8 Rekomendasi Film Christopher Nolan di HBO Max, Wajib Tonton!

Interstellar (dok. Paramount Pictures/Interstellar)

Film ini mengikuti Cooper, seorang mantan pilot NASA. Kini, ia menjadi petani di tengah krisis global akibat kerusakan lingkungan. Cooper kemudian direkrut untuk bergabung dalam misi mencari planet baru yang layak huni demi menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Perjalanan ini membawanya melintasi lubang cacing menuju galaksi lain yang penuh misteri dan bahaya.

Interstellar tidak hanya berbicara soal luar angkasa, tetapi juga soal hubungan keluarga, terutama ikatan seorang ayah dengan putrinya. Setiap adegan terasa megah sekaligus emosional, menjadikannya salah satu karya Nolan yang paling menyentuh hati. Musik oleh Hans Zimmer semakin memperkuat rasa haru dan kagum di sepanjang film.

The Dark Knight (dok. Warner Bros./The Dark Knight)

Film ini melanjutkan kisah Batman setelah Batman Begins. Kali ini, Bruce Wayne harus berhadapan dengan Joker, penjahat misterius dengan gaya anarkis. Joker hanya ingin menciptakan kekacauan. Pertarungan antara keduanya menjadi inti cerita yang menegangkan.

Joker versi Heath Ledger ini tampil begitu ikonik, menantang Batman bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara moral. Setiap aksinya membuat Gotham semakin dekat dengan kehancuran, sementara Batman bersama Harvey Dent dan Komisaris Gordon berusaha menjaga kota tetap berdiri. The Dark Knight bukan sekadar film pahlawan super, melainkan juga thriller kriminal yang gelap dan kompleks.

Inception (dok. Legendary Pictures/Inception)

Inception mengangkat premis tentang dunia mimpi yang bisa direkayasa. Menceritakan Cobb, seorang pencuri profesional yang bisa menyusup ke dalam alam bawah sadar orang lain untuk mencuri informasi penting. Ia ditawari misi berbahaya. Bukan mencuri ide, melainkan menanamkan ide ke dalam pikiran seseorang.

Dalam misi itu, Cobb dan timnya harus melewati lapisan-lapisan mimpi yang semakin rumit. Namun, semakin dalam mereka masuk, semakin kabur batas antara realitas dan imajinasi. Sementara itu, masa lalu Cobb yang penuh trauma terus menghantui setiap langkahnya. Film ini suguhkan efek visual spektakuler.

The Prestige (dok. Warner Bros./The Prestige)

Film ini mengambil latar pada era Victoria di London. Menceritakan persaingan dua pesulap, Robert Angier dan Alfred Borden. Awalnya mereka adalah rekan, tetapi satu tragedi membuat hubungan keduanya berubah menjadi permusuhan yang penuh dendam. Mereka berlomba menciptakan trik sulap paling hebat untuk saling mengalahkan.

Persaingan itu semakin berbahaya ketika Borden menemukan trik teleportasi misterius, sementara Angier rela melakukan apa saja untuk mengungkap rahasianya. Dalam proses itu, keduanya terjerat dalam lingkaran obsesi yang menghancurkan kehidupan pribadi masing-masing. The Prestige memadukan drama psikologis, misteri, dan sedikit sentuhan sains fiksi.

Dunkirk (dok. Warner Bros./Dunkirk)

Dunkirk mengambil sudut pandang unik dari peristiwa evakuasi pasukan Sekutu pada Perang Dunia II. Nolan membagi narasi ke dalam tiga perspektif berbeda: darat, laut, dan udara. Setiap jalur punya rentang waktu berbeda, namun akhirnya bertemu dalam satu klimaks yang menegangkan.

Film ini minim dialog, lebih menekankan pada visual dan suara untuk membangun suasana yang penuh kecemasan. Setiap prajurit yang terjebak di pantai Dunkirk menunggu pertolongan sambil mendengar deru pesawat musuh. Film ini terus menjaga ketegangannya dari awal hingga akhir.

Tenet (dok. Warner Bros./Tenet)

Film ini menghadirkan konsep unik tentang inversi waktu, di mana manusia bisa bergerak mundur di dalam arus waktu. Ceritanya mengikuti seorang agen rahasia tanpa nama. Ia direkrut untuk mencegah bencana global yang melibatkan teknologi masa depan. Tugas ini membawanya ke dalam dunia spionase yang penuh teka-teki.

Sang protagonis dibantu Neil, agen misterius yang menyimpan banyak rahasia. Mereka harus melawan musuh yang mampu memanipulasi waktu, sehingga pertempuran berlangsung dalam alur yang tak biasa. Tenet merupakan film Nolan yang paling kompleks. Meski sulit dipahami, sajian visualnya tetap memberikan pengalaman sinematik yang memukau.

Batman Begins (dok. Warner Bros./Batman Begins)

Film ini menjadi awal kebangkitan Batman dalam versi Nolan. Bruce Wayne yang kehilangan orang tuanya sejak kecil tumbuh dengan trauma dan dendam. Ia kemudian berkelana ke berbagai penjuru dunia, mencari cara untuk melawan kejahatan dan menemukan makna dari simbol kelelawar.

Kembali ke Gotham, Bruce menghadapi mafia kota serta ancaman dari organisasi kriminal besar yang dipimpin Ra’s al Ghul. Dengan bantuan Lucius Fox dan Alfred, ia membangun identitas baru sebagai Batman, simbol harapan sekaligus ketakutan. Batman Begins membawa kisah superhero ini dengan nuansa yang lebih gelap.

The Dark Knight Rises (dok. Warner Bros./The Dark Knight Rises)

Penutup dari trilogi The Dark Knight ini masih suguhkan aksi spektakuler. Bruce Wayne yang sudah pensiun kembali mengenakan topengnya. Kali ini, ia berhadapan dengan teroris Bane. Ancaman yang datang jauh lebih besar dan nyaris membuat Batman tak berdaya.

Di tengah perjuangannya, Bruce juga bertemu dengan Catwoman, sosok ambigu yang bisa jadi teman atau lawan. Film ini menampilkan perjalanan Bruce menuju titik terendah sekaligus kebangkitannya kembali sebagai pahlawan. Nolan berhasil menyeimbangkan aksi megah dengan epilog yang memuaskan bagi karakter-karakternya.

Delapan film garapan Christopher Nolan di atas dapat kamu saksikan di HBO Max. Mulai dari perjalanan di luar angkasa, teka-teki mimpi, perang epik, hingga pertarungan moral seorang superhero. Karya Nolan selalu memberikan pengalaman menonton yang intens dan tak terlupakan.