5 Prediksi Pemenang Best Picture Oscar 2023, Cetak Sejarah Baru?

Film biopik yang mengangkat kisah hidup sang Raja Rock & Roll, Elvis Presley (Austin Butler), ini merupakan epic comeback bagi Baz Luhrmann, setelah film terakhir yang ia arahkan,The Great Gatsby, pada 2013 lalu. Meraup keuntungan sebesar 287,3 juta dolar AS, Elvis berhasil membuktikan kalau film biopik juga bisa meraih kesuksesan yang sama dengan film blockbuster.

Setelah meraih sejumlah nominasi di berbagai ajang penghargaan besar, seperti BAFTA dan Golden Globe (berhasil membawa pulang satu, yakni Best Actor – Motion Picture Drama untuk Butler), Elvis kembali menorehkan prestasi dengan mengantongi delapan nominasi di Academy Awards tahun ini, kecuali Best Director.

Meski demikian, tak menutup kemungkinan kalau Elvis akan menyabet Best Picture di Oscar 2023. Pasalnya, tahun lalu, AMPAS secara mengejutkan memenangkan CODA (2021) yang juga tak dinominasikan dalam kategori Best Director.

Meski hanya meraih tujuh nominasi di Academy Awards tahun ini, selisih satu nominasi dengan Elvis, sepak terjang film arahan Steven Spielberg ini tak bisa diremehkan begitu saja. Bermula dari Toronto International Film Festival (TIFF) 2022, The Fabelmans mendarat mulus di Golden Globe 2023 dengan membawa pulang dua piala, yakni Best Director dan Best Motion Picture - Drama.

Alasan lain The Fabelmans layak menyabet Best Picture Oscar 2023 adalah karena sang sutradara, Steven Spielberg. Dalam The Fabelmans, sang sineas berhasil menceritakan ulang kisah masa kecilnya lewat kacamata remaja pencinta sinema bernama Sammy (Gabriel LaBelle).

Selain itu, setelah Schindler's List (1993), belum ada lagi film arahan Spielberg yang berhasil memenangkan Best Picture Oscar. Enam film arahannya memang masuk nominasi, yakni Saving Private Ryan (1998), Munich (2005), War Horse (2011), Lincoln (2012), Bridge of Spies (2015), The Post (2017), dan West Side Story (2021).

Namun sayangnya, dikalahkan berturut-turut oleh Shakespeare in Love (1998), Crash (2004), The Artist (2011), Argo (2012), Spotlight (2015), The Shape of Water (2017), dan CODA (2021). Akankah Dewi Keberuntungan berada di pihak Spielberg kali ini?

Tak bisa dimungkiri, All Quiet on the Western Front adalah salah satu kejutan manis di Oscar tahun ini. Bagaimana tidak, gagal meraih Best Foreign Language Film di Golden Globe Awards 2023, film asal Jerman ini langsung membalik keadaan dengan meraih 14 nominasi BAFTA dan 9 nominasi Oscar, termasuk Best Picture.

Presentasi antiperang yang disuguhkan oleh All Quiet on the Western Front memang tak main-main. Tak hanya memaparkan secara detail bagaimana kengerian Perang Dunia I, film ini juga mengupas kondisi psikologis para pemuda yang "dipaksa" berperang dengan dalih pseudo-nasionalisme.

Peluang kemenangan All Quiet on the Western dalam kategori Best Picture memang masih fifty-fifty. Namun, mengingat kemenangan Parasite (2019), film asal Korea Selatan arahan Bong Joon Ho, dalam kategori Best Picture di Academy Awards ke-92, bukan tak mungkin film ini akan bernasib serupa.

Dari sepuluh film yang dinominasikan dalam Best Picture Oscar 2023, The Banshees of Inisherin merupakan film dengan alur cerita paling sederhana. Berlatar di pulau terpencil di Irlandia, film arahan Martin McDonagh ini berkisah tentang persahabatan yang kandas antara dua orang pria bernama Pádraic (Colin Farrell) dan Colm (Brendan Gleeson).

Meski ceritanya simpel, siapa sangka kalau The Banshees of Inisherin mampu mencuri perhatian juri sejumlah festival film dan ajang penghargaan bergengsi seperti Venice International Film Festival dan Golden Globe Awards? Bahkan, nuansa tragis dan lucu yang diusung McDonagh di film ini juga meluluhkan AMPAS yang memberi mereka sembilan nominasi, termasuk Best Picture.

Tak tanggung-tanggung, dari sembilan nominasi tersebut, empat di antaranya adalah kategori akting, yakni Best Actor (Colin Farrell), Best Supporting Actor (Brendan Gleeson dan Barry Keoghan), dan Best Supporting Actress (Kerry Condon). Wah, tak heran jika banyak yang mengatakan kalau The Banshees of Inisherin adalah pesaing terberat Everything Everywhere All at Once di Oscar tahun ini!

Ketika mendengar kata multiverse, orang pasti langsung mengaitkannya dengan film-film fantasi dan fiksi ilmiah. Yap, tak sedikit pun terlintas di benak para sinefil kalau genre film yang satu ini akan berjaya di ajang penghargaan sekelas Academy Awards. Apalagi, sampai masuk nominasi Best Picture. Kedengarannya sangat mustahil, bukan?

Namun, kemustahilan tersebut berhasil didobrak oleh Daniel Kwan dan Daniel Scheinert, sutradara dan penulis naskah, lewat Everything Everywhere All at Once. Tak disangka, film yang mengikuti petualangan seorang perempuan melintasi semesta paralel demi melawan penjahat ini mampu mencakup beragam isu yang universal, seperti suka duka kaum imigran, hubungan ibu dan anak, serta pernikahan.

Melihat hal itu, tak berlebihan jika AMPAS memberi Everything Everywhere All at Once sebelas nominasi di Oscar tahun ini. Ditunjang penampilan apik Michelle Yeoh, Ke Huy Quan, Jamie Lee Curtis, dan Stephanie Hsu (semuanya meraih nominasi di kategori akting), film ini layak menempati urutan pertama dalam daftar ini.

Meski salah satu dari lima film di atas berpotensi membawa pulang Best Picture di Academy Awards tahun ini, tak menutup kemungkinan kalau salah satu dari lima film lainnya, yakni Top Gun: Maverick, Tár, Avatar: The Way of Water, Women Talking, dan Triangle of Sadness, bakal mencuat sebagai kuda hitam.

Terutama Avatar: The Way of Water dan Top Gun: Maverick. Keduanya memiliki kesempatan besar mengulang kesuksesan The Lord of the Rings: The Return of the King (2003), sebagai sesama film blockbuster, dalam meraih Best Picture. Apa pun hasilnya, jangan lupa tandai 12 Maret di kalendermu, ya!