5 Prediksi Film Detektif Hercule Poirot setelah A Haunting in Venice

18 Sep 2023, 06:15 WIB

Kenneth Branagh dalam film Murder on the Orient Express (dok. 20th Century Studios/Murder on the Orient Express)

Setelah mengajak penonton memecahkan misteri pembunuhan di kapal pesiar dalam Death on the Nile (2022), tahun ini Hercule Poirot (Kenneth Branagh) kembali lewat A Haunting in Venice (2023) yang diangkat dari novel karya Agatha Christie bertajuk Hallowe'en Party. Tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (13/9/2023), film arahan Kenneth Branagh ini mengambil pendekatan berbeda dibandingkan pendahulunya.

Dalam A Haunting in Venice, Branagh tak hanya berfokus pada upaya sang detektif dalam menyelesaikan kasus, tapi juga menyoroti kegamangan Poirot akibat berbagai fenomena supernatural yang dialaminya. Meski eksekusinya kurang sempurna, sulit ditampik kalau aspek horor yang diangkat berhasil membawa angin segar dalam petualangan Poirot kali ini.

Tak pelak, keberanian Branagh dalam mencampuradukkan genre tersebut membuat para penggemar berspekulasi mengenai kelanjutan kisah sang detektif di film-film berikutnya. Dari The Big Four yang kental dengan unsur spionase sampai klimaks yang emosional dalam Curtain: Poirot's Last Case, mana yang menurutmu pantas menjadi kasus Poirot selanjutnya, nih?

1. The Big Four

Kenneth Branagh dalam Death on the Nile (dok. 20th Century Studios/Death on the Nile)

Melihat keberanian Kenneth Branagh memasukkan unsur horor dalam A Haunting in Venice (2023), sebuah pertanyaan menarik pun mencuat. Bagaimana jika film Hercule Poirot selanjutnya juga mengambil pendekatan yang berbeda? Ala film spionase, misalnya. Jika Branagh tertarik dengan ide tersebut, maka The Big Four (1927) merupakan satu-satunya materi yang cocok untuk diadaptasi.

Novel ketujuh karya Agatha Christie ini tak hanya kental dengan unsur fiksi mata-mata dengan menampilkan konfrontasi sang detektif dengan empat penjahat besar internasional, namun The Big Four juga memiliki deretan karakter yang bakal seru kalau ditampilkan dalam live action. Salah satunya yakni Achille Poirot, "saudara kembar" Hercule Poirot.

2. The Murder of Roger Ackroyd

Kenneth Branagh dalam film A Haunting in Venice (dok. 20th Century Studios/A Haunting in Venice)

Disebut sebagai salah satu novel paling kontroversial dari Agatha Christie, The Murder of Roger Ackroyd (1926) mendobrak aturan penulisan pada masa itu dengan menggunakan teknik unreliable narrator alias narator yang tak dapat diandalkan. Dan mungkin, The Murder of Roger Ackroyd merupakan pelopor yang menginspirasi novel bergenre sejenis untuk menggunakan teknik tersebut.

Meski saat ini telah banyak film yang menggunakan unreliable narrator sebagai pondasi ceritanya, seperti Memento (2000), Shutter Island (2010), sampai Joker (2019), The Murder of Roger Ackroyd tetap menarik kalau sampai diangkat ke layar lebar.

Lagipula, kapan lagi bisa menyaksikan film Hercule Poirot yang diceritakan dari sudut pandang si pelaku kejahatan?

3. The A.B.C. Murders

Kenneth Branagh dalam film A Haunting in Venice (dok. 20th Century Studios/A Haunting in Venice)

Jika The Big Four bisa menjadi film Hercule Poirot dengan cita rasa James Bond, maka The A.B.C. Murders berpotensi menjadi pesaing film-film slasher masa kini, seperti Scream dan Halloween. Novelnya sendiri cukup unik karena menggabungkan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga sebagai penggerak cerita, di samping mengangkat teror serial killer yang membunuh korbannya berdasarkan urutan abjad.

Saking serunya, The A.B.C. Murders (1936) telah berkali-kali diadaptasi menjadi film, serial, bahkan sandiwara radio. Salah satu adaptasi terbaik The A.B.C. Murders dapat kamu simak dalam serial tiga episode berjudul sama yang tayang di BBC One sejak 2018.

Dibintangi John Malkovich dan Rupert Grint, alurnya gak kalah menggigit dari seri film Hercule Poirot!

4. The Mysterious Affair At Styles

Kenneth Branagh dalam film Death on the Nile (dok. 20th Century Studios/Death on the Nile)

Menilik tren pembuatan prekuel yang marak di jagat perfilman Hollywood belakangan ini, bukan tak mungkin kalau seri film Hercule Poirot bakal menempuh jalan serupa di masa depan. Jika terealisasi, mengangkat kisah sang detektif di The Mysterious Affair At Styles (1921), selaku novel pertama Agatha Christie, tentu menjadi pilihan yang bijak.

Novelnya sendiri mengambil latar selama Perang Dunia Pertama, saat Poirot dimintai bantuan oleh sahabat dekatnya, Arthur Hastings, untuk menyelidiki pembunuhan seorang wanita tua kaya yang tewas diracun.

Selain membayangkan bakal seintens apa ceritanya, para fans pun bertanya-tanya, siapa kira-kira aktor yang pantas memerankan Hercule Poirot muda?

5. Curtain: Poirot's Last Case

Kenneth Branagh dalam film Death on the Nile (dok. 20th Century Studios/Death on the Nile)

Seperti judulnya, Curtain: Poirot's Last Case (1975) menjadi penampilan terakhir Hercule Poirot sebelum Agatha Christie mengembuskan napas terakhirnya setahun kemudian. Uniknya, selaku penutup, Christie memilih untuk kembali ke "akar" dengan menempatkan Poirot dalam misteri pembunuhan domestik layaknya novel pertamanya, The Mysterious Affair At Styles.

Meski demikian, Curtain: Poirot's Last Case tak bisa diremehkan begitu saja. Selain mempunyai plot twist berlapis yang sanggup bikin pembaca terhenyak, novel ini juga menyoroti masa tua Poirot yang sekarat akibat sakit keras. Dengan kombinasi drama psikologis dan misteri yang solid, Curtain: Poirot's Last Case dapat menjadi penutup yang epik jika Kenneth Branagh berniat mengakhiri kisah sang detektif di film keempatnya kelak.

Sampai tulisan ini dibuat, memang belum ada konfirmasi resmi dari Kenneth Branagh terkait masa depan Hercule Poirot setelah A Haunting in Venice. Namun, dalam sebuah wawancara dengan Total Film, seperti dilansir dari Movieweb, James Prichard, selaku eksekutif produser, memastikan kalau masih akan ada proyek adaptasi novel Agatha Christie lainnya di masa depan. Duh, jadi gak sabar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.