5 Pesan Penting yang Dapat Dipetik dari Film Just Mercy

Just Mercy adalah film yang mengangkat kisah nyata dari Bryan Stevenson, seorang pengacara berkulit hitam yang baru memulai kariernya dalam dunia hukum. Melihat kondisi orang-orang kulit hitam yang dijatuhkan ke dalam penjara tanpa bukti yang kuat, Bryan memutuskan untuk menjadikan mereka sebagai client nya. Salah satu narapidana yang dibelanya ialah Walter McMillian yang diperankan oleh Jamie Foxx.
Pada tahun 1987, Walter McMillian dijatuhi hukuman mati atas tuduhan membunuh seorang remaja perempuan yang berusia 18 tahun. Hukuman tersebut dengan mudahnya dijatuhkan kepadanya tanpa adanya bukti-bukti kuat yang mengarahkan Walter sebagai pembunuh remaja perempuan tersebut. Narapidana kulit hitam lain umumnya juga mendapatkan nasib yang sama dengan Walter pada saat itu dengan hukuman yang berbeda-beda pula.
Hal ini membuat sosok Bryan, karakter yang diperankan oleh Michael B. Jordan ingin membela mereka yang ia rasa dicurangi. Dalam perjalanannya, Bryan juga kerap dicurangi oleh oknum-oknum yang tidak suka akan kehadiran orang kulit hitam. Dalam yang mengangkat isu rasisme ini, terdapat beberapa pesan moral yang dapat diambil. Apa sajakah itu? Mari simak ulasan berikut.
1. Warna kulit tidak ada hubungannya dengan perilaku

Pada tahun 90an ke bawah, isu rasisme sangatlah kental sehingga kita banyak menemukan olok-olokan, ketidakadilan, bahkan lebih buruknya lagi perbudakan terhadap kaum kulit hitam. Contohnya kasus Walter McMillian, yang membuatnya harus dijatuhi hukuman mati tanpa bukti yang kuat. Dalam film ini terungkap bahwa terdapat oknum-oknum yang memang hanya tidak suka terhadap orang kulit hitam dan selalu mempersulit mereka tanpa alasan yang pasti.
Perilaku tidaklah ada hubungannya dengan warna kulit atau pun ras tertentu. Bagaimana bisa kita menyalahkan tindakan seseorang hanya sekedar karena warna kulit? pemikiran tersebut memang tidak masuk di akal. Namun masih ada saja orang yang mengutamakan ego dibanding akalnya. Hal tersebut menjadi bibit timbulnya isu rasisme.
2. Tekad yang kuat dapat mengubah hidup seseorang

Walter McMillian sempat memiliki fase dimana ia hanya pasrah menerima kondisi yang sangat merugikan dirinya. Seperti narapidana berkulit hitam lainnya, ia hanya dapat menunggu kapan hari eksekusinya dan tidak mencoba melawan karena itu akan semakin merugikan dirinya lagi. Bahkan ketika Bryan datang untuk memberitahu bahwa ia tertarik dengan kasusnya, Walter menolaknya dan tidak mau diberi harapan lagi oleh siapa pun.
Determinasi dari sosok Bryan dilihat oleh Walter dan juga narapidana yang lainnya. Mereka tahu bahwa Bryan bukanlah pengacara biasa yang hanya sekedar profesionalitas saja. Bryan ingin menegakkan hak dan wajah dari orang-orang kulit hitam di mata dunia. Berkat determinasi yang besar tersebut, banyak hidup narapidana yang memiliki masa depan lagi, termasuk Walter.
3. Uang bukanlah segalanya

Di dalam film ini, ego dan uang adalah musuh utama. Oknum yang menjadi petinggi kepolisian yang menangani kasus Walter McMillian berbuat curang dan membuat informasi yang salah sehingga Walter dinyatakan bersalah. Oknum tersebut menerima dana suap dari seseorang agar memalsukan informasi.
Saksi yang hadir di persidangan Walter pun menerima dana suap agar membuat pernyataan yang selalu merugikan Walter. Ralph Myers, orang yang ditunjuk menjadi saksi bekerja sama dengan pihak oposisi dari Walter dan Bryan untuk memenangi kasus ini dengan cara yang kotor. Namun pada akhirnya, hati kecil Ralph berhasil membuatnya untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi.
4. Kekuasaan dapat menjadi senjata yang tajam

Oknum-oknum yang menjadi petinggi pihak kepolisian mendapatkan kekuasaan atas kasus yang sedang mereka tangani. Apabila kekuasaan ini tidak digunakan dengan cara yang baik dan benar, maka itu akan menjadi senjata yang tajam untuk membuat kecurangan. Sebaliknya, jika kekuasaan dapat digunakan dengan cara yang benar, maka itu akan menjadi senjata yang tajam pula untuk menegakkan kebenaran.
Poin utamanya, senjata yang tajam bergantung kepada siapa yang memakai senjata tersebut. Pisau dapat digunakan untuk memotong bahan makanan yang mau dimakan dan juga dapat digunakan untuk membunuh seseorang. Sama halnya dengan kekuasaan, dapat digunakan untuk mencari keuntungan dengan cara apa pun, atau dapat digunakan untuk berbuat baik.
5. Kebenaran pada akhirnya akan selalu menang

Kebenaran yang coba diperjuangkan oleh Bryan pada akhirnya memenangkan persidangan kasus dari Walter. Walaupun sempat mengalami banyak kecurangan dari oknum-oknum yang tidak suka akan kehadirannya, Bryan selalu memiliki determinasi untuk membela hak kulit hitam untuk bebas berekspresi dan menjunjung tinggi kesetaraan. Segala macam ancaman yang ia dapatkan diubah menjadi motivasi untuk selalu optimis dalam menegakkan keadilan.
Hal ini menunjukkan kebenaran pada akhirnya akan selalu menang atas segala perbuatan yang bersifat negatif. Bagaimana pun cara untuk berbuat curang, kebenaran akan tetap terungkap karena kecurangan selalu memiliki banyak celah untuk dikalahkan. Itu alasan mengapa Bryan memenangkan banyak kasusnya yang ia tangani selain kasus Walter.
Itu dia beberapa pesan penting yang coba disajikan oleh sang penulis sekaligus sutradara, Destin Daniel Cretton melewati film Just Mercy. Sudahkah kalian menonton film ini?