7 Rekomendasi Buku dari Musisi Laufey, Didominasi Novel Sastra

Small Things Like These adalah novel tipis penulis Irlandia, Claire Keegan yang difavoritkan banyak pembaca. Meski tipis, pesan dan ceritanya powerful, lengkap dengan serpihan sejarah dan isu sosial yang mewarnainya. Ceritanya berkutat pada seorang pegawai tambang batu bara yang hidup di sebuah kota kecil bersama istri dan kelima putrinya. Suatu hari, ia menyaksikan kejadian yang mengusik kompas moralnya. Novela ini sudah difilmkan dengan Cillian Murphy sebagai lakon. 

Masih edisi novel tipis, Laufey juga merekomendasikan novel psikorama, Girl, Interrupted. Novel ini mengikuti perspektif seorang remaja yang didiagnosa mengidap penyakit mental dan diungsikan keluarganya di sebuah institusi untuk pengobatan. Di sinilah, kita dibuat bingung. Benarkah sang lakon memang butuh pengobatan atau justru berada di gedung rumah sakit jiwa itu bisa memperburuk keadaannya. Novel ini juga sudah difilmkan dan dibintangi Winona Ryder dengan judul sama, Girl, Interrupted (1999).

Sex and Rage masih bertema feminisme, mengikuti sudut pandang perempuan muda bernama Jacaranda. Ia tipikal perempuan muda yang ingin mencoba berbagai hal baru. Mulai dari menekuni beberapa macam profesi, pindah dari satu kota ke kota lain, hingga menjalin hubungan dengan beberapa orang berbeda. Menurut Laufey, ini novel tentang perempuan terbaik yang pernah ia baca. 

Novel Elektra adalah sebuah narasi alternatif yang mencoba meneropong tokoh perempuan dalam mitologi Yunani. Ada tiga perempuan yang dibahas, yakni Clytemnestra, Cassandra, dan Elektra. Bila di berbagai produk budaya, perempuan mayoritas hanya jadi elemen dekoratif, di novel ini mereka punya suara dan perspektif yang jadi kunci di dalam plot. Elektra mengonfirmasi kegemaran Laufey yang suka membaca buku sastra bermuatan feminisme, nih. 

The Secret History bakal mengingatkanmu pada film Saltburn (2023) karya Emerald Fennell yang dibintangi Jacob Elordi dan Barry Keoghan. Ia ditulis dari perspektif Richard, pria kelas menengah yang biasa-biasa saja dan berhasil masuk ke sebuah kampus elite. Di sana ia menemukan komunitas yang bersedia menerimanya, tetapi ini bukan komunitas biasa. Anggota-anggotanya datang dari kalangan elite, cerdas, tetapi juga eksentrik. 

Joy Luck Club adalah novel sastra klasik yang berhasil mengeksplor isu konflik antargenerasi dan yang paling seru diambil dari perspektif perempuan, yakni ibu dan anak perempuannya. Ada empat ibu di sini yang punya pengalaman berbeda-beda, tetapi mereka semua datang dari latar belakang imigran Asia di Amerika Serikat. Sebagai keturunan China yang tinggal di negara Barat, rasanya gak sulit buat Laufey untuk melihat relevansi pengalamannya dengan cerita novel ini. 

Disebut sebagai salah satu novel life-affirming (jenis buku yang mempromosikan semangat untuk terus jalani hidup), The Summer Book berkutat pada hubungan Sophia dengan neneknya. Tak banyak yang terjadi dalam buku ini, tetapi cara mereka melihat keindahan alam dan dunia secara umum bisa membuatmu bagai menyelami negeri dongeng. Ringan, magis, dan menghangatkan hati, seperti lagu-lagunya Laufey. 

Dari tujuh rekomendasi buku Laufey tadi, kamu jadi tahu sumber inspirasi dari karya-karya brilian sang musisi. Buku memang sekuat itu pengaruhnya. Sudah tahu begini, rasanya rugi kalau kamu tak mau coba baca buku!