5 Rekomendasi Novel Berdasar Film Horor A24 Favoritmu

Sama dengan Midsommar, novel The Vegetarian juga membahas soal disfungsi hubungan asmara antara sang lakon dan pasangannya. Bahkan pemicunya juga sama-sama hal yang tak terduga. Midsommar misalnya, dipicu oleh hubungan tak sehat dua sejoli yang kemudian terekspos kala mereka pergi ke sebuah festival musim panas di Swedia yang penuh keganjilan. 

Dalam The Vegetarian, semua dimulai kala Yeong Hye dapat mimpi buruk yang membuatnya berhenti makan daging dan jadi vegetarian. Perubahan gaya hidup Yeong Hye ternyata cukup ekstrem hingga menyebabkan kerusakan hubungan dengan suaminya. Keduanya sama-sama bikin merinding tak percaya, perubahan dari kondisi yang biasa jadi mengganggu benar-benar mulus. 

Kamu penggemar genre horor sosial ala Get Out (2017) yang bahas isu rasisme di Amerika Serikat? Coba juga novel berjudul The Only Good Indians. Dari judulnya saja kita sudah tahu kalau buku ini mengikuti kehidupan orang-orang pribumi Amerika Serikat. 

Mereka adalah empat pria yang  kini hidup terpisah dan jauh dari komunitas di mana mereka berasal. Namun, di balik itu keempatnya menyimpan trauma masa lalu. Bahkan lebih parahnya masih dihantui entitas negatif yang tak sengaja terpanggil dalam sebuah ritual. 

Jika tergerak oleh isu duka cita seperti yang disenggol Talk to Me (2023), baca juga novel Jepang Genki Kawamura yang berjudul If Cats Disappeared from the World. Dalam buku magical-realism ini kamu akan diajak berkenalan dengan seorang pria yang sedang sekarat dan diberi satu kesempatan untuk hidup satu hari lagi. Kira-kira apa yang akan ia lakukan dan katakan dalam waktu terbatas itu? 

Mirip dengan Talk to Me yang juga menawarkan satu kesempatan untuk para hantu yang ingin menyampaikan pesan, tetapi novelnya lebih heartwarming ketimbang horor. Meski begitu, pesannya sama-sama dalam dan genius. Cocok buat yang butuh penghiburan dan pencerahan sambil memaknai hidup. 

Sejalan dengan film X dan Pearl (2022), novel tulisan Ottessa Moshfegh yang bertajuk Lapvona mengangkat balada keluarga difungsional yang tinggal di sebuah desa terpencil. Kalau di dua film A24 itu ada sosok Pearl yang jadi titik beratnya, dalam Lapvona kamu akan mengikuti Marek. Bocah laki-laki ini hanya punya ayah dan tak pernah bertemu ibunya.

Sosok ibu baginya adalah sosok bidan desa bernama Ina. Namun, seiring bertambah usia,  hidup Marek tak lagi bisa disebut sederhana. Friksi-friksi dan hubungan difungsionalnya dengan sang ayah serta orang-orang di desanya pun menggelembung dan siap meledak. 

Moon of the Crusted Snow dan The Killing of Sacred Deer sama-sama mendiskusikan isu moralitas dan disrupsi. Dalam film horor A24 itu, sosok anak muda misterius datang ke keluarga dokter yang dianggapnya gagal menyelamatkan ayahnya. Ia seolah hendak menuntut balas atas kematian anggota keluarganya itu. 

Hampir serupa, disrupsi yang sama juga harus dirasakan sekelompok warga yang terisolasi karena bencana dalam novel Moon of the Crusted Snow. Sang tamu baru ini mulai mengubah tatanan yang sudah ada dan entah apa maksud serta dampaknya. Menegangkan dan mengganggu, tetapi bikin penasaran. 

Ide-ide segar berdasar film horor A24, ternyata bisa juga kamu nikmati dalam rekomendasi novel ini. Kalau suka baca, sepertinya ini akan menjadi rekomendasi menarik untuk pecinta novel horor, nih.