Pesan Anies Baswedan Setelah Menonton The Voice of Hind Rajab

Jakarta, IDN Times – KlikFilm x Jakarta World Cinema (JWC) 2025 kembali menghadirkan film dengan pesan kemanusiaan yang kuat lewat pemutaran spesial The Voice of Hind Rajab di Auditorium ScreenX CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat malam (21/11/2025).
Film docudrama berdurasi 1 jam 29 menit ini memang tidak menampilkan adegan gore atau kekerasan ekstrem. Namun, tetap sulit ditonton karena menyajikan penderitaan nyata rakyat Palestina, khususnya dari sudut pandang seorang anak kecil. Mengisahkan perjuangan gadis Palestina berusia 6 tahun, Hind Rajab, yang terjebak dalam mobil terbakar di Gaza pada Januari 2024 setelah keluarganya tewas ditembak pasukan Israel.
Acara ini dihadiri sejumlah selebritas Indonesia seperti Dude Herlino, Fajar Bustomi dan tokoh nasional, Anies Baswedan. Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan memberikan respons emosional setelah menonton film tersebut.
1. Anies Baswedan sebut The Voice of Hind Rajab bukan film ringan

Usai pemutaran, pembawa acara dari KlikFilm menyampaikan bahwa film ini memang bukan tontonan biasa, melainkan karya yang menggugah nurani. Hal itu langsung diamini oleh Anies Baswedan yang ikut menonton bersama media dan tamu undangan.
"Anda enggak memberi jeda, karena film ini bukan film yang ringan. Saya rasa semua yang ada di ruangan ini merasakan," ujar Anies, yang langsung mengajak penonton memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghormatan.
Anies menilai film ini adalah kesaksian penting tentang keberanian untuk mendukung kubu yang tertindas ketika banyak pihak memilih diam.
"Film ini rasanya bicara tentang kesaksian. Kesaksian tentang keberanian untuk tetap mendengar, di saat begitu banyak memilih untuk diam dan mendiamkan. Kesaksian tentang kemanusiaan yang mencoba bertahan di tengah hantaman perilaku yang melampaui batas kemanusiaan," lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa rekaman suara dalam film ini bukan hasil rekayasa studio, melainkan suara asli Hind Rajab yang meminta pertolongan di tengah hujan peluru dan deru tank Israel.
"Semua yang menyaksikan film ini mendengar langsung suara yang itu bukan hasil rekaman di studio, tapi suara seorang anak yang mewakili hati nurani, meminta pertolongan, dan menggambarkan betapa dunia seakan tak berdaya," tuturnya sendu.
2. Anies samakan perjuangan Hind Hajab seperti perjuangan bangsa Palestina

Lebih dalam, Anies membandingkan perjuangan Hind "Hanood" Rajab dengan perjuangan panjang bangsa Palestina yang telah tertindas selama puluhan tahun, dan sampai detik ini belum selesai.
"Hind, Hanood, seperti bangsa Palestina yang meminta pertolongan, tersambungkan dengan sebagian tapi tak kuasa untuk menolong. Ini seperti potret tentang beratnya perjuangan yang dilewati oleh Hind selama satu hari, dilewati oleh bangsa Palestina selama puluhan tahun," katanya.
Menurutnya, film ini berhasil membuat penonton merasakan sakit yang sama, meski jauh dari Gaza. Ia pun memuji sang sutradara, Kaouther Ben Hania, yang mampu menghadirkan pengalaman emosional tersebut ke jutaan atau bahkan miliar penonton.
"Ini adalah sebuah karya yang luar biasa. Kaouther Ben Hania yang membuat film ini telah berhasil membawa kesadaran baru pada siapapun yang menonton," jelas Anies.
3. Ajakan Anies untuk menonton film The Voice of Hind Rajab

Tak kalah penting, Anies menegaskan kalau The Voice of Hind Rajab bukan sekadar tontonan, tetapi seruan nurani.
"Kita semua sering menonton film, tapi tidak semua film menghantam titik nurani paling dalam, dalam perasaan kita sebagaimana film dokumenter yang dibawakan oleh Ben Hania ini," ujarnya.
Dari situ, ia kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyaksikannya. Film ini sendiri baru tayang reguler di bioskop Indonesia mulai 26 November 2025.
"Mari kita tonton film ini. Ini bukan hiburan tapi ini bentuk membawa rasa pada kesadaran. Dan kita berterima kasih kepada KlikFilm yang sudah membawa film ini ke Indonesia," tutur Anies.
Menutup komentarnya, Anies mengungkap harapan agar film ini mampu memperluas empati dan menggerakkan aksi nyata untuk membantu saudara kita di Palestina.
"Mudah-mudahan lebih banyak yang terpanggil untuk bisa menolong Hanood-Hanood yang saat ini masih berada di Gaza, dan menjadi penyumbang bagi penyelamatan dan kemerdekaan bagi Palestina. Terima kasih," pungkasnya.


















