Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto para personil band Feast (instagram.com/@ffeast)

Berbeda dari karya-karya sebelumnya, .Feast hadir dengan karya yang lebih lembut. Sebab, biasanya band ini terkenal dengan karya yang emotif dan agresif dengan beat bising serta lirik kritis bertema sosiopolitik. Namun, "Nina" yang dirilis pada Juli 2024 berhasil menjadi lagu dramatik dengan melodi lembut dan lirik yang menyentuh sisi personal. Lagu tersebut dipersembahkan untuk anak dari gitaris .Feast bernama Nina yang juga keponakan bersama mereka. 

Selain mengungkapkan perasaan, lagu ini juga membawa pesan dari sosok ayah kepada anaknya atau bisa juga seseorang yang sudah dewasa kepada anak kecil. Dalamnya makna pada lirik lagu ini berhasil memberikan pesan universal untuk orang-orang untuk melalui fase pendewasaannya. Untuk memahaminya lebih dalam, berikut adalah enam pesan pendewasaan dari lagu Nina milik .Feast yang bisa kamu terapkan untuk tumbuh lebih baik. 

1. Hargai setiap momen yang ada, entah saat berjarak maupun tidak

ilustrasi pertemanan yang harmonis (pexels.com/Ron Lach)

Penghargaan terhadap momen erat kaitannya dengan attachment styles theory yang sangat mempengaruhi kehidupan dewasa. Dirangkum dari penelitian oleh Domingue & Mollen (2009), orang dewasa akan merasa aman jika memiliki hubungan atau attachment style yang sehat, saling percaya, dan saling mendukung. Hubungan ini sangat mempengaruhi kehidupan dewasa yang semakin rumit. 

"Beda kota pisah raga bukan masalahku, lihat wajahmu di layar ku tetap bersyukur"

Untuk dapat terhubung dalam hubungan bisa diusahakan dengan mengirim pesan atau menelpon jika jarak memisahkan. Bahkan, jika jarak sudah melampaui dimensi atau ketika seseorang yang disayang telah meninggalkan dunia, tetap berikan kasih sayang yang sama, seperti pada lirik di bawah ini.

"Jika ku berpulang lebih awal, tidak apa, berjumpa lagi di sana, aku tetap sama"

Perpisahan adalah hal yang wajar di fase tumbuh dewasa, hadapi saja dengan segala perasaan yang menyertainya. Sebelum perpisahan itu hadir, hargailah setiap momen dan bersyukurlah atas keberadaan orang-orang yang kamu cintai. Tunjukkan kasih sayang dan rasa cintamu sebaik-baiknya kepada mereka sebelum menyesal.

2. Perjuangan dan pengorbanan adalah bentuk cinta paling tinggi

ilustrasi seorang anak kecil dan orang dewasa saling berpegangan (pexels.com/Oleksandr P)

Menjadi dewasa perlu semakin memahami bahwa level cinta paling tinggi selalu diwujudkan dalam bentuk aksi. Hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah pada teori psikologi cinta Triangular Theory of Love dari Robert Sternberg, seorang psikolog asal Amerika. Ada tiga komponen cinta, yakni intimacy, passion, dan commitment. 

"Segala hal ku upayakan untuk melindungi, tunggu aku kembali lagi esok pagi"

Lirik di atas masuk dalam konteks commitment yang mencerminkan aksi nyata dalam hubungan. Bukan sekadar kata-kata manis dan romantis, tetapi juga sanggup berjuang dan berkorban. Entah itu dengan bekerja keras demi hidup yang nyaman ataupun berkorban atas sesuatu. Dewasa mengajarkanmu ikhlas karena pada akhirnya, segala hal akan dilakukan demi kebahagiaan orang-orang tersayang.

3. Dorongan untuk tumbuh dan hidup jauh lebih baik

ilustrasi perempuan yang pekerja keras (pexels.com/MART PRODUCTION)

"Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu, jadi lebih baik dibanding diriku..."

Lirik yang sering diputar dalam bentuk video di banyak platform media sosial khususnya TikTok dan Instagram itu dinilai sangat relatable dengan kehidupan dewasa. Selain muncul sebagai harapan dari generasi sebelumnya, lirik tersebut juga menjadi tamparan untuk tumbuh menjadi versi terbaik dari diri sendiri saat ini.

Arti dari frasa "cari panggilanmu", yakni mencari potensi dan jati diri sendiri yang dapat membentuk diri menjadi lebih baik. Viktor Frankl dalam bukunya Man's Search for Meaning menjelaskan bahwa setiap manusia memang harus menemukan tujuan atau panggilan untuk menjalani hidupnya dengan penuh arti. Dalam melakukan hal tersebut pun perlu saling memberi dukungan agar bisa menemukan jati diri dan panggilan hidup masing-masing.

4. Pentingnya menghargai setiap rasa di tengah ketidakpastian hidup

ilustrasi orang-orang yang bahagia (pexels.com/Elina Saonova)

Merayakan segala perasaan adalah hal yang terkadang masih susah dilakukan manusia dewasa. Padahal terlepas dari senang atau sedih, semua perasaan juga berhak diterima. Penerimaan atas segala perasaan ini dapat membuat diri merasa lebih lega untuk berdamai dan kembali hidup sebaik-baiknya. 

"Tuk sementara, kita tertawakan berbagai hal yang lucu dan lara selepas-lepasnya"

Lirik di atas menjadi pengingat atas konsep katarsis dalam sastra. Menurut Aristoteles, katarsis adalah pelepasan emosi yang memberikan kelegaan batin. Proses ini sangat penting untuk mencapai keseimbangan emosional. Dengan ini manusia harus meluapkan segala perasaan dengan bijak agar dapat hidup dengan sebaik-baiknya. Sebab, menahan emosi hanya akan menjadi bom waktu yang bisa meledak dan merugikan.

5. Menjaga komitmen untuk melindungi orang-orang yang dicintai

ilustrasi pasangan yang sedang mengobrol (pexels.com/Katerina Holmes)

Kehidupan dewasa akan dihadapkan dengan banyak keputusan besar. Salah satunya menjaga komitmen untuk melindungi orang yang dicintai. Entah itu pasangan hidup, anak atau keluarga. 

Lirik, "Namun selamanya diriku pasti berkutat tuk selalu jauhkanmu dari dunia yang jahat" merupakan refleksi dari realita tersebut. Dalam konteks teori psikologi perkembangan Erik Erikson, lirik dapat dikaitkan dengan tahap ketujuh pada teori tersebut berupa generativity vs stagnation yang menekankan pentingnya memberikan kontribusi positif pada generasi selanjutnya termasuk keluarga.

Ketika manusia memahami kerasnya dunia, tentu ada keinginan untuk melindungi orang-orang tercinta dari sisi keras tersebut. Frasa "jauhkanmu dari dunia yang jahat" dapat diwujudkan dengan mengajarkan cara "menjadi hebat" dengan "jadi lebih baik". Sebab, melindungi bukan sekadar menjauhkan dari bahaya langsung, tetapi juga membekali orang tercinta dengan kemampuan untuk mandiri dan menjadi lebih baik.

Pesan pendewasaan dari lagu Nina milik .Feast berhasil menjadi refleksi realita dan pengajaran penuh makna tentang cinta, pengorbanan, dan harapan di fase tumbuh dewasa. Dari setiap lirik yang menyiratkan pesan-pesan pendewasaan dinilai sangat relevan bagi siapa pun, terutama yang sedang menghadapi tantangan pendewasaan. Selain sebagai bentuk karya seni, lagu ini juga menjadi nasihat hidup yang dapat diaplikasikan dalam perjalanan hidup sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team