9 Rekomendasi Film Horor Terseram Berlatar Era Medieval

Bak jatuh tertimpa tangga, seorang wanita yang baru saja melahirkan anak harus kehilangan suaminya yang bunuh diri akibat terjangkit penyakit wabah hitam. Tidak hanya itu, dia juga dituduh sebagai penyihir hanya karena dirinya menolak cinta sang tuan tanah. 

Akibat fitnah tersebut, Grace Haverstock (Charlotte Kirk), harus dihukum dengan berbagai metode mengerikan di kurungan milik Judge Moorcroft (Sean Pertwee), seorang pemburu penyihir paling brutal di Inggris. 

Hagazussa diambil dari bahasa Jerman kuno yang artinya penyihir. Film ini mengambil latar waktu pada abad ke-15 dan berlatar tempat di desa terpencil dekat pegunungan Alpen Austria. Film ini mengisahkan seorang anak bernama Albrun (Aleksandra Cwen) yang tinggal berdua bersama ibunya (Claudia Martini). 

Mereka berdua hidup terisolasi dan diasingkan oleh warga karena dituduh sebagai keluarga penyihir. Sang ibu yang menderita sakit akhirnya meninggal dunia, dan Albrun harus hidup sebatang kara. Saat Albrun menginjak dewasa dan memiliki anak, sejarah pun terulang, mereka kembali hidup diasingkan dan dicap sebagai pemilik ilmu sihir. 

Puncak konflik terjadi setelah Albrun berada dalam titik terendahnya yang lelah dirundung, dikucilkan, dan difitnah. Tiba-tiba sumber air desa menjadi berpenyakit dan mengundang wabah. Sederet kejadian mengerikan pun juga terjadi di sana. Misteri pada film ini disimpan sampai akhir. Sinematografi film ini terbilang sangat indah, namun berhasil memberikan atmosfer isolasi yang mencekam.

Film ini terdiri dari tiga segmen cerita. Yang pertama adalah The Enchanted Doe, mengisahkan Raja (John C. Reilly) dan Ratu dari Longtrellis (Salma Hayek) yang mendambakan kehadiran sosok anak. Sang ratu kemudian mengambil 'jalan pintas' dan meminta bantuan penyihir untuk membuatnya hamil. 

Segmen kedua berjudul The Flea, yang mengisahkan Raja dari Highhills (Toby Jones) yang tidak memiliki istri dan terobsesi dengan kutu. Dan segmen terakhir berjudul The Flayed Old Lady yang berfokus pada kontroversi Raja dari Strongcliff (Vincent Cassel) yang mata keranjang dan meniduri setiap wanita cantik yang ia temui. 

Segmen pertama, mengisahkan raja dan ratu yang merupakan pasangan cinta sejati, namun tidak memiliki anak. Segmen kedua, menceritakan seorang raja yang memiliki anak perempuan namun tidak memiliki sosok ratu. Dan segmen terakhir, mengisahkan keluarga raja yang lengkap, tetapi memiliki sosok raja yang hobi selingkuh. Masing-masing segmen diceritakan dengan elemen horor tersendiri.

Sebuah keluarga bahagia yang relijius hidup damai di sebuah hutan pedalaman Inggris. Kedamaian mereka perlahan sirna setelah anak terakhirnya menghilang tanpa jejak. Masih dirundung duka kehilangan, keluarga tersebut kembali diterpa ujian kelaparan akibat gagal panen dan hewan ternak mereka yang jatuh sakit.

Tragedi demi tragedi menimpa mereka, dan perlahan membuat setiap anggota keluarga menggila dan menyerang satu sama lain. The VVitch merupakan historical horror yang minim jumpscare dan memiliki atmosfer traumatis yang kental. 

Seorang pendeta medieval meninggal secara tragis dan misterius. Gereja menduga bahwa kematiannya ini merupakan ulah penyihir. Seorang penyelidik bernama Mateho (Jake Stormoen) pun akhirnya diutus untuk menyelidiki kematian misterius tersebut. 

Mateho merupakan pria yang rasional dan logis. Dia tidak percaya dengan hal takhayul, seperti penyihir dan kutukan. Setelah beberapa pendeta kembali mengalami kematian yang misterius, kepercayaan Mateho perlahan runtuh, karena fenomena yang ia selidiki sama sekali tidak bisa dimengerti dengan akal logika. 

Pasca perang Rusia dan Swedia pada tahun 1595, garis batas antar kedua negara pun akhirnya disepakati. Dua bersaudara, Eerik (Ville Virtanen) dan Knut (Tommi Eronen), diutus untuk memberi marka di sepanjang batas negara. Di perjalanannya, mereka menemukan sebuah desa misterius. 

Film ini membahas tentang karma buruk. Eerik dan Knut pernah melakukan dosa besar terhadap seorang wanita, dan akibat perbuatannya ini, mereka berdua mendapatkan balasan yang jauh lebih mengerikan saat mereka tiba di desa misterius tersebut. 

Berlatar pada tahun 1348, yaitu era dimana sebagian besar masyarakat di Inggris terjangkit wabah hitam alias black plague. Hal ini diperkeruh dengan kepercayaan masyarakat yang menduga bahwa wabah ini adalah ulah penyihir. Anehnya, terdapat suatu desa yang masyarakatnya justru tidak ada yang terjangkit oleh wabah hitam. 

Desas desus pun mulai menyebar di seluruh Inggris mengenai desa tersebut. Akhirnya, seorang ksatria bernama Ulric (Sean Bean) bersama ksatria lainnya diutus untuk mengetahui kebenaran dari rumor tersebut. Seorang petugas gereja bernama Osmund (Eddie Redmayne), memutuskan untuk ikut ke sana bersama romobongan Ulric. 

Sesampainya mereka di desa tersebut, kejadian supernatural perlahan mereka jumpai dan sedikit demi sedikit merobohkan kepercayaan mereka terhadap adanya Tuhan.

Perang Tripoli, pertempuran Imbros, pertempuran Artah, dan pembataian Smyrna ternyata tidak lebih mengerikan dibandingkan tugas baru yang akan diemban oleh dua ksatria yang baru saja memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. 

Saat diperjalanan pulang, Black Plague alias wabah hitam mematikan sudah menjangkit sebagian besar masyarakat di kota Marburg. Dua ksatria tersebut, Behmen (Nicolas Cage) dan Felson (Ron Perlman), kemudian ditugaskan oleh para pendeta lokal untuk mengantar seorang wanita yang 'diduga' sebagai penyihir ke sebuah biara. 

Konon, wabah hitam 'diduga' terjadi akibat praktik ilmu sihir. Wanita yang 'diduga' sebagai penyihir tersebut, diutus ke sebuah biara untuk diadili. Namun, terungkapnya identitas asli sang wanita justru membahayakan nyawa Behmen dan ksatria lain yang mengantar wanita tersebut.

Berlatar pada abad ke-11, yaitu periode dimana suatu organisasi agama kerap mengirimkan utusan atau misionaris untuk misi keagamaan. Suatu hari seorang misionaris menghilang di sebuah hutan dekat perbatasan Swedia. 

Sekelompok tim penyelamat diutus untuk mencari misionaris yang hilang tersebut. Awalnya, kelompok penyelamat tersebut mengira bahwa sang misionaris hilang karena ditahan oleh gerombolan bandit. Ternyata, hal yang berada dalam hutan tersebut jauh lebih mengerikan dari perkiraan siapapun. 

Hal mistis dan supernatural memang sudah ada sejak dulu. Apalagi ilmu pengetahuan modern dan sains masih sangat minim ratusan tahun lalu, tentu kehidupan pada masa itu terbilang sangat sulit dan masyarakatnya masih sangat 'sensitif' terhadap takhayul. 

Contohnya, jika seseorang mengidap gangguan mental akan langsung dianggap sebagai penyihir, jika terdapat wabah penyakit akan dianggap sebagai azab dari Tuhan atau akibat ulah penyihir, dan rentetan fitnah lainnya yang merugikan pihak tertentu kerap dilontarkan tanpa pikir panjang. 

Peristiwa historis yang tragis tersebut tentunya cocok dijadikan basis untuk membuat film horor, bukan? Atmosfer kengeriannya pasti lebih ngena, beda, dan otentik, dijamin bikin terngiang-ngiang sehabis nonton!