Komitmen Hingga Keluarga, Ini 5 Pesan dari Film Just Go With It

Awal kebohongan Danny muncul ketika ia ketahuan oleh Palmer masih menyimpan cincin dari pernikahannya yang gagal di masa lalu. Akibatnya, Danny mulai berbohong dan mengatakan bahwa ia akan segera bercerai dengan istrinya, Devlin (nama palsu Katherine).

Kebohongan adalah tindakan yang buruk dan tak ada habisnya. Sekali kamu sudah berbohong, maka kamu akan melakukan hal yang sama untuk menutupi kebohonganmu sebelumnya. Akhirnya kamu akan repot sendiri dengan segala kebohonganmu. Jadi, jangan lakukan hal itu ya.

Danny adalah dokter sekaligus pemilik klinik bedah, sementara Katherine adalah manajernya. Meskipun keduanya memiliki pekerjaan yang menjanjikan, baik Danny maupun Katherine tidak hidup berfoya-foya. Sehari-hari, Danny hanya mengenakan pakaian biasa. Sama pula dengan Katherine yang tidak terlalu memedulikan untuk tampil cantik, cukup apa adanya.

Dalam kondisi apa pun, hidup sederhana akan membuatmu jauh lebih bahagia. Daripada menghabiskan uang untuk hal-hal yang kurang penting, lebih baik kamu menabung untuk masa depan. Pikirkanlah jangka panjangnya.

Anak-anak Katherine ikut terlibat dalam kebohongan yang dibuat oleh Danny. Awalnya, Katherine sama sekali tidak menyetujui usulan Danny agar anak-anaknya menjadi anak-anak 'mereka'. Namun, Katherine akhirnya setuju karena anak-anaknya senang usulan tersebut. Seiring menghabiskan liburan besama di Hawaii, Danny malah menjadi sayang dan menganggap mereka sebagai keluarga.

Ketika kamu menghabiskan waktu bersama orang-orang tertentu secara terus-menerus dan timbul perasaan nyaman. Maka, tanpa kamu sadari sebuah keluarga perlahan telah terbentuk. Orang-orang terdekat dan dirimu menjadi sebuah keluarga.

Danny dan Katherine hanyalah berpura-pura sebagai pasangan suami istri. Tidak ada ketertarikan ataupun perasaan sama sekali di antara mereka. Namun, seiring berjalannya waktu keduanya kerap menghabiskan waktu bersama. Terutama ketika 'keluarga' mereka berlibur ke Hawaii. Benih-benih cinta pun tak bisa dipungkiri perlahan muncul.

Kita tak pernah tahu kapan, di mana dan kepada siapa kita akan jatuh cinta. Bisa saja teman, rekan kerja, tetangga, atau bahkan atasanmu di kantor. Cinta tak bisa ditebak dan di situlah letak keindahannya.

Sejak awal film, Danny digambarkan sebagai orang yang takut akan komitmen karena pernikahannya yang gagal. Ia pun kerap membuat kebohongan agar ia tidak terlihat sebagai pecundang. Menuju penghujung film, Danny menyadari bahwa ia mencintai Katherine serta anak-anaknya. Ia pun akhirnya rela menghadapi ketakutan terbesarnya yaitu komitmen dan memilih membangun keluarga bersama Katherine.

Orang sering kali takut berkomitmen dalam sebuah hubungan. Entah itu karena pengalaman masa lalu atau takut hubungan tersebut akan gagal. Satu hal yang pasti, agar sebuah hubungan bisa langgeng adalah adanya rasa saling mencintai dan komitmen satu sama lain.

Semoga pesan-pesan dari film Just Go With It diatas bisa bermanfaat pada kehidupanmu ya. Ingat, jangan takut komitmen dan sayangi keluargamu.