5 Profesi Marshel Widianto sebelum Jadi Pelawak Sukses

Pada berbagai kesempatan, Marshel menceritakan bahwa dirinya sempat berprofesi sebagai penonton bayaran untuk sejumlah acara musik di stasiun televisi swasta. Dalam satu hari, Marshel bisa menjadi penonton bayaran di tiga acara berbeda. Kala itu, Marshel hanya menerima honor Rp19 ribu saja per acara. Sehingga, total penghasilan Marshel setiap harinya sebagai penonton bayaran sekitar Rp57 ribu

Berkat pengalamannya jadi penonton bayaran, Marshel pun akhirnya bercita-cita ingin masuk ke dunia entertainment. Ia bertekad ingin menjadi seorang artis dan memperbaiki nasibnya.

Dalam podcast Deddy Corbuzier, Marshel mengaku bahwa ia pernah menjadi tukang ojek khusus untuk mengantar jemput pekerja seks komersial (PSK) atau yang biasa ia sebut dengan istilah anjelo.

Banyak suka dan duka yang dialami Marshel saat berprofesi sebagai anjelo. Mulai dari mendengarkan curhatan penumpangnya yang tak dibayar oleh pelanggan, sampai tak sengaja kena muntahan si penumpang di tengah jalan akibat terlalu mabuk.

Lewat pekerjaannya ini, Marshel mengaku dibayar sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu sekali jalan. Angkanya bergantung pada suasana hati dan isi dompet si penumpang hari itu. Tak jarang Marshel bisa mendapatkan tip lebih jika penumpangnya kebetulan juga memperoleh bayaran tambahan dari pelanggan mereka.

Di kanal Youtube milik Hesty Purwadinata, Marshel menuturkan pengalaman masa lalunya sebagai penjual minyak angin palsu. Aksinya ini terbongkar oleh salah seorang pembeli yang merasa minyak angin milik Marshel tidak sepanas minyak angin biasanya. Setelah dilakukan pengecekan, terbukti minyak angin dagangan Marshel ternyata palsu. Karena merasa kesal, si pembeli pun mengamuk dan memukuli Marshel hingga giginya tanggal.

Gara-gara permasalahan ini juga Marshel sempat dilaporkan ke pihak berwajib. Akibatnya, ia terpaksa mendekam di hotel prodeo selama beberapa hari.

Selain melakoni tiga profesi di atas, Marshel Widianto rupanya juga pernah berprofesi menjadi mata elang. Ketika diwawancarai oleh Gofar Hilman, Marshel menceritakan pengalaman uniknya tersebut.

Berbekal ponsel jadul tipe communicator, Marshel ditugaskan untuk mengawasi jalan raya di sekitar kawasan Tanjung Priuk untuk mengecek berbagai kendaraan bermotor yang dicurigai menunggak kewajiban kredit motor pada leasing. Setelah berhasil menemukan targetnya, Marshel biasanya akan mengajak si pemilik kendaraan datang ke kantor leasing tempatnya bekerja agar bisa segera melunasi tunggakannya.

Saat masih berusia sekitar 5-6 tahun, Marshel berulang kali dimintai tolong oleh kenalannya mengantarkan paket yang ia kita bedak. Tanpa rasa curiga, Marshel kecil pun menyanggupi permintaan tersebut.

Setelah selesai menjalankan tugasnya, ia menerima bayaran berupa mainan mobil tamiya yang tergolong mahal waktu itu. Marshel tidak mengetahui bahwa paket yang selama ini ia antarkan adalah narkoba. Ia baru tahu kebenarannya ketika usianya menginjak 13 tahun.

Itulah kelima profesi yang pernah dilakoni oleh Marshel Widianto sebelum sukses meniti kariernya sebagai stand-up comedian ternama. Dari Marshel kita dapat belajar, bahwa kesuksesan harus diraih dengan kerja keras dan kegigihan. Setuju?