tentang kepercayaan terhadap ilmu turun menurun yang berhubungan dengan praktik perdukunan.
Film Sewu Dino dan The Medium memiliki kesamaan kisah yang berhubungan dengan makhluk halus yang menguasai jiwa. Pada film Sewu Dino diceritakan perempuan yang sedang terkena santet. Santet berhubungan dengan makhluk halus sehingga menyebabkan korbannya kesurupan. Kesurupan yang ditujukkan menjadikan korban tidak dapat melakukan apa-apa selama seribu hari, dan hampir seperti mayat hidup.
Pada film The Medium pengaruh dari kerasukan makhluk halus menyebabkan tokoh yang bernama Ming tidak dapat mengontrol dirinya sehingga kerap berlaku menyimpang seperti anak-anak, pemabuk, bahkan tiba-tiba suara dan tingkahnya berubah menjadi tua.
Film Sewu Dino menampilkan banyak adegan yang menegangkan dan mengancam nyawa. Salah satu adegan yang ditampilkan adalah ketika Della tiba-tiba terbangun dengan kondisi kesurupan dan menyerang perawatnya sehingga menyebabkan nyawa Sri dan lainya terancam. Para pekerja yang merawat Della curiga bahwa mereka juga akan dikaitkan dengan situasi ini dan menjadi tumbal, namun tidak ada yang dapat mereka lakukan. Bahkan jika kabur, tidak ada jalan yang dituju dan sudah terdapat perjanjian di awal bahwa segala tugas harus dilaksanakan dengan tuntas.
Pada film The Medium, kerasukan yang dialami oleh tokoh juga mengancam nyawa mereka. Bagaimana tidak, jika menolak menjadi tempat bagi roh maka nyawa orang tersebut akan terancam.
Ritual yang dilakukan dalam kisah Sewu Dino antara lain ritual Basuh Sedo. Ritual ini dilakukan dengan mengguyur tubuh Della sesuai dengan Perintah Mbah Karsa. Sehingga seluruh pekerja yang merawat Della harus memandikan dan menjalankan semua ritual sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Mbah Karsa. Apabila melanggar atau terdapat ritual yang lupa, maka bahaya besar akan mengancam mereka semua.
Sedangkan pada film The Medium terdapat ritual pemurnian yang dilakukan untuk mengusir setaan dengan memasang dupa terbalik. Hal ini juga sebagai tanda buruk yang dilakukan oleh roh jahat. Tujuan dari ritual ini adalah untuk membebaskan Ming dan keluarganya dari jeratan roh yang menginginkannya.
Santet yang ada dalam tubuh Della berhubungan erat dengan dukun dan kutukan dari kisah terdahulu. Faktanya santet adalah ritual yang mematikan yang dapat merampas kesehatan jiwa dan raga dari manusia. Akibatnya korban akan sakit, lemah, atau bahkan agresif menyerang bahkan membunuh orang lain.
Plot cerita dari film The Medium menampilkan dokumentasi perdukunan di wilayah Isan, Thailand. Tim dokumenter ini lalu mengikuti keseharian Nim yang merupakan seorang dukun Thailand. Pada film tersebut, Nim sendiri percaya bahwa ia dirasuki oleh Dewa Bayan. Dewa Bayan nantinya akan berpindah ke setiap generasi anggota keluarga perempuan.
Itulah persamaan unsur mistis antara film Sewu Dino dan The Medium. Bagi kalian pecinta film horror yang sampai ketinggalan nonton kedua film ini ya!