5 Rekomendasi Film Thriller Romantis Terbaik, Manis tapi Sadis

1922 adalah film rilisan Netflix yang pertama kali tayang pada 2017. Ceritanya tentang seorang petani yang berkonspirasi bersama putranya untuk membunuh sang istri. Alasannya, karena ia tak ingin sang istri menjual lahan pertanian mereka. 

Keputusan tersebut salah besar. Kematian sang istri tidak membuat hidup si petani dan putranya menjadi lebih baik. Keduanya terjebak dalam jurang masalah yang lebih pelik. Selain hubungan ayah dan anak laki-lakinya, film ini juga mengeksplorasi kisah cinta sang putra dengan tetangga seumurannya. 

Decision to Leave merupakan karya terbaru sutradara kawakan Korea, Park Chan Wook. Kali ini, ia meramu plot film tentang sebuah kecelakaan yang menewaskan pebisnis kaya raya. 

Polisi curiga ada yang sengaja menyebabkan kecelakaan tersebut dan seorang detektif pun ditugaskan untuk melakukan investigasi. Namun, dalam prosesnya ia justru terdistraksi oleh sang terduga utama yang tak lain adalah istri korban.

Decision to Leave tuai banyak pujian saat diputar di Cannes dan Toronto International Film Festival (TIFF). Film ini akan tayang di platform MUBI setelah masa pemutarannya di bioskop selesai. 

Film thriller romantis berikutnya berlatarkan sebuah kota kecil di Spanyol. Lakonnya seorang remaja perempuan bernama Sara yang sering jadi sasaran perundungan karena ukuran badannya. 

Satu hari, Sara yang baru saja mengalami kejadian traumatis jadi saksi kunci penculikan para perundungnya. Antara takut dan bingung, ia memilih untuk tidak melaporkannya ke polisi. Seiring berjalannya film, kita seakan dibuat bingung dengan posisi Sara dalam kasus tersebut. Ini karena ia terjebak cinta buta dengan sang penculik. 

Batal menggarap sekuel Call Me by Your Name, sutradara Luca Guadagnino akhirnya meneluarkan film thriller romantis berjudul Bones and All. Ia masih mendapuk aktor favoritnya, Timothee Chalamet yang kali ini dipasangkan dengan Taylor Russell. 

Keduanya memerankan pasangan muda mudi yang memiliki perilaku menyimpang. Sambil melakukan perjalanan darat, mereka berhenti di beberapa tempat untuk mengisi perut.Tentunya yang mereka cari bukan makanan biasa. 

The Good Nurse tayang perdana di TIFF dan kini sudah bisa disaksikan lewat platform Netflix. Ia diangkat dari kisah nyata seorang perawat yang gemar memanipulasi obat-obatan yang dikonsumsi pasiennya. Ia diceritakan bernama Charlie (Eddie Redmayne). 

Namun, ceritanya dipotret dari kacamata seorang kawannya, perawat lain bernama Amy (Jessica Chastain) yang baru menyadari bahwa ia mengidap penyakit yang membuat staminanya melemah. Dengan amat murah hati, Charlie menawarkan banyak bantuan pada Amy. Mereka pun membentuk ikatan dan saling menunjukkan simpati. Bahkan hingga akhir film, reaksi Amy mendengar kenyataan pahit tentang Charlie pun masih terasa ambigu. 

Kelima film di atas punya satu persamaan. Penontonnya sengaja dibuat ikut merasakan pertentangan moral yang menghujani kepala lakon-lakonnya. Manis, tapi sadis!