Masalah perceraian artis Atalarik Syach dan Tsania Marwa masih belum usai. Saat ini, Atalarik dan Tsania sedang memperebutkan hak asuh kedua anak mereka.
Pada April 2021, Tsania dinyatakan memenangkan hak asuh dan berhak melakukan eksekusi pengasuhan anaknya. Ini dia 5 fakta perceraian Atalarik Syach dan Tsania Marwa yang masih memperebutkan hak asuh!
Berawal dari cinta lokasi, Atalarik Syach dan Tsania Marwa resmi menikah pada 10 Februari 2012. Selalu jauh dari gosip miring, keduanya mengumumkan kabar perceraian yang membuat masyarakat terkejut.
Sebelum resmi bercerai pada 15 Agustus 2017, Atalarik dan Tsania sudah dikaruniai dua orang buah hati. Meski sudah empat tahun berlalu, masalah perebutan hak asuh mereka belum juga usai.
Paska perceraian dua artis Indonesia ini, dikabarkan jika Tsania cukup sulit bertemu dengan kedua buah hatinya. Karena anak-anak mereka tinggal bersama keluarga Atalarik.
Permasalahan ini semakin memuncak ketika Tsania bersama dengan Pengadilan Agama Cibinong dan kepolisian datang ke rumah keluarga Atalarik. Mereka berencana untuk melakukan eksekusi pengasuhan terhadap kedua anak Tsania.
Sejak Desember 2020, Tsania Marwa mengajukan gugatan hak asuh anak kepada mantan suaminya. Menunggu cukup lama, pada April 2021, gugatannya disetujui oleh Pengadilan Agama Cibinong.
Menurut SOP yang berlaku, Atalarik seharusnya menyerahkan kedua buah hati mereka kepada Tsania pada Kamis (29/4/2021). Tidak berjalan lancar, melalui media Tsania menyampaikan kronologi eksekusi tersebut.
Tsania merasa sedih dan kecewa ketika kedua buah hatinya tidak mau bertemu dengannya. Kedua anaknya memilih mengunci diri di dalam kamar dan tidak mau ikut dengannya.
"Umi mau culik aku, ya?" itu merupakan dialog pertama yang anak Tsania ucapkan ketika bertemu dengannya. "Ya gimana bisa disimpulin sendiri kali ya kalau anak umur lima tahun setengah bisa ngomong kayak begitu tuh kira-kira gimana?" ucap Tsania.
"Logis gak anak umur lima tahun mempunyai pikiran kayak gitu?" lanjutnya. Tsania harus menunggu berjam-jam mengetuk pintu kamar buah hatinya ketika eksekusi tersebut berlangsung.
Saat eksekusi berlangsung, Atalarik Syach memang tidak berada ditempat. Melainkan keluarganya, termasuk sang ibu yang menyambut kehadiran Tsania.
Kehadiran Polres Cibinong dan PROVOS dianggap sebagai tindakan yang tidak diperlukan. Menurut Atalarik, hal itu bisa menyebabkan kedua buah hatinya takut dan memancing kerusuhan.
Melalui surat terbuka berisi tujuh poin yang ia bagikan di Instagram, Atalarik menuliskan "Coba kita pikirkan bersama, anak-anak saya justru akan dieksekusi dari rumah mereka sendiri. Rumah yang nyaman tempat mereka tumbuh dan tetap ceria selama ini walaupun orangtuanya bercerai."
Berbanding terbalik dengan pernyataan Atalarik, Tsania menyampaikan jika agenda eksekusi tersebut memang sudah seharusnya dilakukan. Kehadiran Polres Cibinong dan Pengadilan Agama Cibinong termasuk dalam SOP mereka.
Atalarik menyayangkan karena tindakan eksekusi tersebut dilakukan pada bulan Suci Ramadan. Atalarik sebelumnya mengimbau bahwa, "Saya memohon kepada Komisi Perlindungan Anak Daerah Cibinong agar menyampaikan eksekusi tersebut selepas Idul Fitri 1442H."
Menurut Atalarik, kedua buah hatinya lebih memilih untuk tinggal bersamanya. Eksekusi hak asuh pada Kamis (29/4/2021) yang sempat ditunda akan kembali dilakukan.
Itu dia 5 fakta perceraian Atalarik Syach dan Tsania Marwa yang masih memperebutkan hak asuh anak! Semoga masalah ini segera selesai, ya. Sehat selalu untuk keluarga Atalarik dan Tsania!