7 Rekomendasi Film Animasi Pixar Era 2010-an

Toy Story 3 (dok. Pixar/Toy Story 3)

Film ini melanjutkan kisah Woody, Buzz, dan kawan-kawan ketika Andy bersiap masuk kuliah. Para mainan harus menghadapi perpisahan dan akhirnya tinggal di tempat penitipan anak. Hal ini memunculkan konflik dan petualangan baru.

Awalnya, mereka merasa lingkungan baru itu penuh keceriaan. Namun, mereka segera sadar bahwa tidak semua mainan diperlakukan dengan baik. Ketika menemukan ancaman dari Lotso, boneka beruang yang terlihat ramah, tapi licik, para mainan harus bersatu untuk melarikan diri. Misi mereka penuh aksi, emosi, dan rasa persaudaraan.

Inside Out (dok. Pixar/Inside Out)

Film ini mengajak penonton masuk ke dalam pikiran seorang gadis kecil bernama Riley. Ia adalah gadis 11 tahun yang tengah menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Emosi-emosi seperti Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust berperan sebagai karakter utama yang mengendalikan pikirannya.

Awalnya, Joy berusaha mendominasi agar Riley selalu bahagia. Namun, konflik muncul ketika Sadness mulai ikut memengaruhi. Ketika Joy dan Sadness terseret keluar dari pusat kendali, mereka berkelana melewati memori jangka panjang dan imajinasi Riley. Mereka pun bertemu banyak emosi lain. Inside Out menjadi salah satu film Pixar paling inovatif karena berhasil menggambarkan psikologi dengan cara kreatif.

Coco (dok. Walt Disney Pictures/Coco)

Coco membawa penonton menyelami budaya Meksiko melalui kisah Miguel, bocah yang bercita-cita menjadi musisi meski keluarganya melarang musik. Saat mencoba mencari jati diri, ia terjebak di Dunia Arwah dan harus menemukan jalan pulang sambil mengungkap rahasia keluarganya. Dalam perjalanannya, Miguel berkenalan dengan Hector, sosok jenaka yang ternyata menyimpan rahasia penting.

Film ini merayakan pentingnya ingatan, keluarga, dan warisan budaya. Musik dan visualnya penuh warna dan emosional, terutama dalam lagu "Remember Me". Coco menjadi film yang menyentuh hati dengan pesan universal tentang cinta dan kenangan.

Brave (dok. Pixar/Brave)

Brave menampilkan latar alam Skotlandia yang indah dan karakter perempuan kuat dalam dunia dongeng. Kisahnya tentang Merida, seorang putri Skotlandia pemberani. Ia menolak mengikuti tradisi kuno dan ingin menentukan nasibnya sendiri.

Namun, dalam pemberontakannya, ia secara tak sengaja mengutuk ibunya menjadi beruang. Merida lantas harus menemukan cara untuk mematahkan kutukan tersebut sebelum terlambat. Dalam perjalanannya, ia pun belajar arti keberanian sejati. Film ini mengusung tema hubungan ibu dan anak yang kompleks serta pertumbuhan karakter melalui konsekuensi pilihan.

The Good Dinosaur (dok. Pixar/The Good Dinosaur)

Film ini menawarkan premis alternatif sejarah: bagaimana jika asteroid yang memusnahkan dinosaurus tidak pernah menghantam Bumi? Ceritanya mengikuti Arlo, seekor Apatosaurus muda yang tersesat dan harus menemukan jalan pulang dengan bantuan bocah manusia liar bernama Spot. Hubungan unik mereka mengajarkan Arlo tentang keberanian, kehilangan, dan arti keluarga.

Perjalanan penuh tantangan ini membawa Arlo menghadapi rasa takutnya sekaligus menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri. The Good Dinosaur menyuguhkan kisah persahabatan yang menyentuh. Meski alurnya sederhana, film ini menonjol lewat lanskap alam yang menakjubkan.

Toy Story 4 (dok. Pixar/Toy Story 4)

Sekuel ini memperkenalkan karakter baru bernama Forky, mainan dari sampah yang mengalami krisis eksistensial. Sementara itu, kehidupan Woody berubah setelah mainan-mainan Andy menjadi milik Bonnie, gadis kecil yang penuh imajinasi. Woody berjuang untuk menemukan perannya dalam dunia yang terus berubah.

Ketika Forky menghilang, Woody berusaha mencari dan mengembalikannya pada Bonnie. Petualangan itu kemudian membawa Woody bertemu kembali dengan Bo Peep, kekasih lamanya. Ia juga dihadapkan pada pilihan sulit: tetap bersama Bonnie atau menemukan kebebasan bersama Bo.

Cars 3 (dok. Pixar/Cars 3)

Lightning McQueen menghadapi generasi pembalap baru yang lebih cepat dan canggih. Hal ini membuat McQueen meragukan tempatnya di dunia balap. Meski demikian, McQueen tidak mau menyerah begitu saja. Untuk tetap relevan, ia bekerja sama dengan pelatih muda bernama Cruz Ramirez yang membantunya kembali ke lintasan.

Hubungan mereka berkembang menjadi mentor dan murid yang saling menguatkan. Film ini kembali ke akar emosional seperti film pertama, setelah film kedua yang lebih condong ke aksi. Dengan balapan yang mendebarkan dan karakter yang berkembang, Cars 3 menyajikan penutup yang memuaskan.

Film-film Pixar dari era 2010-an memperlihatkan evolusi narasi dan teknologi animasi yang mengesankan. Dari kisah penutup yang emosional hingga petualangan imajinatif, studio ini terus menginspirasi penonton lewat cerita yang bermakna dan visual yang menawan. Tak hanya untuk anak-anak, film-film ini juga mengandung kedalaman emosi yang bisa dirasakan oleh penonton dewasa. Melalui berbagai karakter dan latar cerita yang beragam, Pixar berhasil menyentuh tema universal, seperti cinta, kehilangan, keluarga, serta pertumbuhan diri. Film mana yang jadi favoritmu?