Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukti Polisi Bikini Bottom Adalah Penegak Hukum yang Buruk, Apa Saja?

Bukti Polisi Bikini Bottom Adalah Penegak Hukum yang Buruk, Apa Saja?
Polisi Bikini Bottom (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)
Intinya sih...
  • Dosa paling konyol dari Polisi Bikini Bottom adalah prioritas penegakan hukum mereka yang benar-benar terbalik.
  • Polisi Bikini Bottom juga terkenal karena jadi langganan salah tangkap.
  • Kompetensi mereka dalam menyelidiki sebuah kasus benar-benar menyedihkan, bahkan sering kali tidak ada sama sekali.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di kota bawah laut Bikini Bottom yang penuh warna dan (sering kali) kekacauan, tentu saja ada pasukan polisi yang bertugas menjaga ketertiban. Layaknya penegak hukum di dunia nyata, mereka diharapkan bisa menangkap penjahat, mengatur lalu lintas, dan melindungi warga dari bahaya. Kita sering melihat mobil patroli mereka wara-wiri atau petugasnya muncul di saat-saat genting.

Namun, kalau sudah sering nonton SpongeBob SquarePants, kamu pasti sadar bahwa Departemen Kepolisian Bikini Bottom punya "standar operasional" yang, agak lain dari yang lain. Alih-alih fokus pada kejahatan serius, mereka justru punya obsesi aneh pada pelanggaran sepele, sering salah tangkap orang, dan kadang malah terlihat lebih sibuk melakukan hal absurd daripada menegakkan hukum. Pokoknya, siap-siap geleng-geleng kepala deh, karena artikel ini akan menyajikan bukti-bukti kenapa Polisi Bikini Bottom layak dapat gelar penegak hukum terburuk di dunia kartun. Simak sampai tuntas, ya!

1. Mereka punya prioritas yang aneh

Bukti Polisi Bikini Bottom Adalah Penegak Hukum yang Buruk, Apa Saja?
Polisi Bikini Bottom (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Dosa paling konyol dari Polisi Bikini Bottom adalah prioritas penegakan hukum mereka yang benar-benar terbalik. Mereka menunjukkan obsesi yang luar biasa akut terhadap pelanggaran membuang sampah sembarangan (littering), sekecil apa pun itu. Jangan coba-coba menjatuhkan bungkus permen atau sobekan kertas di dekat mereka, karena hukumannya bisa sangat tidak masuk akal, mulai dari denda besar hingga kerja sosial paksa. Puncaknya, SpongeBob bahkan pernah dijebloskan ke penjara selama 90 hari hanya karena serpihan SIM-nya yang robek jatuh ke tanah di episode Driven to Tears.

Ironisnya, saat mereka begitu galak pada urusan sampah, mereka justru menutup mata terhadap kejahatan atau situasi berbahaya yang jelas-jelas terjadi di depan mata. Aksi mengemudi ugal-ugalan Patrick yang nyaris menabrak panti asuhan (Driven to Tears) pun diabaikan. Kecelakaan mobil fatal hingga meledak (Something Smells), juga cukup ditempeli surat tilang di sisa-sisa kemudi. SpongeBob mengamuk dan menghancurkan setengah kota (Doing Time), mereka malah sibuk memukuli meteran parkir. Obsesi aneh pada sampah sambil mengabaikan bahaya nyata inilah, yang menjadi bukti utama betapa kacaunya prioritas mereka.

2. Salah tangkap seperti sudah jadi kebiasaan (terutama pada Nyonya Puff)

Nyonya Puff masuk penjara
Nyonya Puff masuk penjara (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Selain prioritasnya yang aneh, Polisi Bikini Bottom juga terkenal karena jadi langganan salah tangkap. Mereka sering kali terlalu malas atau tidak kompeten untuk mencari tahu siapa pelaku kejahatan yang sebenarnya, dan malah langsung menyalahkan orang terdekat atau yang paling mudah ditangkap. 

Korban paling sering dari ketidakadilan ini tentu saja adalah guru mengemudi SpongeBob, Mrs. Puff. Di episode Doing Time, meskipun jelas-jelas SpongeBob yang menyebabkan kehancuran massal, polisinya justru menangkap Mrs. Puff, sementara SpongeBob si biang kerok hanya diberi tilang ringan. Contoh lain adalah saat Squidward berkali-kali ditilang di episode Keep Bikini Bottom Beautiful karena sampah yang sebenarnya dibuang oleh Squilliam atau bahkan karena surat tilangnya sendiri jatuh.

3. Penyelidikan yang tidak menyeluruh

Bukti Polisi Bikini Bottom Adalah Penegak Hukum yang Buruk, Apa Saja?
Polisi Bikini Bottom (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Kalau kamu berharap Polisi Bikini Bottom melakukan investigasi TKP ala detektif, siap-siap kecewa berat. Kompetensi mereka dalam menyelidiki sebuah kasus benar-benar menyedihkan, bahkan sering kali tidak ada sama sekali. Contoh paling parah terlihat di episode Something Smells. Setelah napas bau SpongeBob menyebabkan sebuah mobil mengalami kecelakaan hebat hingga meledak (dan pengemudinya kemungkinan besar tewas), seorang petugas datang ke lokasi. Bukannya mengamankan TKP, mencari saksi, atau mencari tahu penyebabnya, ia malah cuek, langsung menulis surat tilang, menempelkannya di sisa-sisa kemudi yang hangus, lalu pergi begitu saja. Ini menunjukkan tingkat ketidakpedulian dan ogah ribet yang sudah level dewa!

4. Fokus pada hal-hal absurd saat kekacauan terjadi

Bukti Polisi Bikini Bottom Adalah Penegak Hukum yang Buruk, Apa Saja?
Polisi Bikini Bottom (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Bukti lain betapa tidak kompetennya Polisi Bikini Bottom adalah kebiasaan aneh mereka untuk fokus pada hal-hal yang sama sekali tidak penting, saat situasi genting sedang terjadi. Mereka seolah punya radar khusus untuk menemukan aktivitas absurd di tengah kekacauan besar. 

Contoh paling ikonik dan paling bikin geleng-geleng kepala ada di episode Doing Time. Saat SpongeBob sedang mengamuk, menghancurkan sekolah mengemudi Mrs. Puff, merusak sebagian kota, dan menabrakkan perahu ke panti jompo, apa yang sedang dilakukan oleh dua petugas polisi di dekatnya? Mereka malah terlihat sedang asyik memukuli sebuah meteran parkir, sama sekali nggak peduli dengan bencana yang sedang berlangsung. Ini adalah puncak dari ketidakbecusan dan prioritas yang aneh.

Pada akhirnya, polisi Bikini Bottom tuh secara konsisten membuktikan diri sebagai contoh penegak hukum yang kocak sekaligus tidak kompeten. Prioritas mereka yang aneh, investigasi yang ala kadarnya, dan seringnya mereka fokus pada hal absurd di tengah kekacauan, menjadikan mereka salah satu sumber komedi paling ikonik di SpongeBob SquarePants. Tentu saja, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah sebuah kartun satir, dan penggambaran mereka sama sekali tidak dimaksudkan untuk merepresentasikan lembaga kepolisian di dunia nyata, melainkan hanya bagian dari dunia bawah laut yang absurd saja, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Hype

See More

8 Momen Sonal Chauhan Nonton Konser Enrique Iglesias di Mumbai, Pecah!

02 Nov 2025, 14:07 WIBHype